Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rendi-Eddy dan Sa'bani-Syukri Kritisi Banjir, Air Baku, Antrean BBM

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Debat kedua Pilkada Balikpapan 2024 digelar malam ini di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kamis (7/11/2024) malam.  

Dua paslon di Pilkada Balikpapan 2024, yakni paslon nomor urut 2 Rendi-Eddy dan paslon nomor urut 3, Sa'bani-Syukri kompak mengkritisi kebijakan kota Balikpapan yang macet, susah air baku, hingga antrean BBM dalam sesi tanya jawab.

Kedua paslon Rendi-Eddy dan Sa'bani-Syukri sama-sama menyampaikan gagasannya untuk memperbaiki kondisi kota Balikpapan, diketahui cawali nomor urut 1, Rahmad Mas'ud adalah calon petahana, masih berstatus Walikota Balikpapan.

Kritik atas kota Balikpapan ini dimulai dari pertanyaan yang diajukan paslon nomor urut 2.

Baca juga: Debat Pilkada Balikpapan 2024, Bagus Bangga Kinerja Rahmad, Syukri sebut Flyover Rapak dan DAS Ampal

Mewakili calon walikota, Rendi Susiswo Ismail, Eddy Sunardi Darmawan mengatakan, "Balikpapan sering dikritik sebagai Kota tak nyaman. Macet, warga susah mendapatkan air bersih dan gas elpiji, untuk mendapatkan BBM harus antre,

Menurut saudara apa yang salah dari kebijakan pemerintah kota selama 5 tahun terakhir sehingga soal-soal mendasar itu belum juga tertangani. Mengapa tidak berhasil mengatasi persoalan mendasar ini."

Menjawab pertanyaan paslon nomor urut 2, Muhammad Sa'bani, cawali nomor urut 3 mengatakan, "Ketiadaan pemerintah setempat yang serius memperhatikan kotanya sehingga masalah-masalahnya seperti itu tidak bisa teratasi selama masa kepemimpinannya dan ini keliru besar yang keliru besar.

Harus ada konsep yang clear, bagaimana mengatasi tata kelola pengendalian air dan penanganan banjir. Ya kalau tidak ada konsep, pastilah itu akan terus terjadi.

Kalau tidak ada konsep, bagaimana mengatasi permasalahan air bersih secara politik dan tentu akan terjadi terus seperti ini begitu juga dengan kemacetan, antrean apa namanya BBM tadi kalau kita tidak memperhatikan kondisi-kondisi itu tidak ada penanganan yang strategis ya kondisi itu akan terus terjadi dan akan terjadi terjadi lagi oleh seperti itu harus dihentikan semua.

Pilihlah pemimpin baru untuk bisa mengatasi permasalahan itu harus ada konseptual ya konsep yang memang mumpuni. Memang harusnya ada aspirasi masyarakat sehingga setiap kebijakan itu tidak kontradiktif, tidak ada konflik masyarakat. 

Cawawali nomor urut 3, Syukri Wahid menambahkan, "Kalaulah pemerintah itu kemudian bisa menyelesaikan masalah ini pasti selesai. Tapi, kalau kita lihat kemudian tentang antrean BBM yang 4 SPBU ditutup seolah-olah macetnya hilang di kota tapi itu pada hakekatnya memindahkan dua hal macetnya di Kilometer 13 dan 15.

Baca juga: Debat Pilkada Balikpapan 2024, Komitmen 3 Paslon soal Stunting, Syukri sebut Data Tahun Ini Tinggi

Tahukah saudara pernah ada yang meninggal 3 orang yang menunggu antrean BBM hanya sekedar mendapatkan 120 liter mereka antre dua hari di mana hadir pemerintah, kepala daerah?

Kalau untuk kuota elpiji bisa diajukan, artinya apa kepala daerah tidak punya will untuk melihat masalah ini.

Yang kedua tentang air, 820 liter per detik kenapa tidak diselesaikan dari kajian sudah ada, saat di transmisi dari beberapa sumber air baku. Kenapa tidak dilakukan?" 

Merespons paslon nomor urut 3, Rendi Susiswo Ismail, cawali nomor urut 2 mengatakan, "Memang menjadi pemimpin tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri keluarganya.