Berita Balikpapan Terkini

3 Paslon Pilkada Balikpapan 2024 Tawarkan Solusi Atasi Krisis Air Bersih

Isu krisis air bersih menjadi satu di antara pembahasan utama yang diangkat dalam debat kandidat publik kedua Pilkada Balikpapan 2024

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
PILKADA BALIKPAPAN 2024 - Tiga pasangan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Balikpapan saling unjuk visi misi dan strategi mengatasi persoalan air bersih saat pelaksanaan debat publik sesi kedua yang diselenggarakan oleh KPU Kota Balikpapan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis (7/11/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Isu krisis air bersih menjadi satu di antara pembahasan utama yang diangkat dalam debat kandidat publik kedua pemilihan kepala daerah atau Pilkada Balikpapan 2024.

Kegiatan debat kandidat tersebut berlangsung pada Kamis (7/11/2024) di Grand Senyiur Hotel, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yaitu:

  • Rahmad Mas'ud-Bagus Susetyo (nomor urut 1);
  • Rendi Susiswo Ismail-Eddy Sunardi (nomor urut 2);
  • dan Muhammad Sabani-Syukri Wahid (nomor urut 3).

Mereka diberikan kesempatan untuk menyampaikan strategi mereka dalam mengatasi masalah ini.

Baca juga: Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rendi Ismail Singgung Pemimpin yang Bijak dan Kata-kata Bung Karno

Debat yang dipandu oleh moderator menggarisbawahi kebutuhan air bersih di Balikpapan yang mencapai 119.578 meter kubik per hari.

Namun, kapasitas produksi yang ada baru mampu menyediakan sekitar 91.853 meter kubik per hari.

Defisit ini, mencapai 27.725 meter kubik per hari, berdampak pada tidak meratanya distribusi air bersih, terutama selama musim kemarau yang diperparah oleh fenomena El Nino.

Hal ini memaksa PDAM Balikpapan melakukan distribusi air secara bergilir, yang kerap dikeluhkan oleh warga.

Baca juga: Debat Pilkada Balikpapan 2024: Rendi Tanya soal Banjir, Bagus Ungkap Kemajuan Kinerja Rahmad Masud

Dalam sesi tanya jawab, moderator meminta setiap pasangan calon untuk menjelaskan solusi konkret yang akan mereka lakukan guna memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Balikpapan, khususnya saat musim kemarau.

Kembangkan Air Baku dan Pipanisasi

Paslon nomor urut 1, Rahmad Masud, menyoroti bahwa masalah kekurangan bahan baku air telah menjadi persoalan lama di Balikpapan.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum ia cuti kampanye, Kementerian PUPR sudah menyetujui untuk menyediakan bahan baku air sebanyak 1.000 liter per detik untuk kota Balikpapan.

"Kesepakatan ini akan mengurangi kekurangan air bersih di kota ini. Kami juga sudah bekerja sama dengan tiga daerah, yakni Penajam, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan, untuk menarik air dari Sungai Mahakam," papar Rahmad Masud.

Selain pengadaan bahan baku, Rahmad Masud menegaskan pentingnya pipanisasi yang baik. Ia menyatakan bahwa selama masa jabatannya, ia telah melakukan peremajaan pipa distribusi air. 

"Percuma kalau bahan baku air melimpah, tetapi pipa yang kita gunakan rusak atau tidak memadai," ujarnya.

Calon Walikota, Rahmad Masud, optimistis bahwa dalam waktu dua tahun, masalah kebocoran pipa di Balikpapan dapat teratasi.

Kelola PDAM Secara Profesional

Paslon nomor urut 2, Rendi Susiswo Ismail, menekankan bahwa isu air bersih di Balikpapan sebenarnya sudah memiliki kajian lengkap dari pemerintahan sebelumnya.

"Tugas utama kami adalah mengeksekusi rencana tersebut, sebab kewenangan tertinggi berada di tangan Wali Kota," jelas Rendi Susiswo Ismail.

Baca juga: Hari Ini Debat Kandidat Pilkada Balikpapan 2024 Kedua, Ada Bahas Air Bersih hingga Pendidikan

Ia menyoroti pentingnya manajemen yang sehat dalam pengelolaan PDAM Balikpapan.

Menurutnya, pengelolaan yang dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat menyebabkan persoalan yang dialami warga saat ini.

"Manajemen PDAM harus profesional dan sesuai standar agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara berkelanjutan," kata Rendi Susiswo Ismail.

Prioritaskan Distribusi Merata

Paslon nomor urut 3, Muhammad Sabani, menyampaikan bahwa permasalahan air baku dan pipa air sudah terdeteksi sejak awal.

Namun, ia menilai selama masa kepemimpinan Rahmad, tidak ada upaya signifikan untuk mengatasi krisis air ini. 

"Selama tiga tahun terakhir, tidak ada pergerakan nyata dalam penyelesaian masalah air bersih, sehingga warga terus mengalami kekurangan pasokan air," ujar Sabani.

Pasangannya, Syukri Wahid, juga mengkritik janji Rahmad tiga tahun lalu yang berkomitmen mencapai 100 persen sambungan air bersih bagi masyarakat Balikpapan.

"Faktanya saat ini baru mencapai 79 persen. Janji ini belum mampu direalisasikan," tegas Syukri.

Debat Pilkada Balikpapan 2024 menampilkan adu gagasan antara pasangan calon walikota dan calon wakil walikota nomor urut 1 Rahmad Masud-Bagus Susetyo, nomor urut 2 Rendi Susiswo Ismail-Eddy Sunardi, dan nomor urut 3 Muhammad Sabani-Syukri Wahid.
Debat Pilkada Balikpapan 2024 menampilkan adu gagasan antara pasangan calon walikota dan calon wakil walikota nomor urut 1 Rahmad Masud-Bagus Susetyo, nomor urut 2 Rendi Susiswo Ismail-Eddy Sunardi, dan nomor urut 3 Muhammad Sabani-Syukri Wahid. (kota-balikpapan.kpu.go.id)

Ketiga pasangan calon menawarkan solusi berbeda untuk mengatasi krisis air di Balikpapan.

Rahmad Mas'ud dan Bagus Susetyo fokus pada penyediaan bahan baku tambahan dan peremajaan pipa, sementara Rendi Susiswo Ismail - Eddy Sunardi lebih menekankan pada eksekusi kebijakan dan peningkatan tata kelola PDAM. 

Di sisi lain, Muhammad Sabani dan Syukri Wahid menilai perlu adanya perubahan strategi untuk memastikan distribusi air merata.

Permasalahan air bersih di Balikpapan adalah isu vital yang perlu penanganan segera dan berkelanjutan.

Siapapun yang terpilih sebagai pemimpin diharapkan dapat merealisasikan solusi yang tepat agar masyarakat Balikpapan dapat menikmati layanan air bersih yang memadai, terlebih dalam menghadapi musim kemarau yang semakin menantang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved