4 Kecamatan di Paser Terbebas dari Kemiskinan Ekstrem 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Sepuluh dari empat kecamatan di Kabupaten Paser terbebas dari kemiskinan ekstrem berdasarkan hasil pendataan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Paser. 

Secara menyeluruh, angka kemiskinan ekstrem di Bumi Daya Taka, julukan Kabupaten Paser pada tahun 2024 diangka 0,2 persen dari 6 kecamatan yang tersisa. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Paser, Hasanuddin mengatakan kemiskinan ekstrem merupakan ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhan dasar, seperti:

• Makanan;
• Air bersih;
• Sanitasi;
• Kesehatan;
• Hunian;
• Pendidikan dan informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. 

Kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Paser ini per September tahun ini, sudah di angka 0,2 persen.

Baca juga: Targetkan Angka Kemiskinan Menurun pada Tahun 2025, Pemkab Paser Perlu Tingkatkan Kerja Sama

"Termasuk Kecamatan Tanah Grogot, kemiskinan ekstrem jumlahnya nol," ujar Hasanuddin kepada TribunKaltim.co di Tanah Grogot, Selasa (12/11/2024). 

Empat kecamatan yang kemiskinannya ekstrem menurun ialah:

• Kecamatan Tanah Grogot;
• Kecamatan Long Kali;
• Kecamatan Batu Engau;
• Kecamatan Kuaro.

"Selain Kecamatan Tanah Grogot, juga masih ada Kecamatan Long Kali, Batu Engau dan Kuaro yang sudah bebas dari kemiskinan ekstrem," urainya.

Untuk 6 kecamatan lainnya yang masih didapati adanya kemiskinan ekstrem meliputi Kecamatan Long Ikis, Muara Komam, Batu Sopang, Muara Samu, Paser Belengkong dan Tanjung Harapan dengan jumlah keseluruhan 612 jiwa atau 204 Kepala Keluarga (KK). 

"Kami dari Dinsos Paser yang menangani kemiskinan ekstrem ini, sudah kami lakukan pendataan by name by address," ujar Hasanuddin.

"Tiap tiga bulan, kami verifikasi kembali," ungkap Hasanuddin. 

Baca juga: Peringatan Hari Santri 2024 di Kaltim, Mengenang Resolusi Jihad Melawan Kebodohan dan Kemiskinan 

"Cuman kalau mau dikonfirmasi soal kemiskinan ekstrem di Tanah Grogot ini, sebenarnya sudah nol atau tidak ada lagi berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan September lalu," ujar Hasanuddin. (*)