Berita Nasional Terkini

Rekam Jejak Ichlasul Amal, Mantan Rektor UGM Meninggal, Sosok Pendukung Gerakan Mahasiswa Progresif

Rekam jejak Ichlasul Amal, mantan Rektor UGM meninggal dunia Kamis (14/11/2024) . Prof Ichlasul Amal sosok pendukung gerakan mahasiswa progresif

Editor: Amalia Husnul A
UGM
PROF ICHLASUL AMAL - Mantan Rektor UGM, Prof Ichlasul Amal meninggal Kamis (14/11/2024) dini hari. Rekam jejak Ichlasul Amal, mantan Rektor UGM yang dikenal sebagai sosok pendukung gerakan mahasiswa progresif. 

Ia mengenyam pendidikan S1 di jurusan Hubungan Internasional (HI) UGM pada 1961-1967. 

Semasa kuliah, ia sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM.

Pada 1972-1974, ia melanjutkan pendidikannya di Northern Illinois University DeKalb, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar master of arts (MA) di bidang ilmu politik.

Ichlasul kemudian meraih gelar doktor ilmu politik dari Monash University, Melbourne, Australia pada 1984.

Dua tahun setelah meraih doktor, ia menjabat sebagai Direktur Pusat Antar Universitas (PAU) UGM hingga1988.

Setelah itu, ia diberi amanah menjadi Dekan Fakultas FIsipol UGM pada periode 1988-1994 dan Direktur Pasca Sarjana UGM sejak 1994.

Puncaknya, Ichlasul menjadi rektor ke-11 UGM pada 1998.

Dukung gerakan progresif mahasiswa

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, semasa menjadi rektor, ia dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh gerakan progresif mahasiswa pada 1998.

Ketika Ichlasul dilantik sebagai Rektor UGM, ia “disambut” demonstrasi mahasiswa yang ingin berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wiranto Arismunandar tentang reformasi ekonomi dan politik. 

Dia pun menyatakan dukungannya kepada para mahasiswa.

Namun, ia berpesan agar gerakan itu dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga tidak mengganggu proses belajar.

Ichlasul bahkan akan mencarikan dana untuk menyantuni ratusan mahasiswa UGM yang tak bisa membayar SPP akibat krisis ekonomi.

Saat itu, ia memutuskan UGM akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan mahasiswa terluka akibat bentrokan dengan aparat keamanan di lingkungan kampus pada 2-3 April 1998.

Suami dari Ery Heriati ini mengaku memiliki simpati kepada para pergerakan mahasiswa  karena aspirasi yang disuarakan berbasis pada keluhan seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Ichlasul, mahasiswa menjadi harapan masyarakat di tengah institusi politik yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved