Breaking News

Berita Kubar Terkini

Tujuan Dibuatnya Program Pentas PAUD Kubar, Akses Pendidikan Mudah demi Masa Depan Ceria

Kegiatan ini diberi nama Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Kutai Barat atau disingkat Pentas PAUD Kubar.

Penulis: Febriawan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
PAUD KUTAI BARAT - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat menginisiasi sebuah Aksi Perubahan. Kegiatan ini diberi nama Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Kutai Barat atau disingkat Pentas PAUD Kubar, Jumat (15/11/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR – Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (P3NF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Barat menginisiasi sebuah Aksi Perubahan.

Kegiatan ini diberi nama Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Kutai Barat atau disingkat Pentas PAUD Kubar.

Kepala Disdikbud Kubar melalui Kepala Bidang P3NF Disdikbud Kubar Deddy Manze, mengungkapkan, Pentas PAUD Kubar merupakan upaya penyediaan akses pendidikan yang merata dan mudah bagi masyarakat luas di Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

Melalui strategi perubahaan ini, status sekolah swasta akan diubah menjadi negeri di seluruh 16 Kecamatan se-Kabupaten Kutai Barat.

Aksi ini juga mengusung tagline “Akses Pendidikan Mudah, Untuk Masa Depan Ceria.”

Baca juga: Bank Indonesia Balikpapan Bakal Hadirkan Edukasi Cinta Rupiah di Mata Pelajaran PAUD hingga SMP

Pentas PAUD Kubar merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka akses pendidikan yang luas dan mudah bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Khususnya masyarakat dengan usia dini yaitu 4-6 tahun. Salah satu strategi utamanya adalah merubah status sekolah swasta menjadi negeri,” sebut Deddy Manze kepada TribunKaltim.co, Jumat (15/11/2024).

Ia menerangkan, aksi perubahaan ini dilatarbelakangi dari beberapa permasalah umum pendidikan di Kabupaten Kutai Barat.

Seperti mutu pendidikan yang masih tertinggal, pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya, minimnya sarana pendidikan, angka partisipasi sekolah yang rendah, rasio perbandingan jumlah sekolah TK Wasta dan Negeri dimana status negeri hanya ada dua sekolah, rata-rata lama sekolah masih rendah, serta persoalan-persoalan internal di TK Swasta dalam penyelenggaraaan pendidikan.

Baca juga: Rp 71 Triliun untuk Program Makan Siang Gratis di 2025, Sasaran Utama PAUD, SD, hingga SMP

Disebutkan, dalam laporan kinerja Disdikbud Kubar 2023, bahwa masih banyak anak-anak usia dini umur 4 tahun sampai 6 tahun yang tidak bersekolah.

Dari sekian banyak faktor masalah yang paling umum adalah terbatasnya akses pendidikan yang mudah dan juga murah atau bahkan gratis. 

Selain itu juga ternyata dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK), jumlah sekolah TK Negeri  di Kabupaten Kutai Barat sampai saat ini hanya 2 sekolah.

“Pentas PAUD dengan strategi merubah status sekolah swasta menjadi negeri berangkat dari beberapa pokok persoalan. Dalam Aplikasi Dapodik Kemendikbud, jumlah TK dengan status Negeri di Kabupaten Kutai Barat hanya 2 sekolah," ungkapnya.

Kemudian dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Disdikbud Kutai Barat tahun 2023, sebut dia, Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Usia Dini 4-6 Tahun hanya 49,69 persen.

Artinya, masih ada 50,31 persen atau setengah warga Kubar usia 4-6 tahun tidak bersekolah. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved