Berita Samarinda Terkini
Dishub Samarinda Optimalkan Fuel Card, Antrean di SPBU Berkurang Signifikan
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus menggenjot optimalisasi penggunaan Fuel Card
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus menggenjot optimalisasi penggunaan Fuel Card.
Tujuan dari penggunaan fuel card lantaran untuk memastikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) tepat sasaran.
Sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi di Samarinda, Dishub memfokuskan pengawasan pada kuota BBM bersubsidi di sektor transportasi.
Program Fuel Card sejatinya telah dimulai sejak tahun 2022. Namun, evaluasi dan penyempurnaan terus dilakukan agar kebijakan ini semakin efektif.
Baca juga: Pastikan Tepat Sasaran, Dishub Samarinda Kendalikan Distribusi BBM Subsidi Melalui Program Fuel Card
Baru-baru ini, Dishub Samarinda bahkan mengundang Dinas Perhubungan dari kota lain untuk menyamakan persepsi terkait penerapan kebijakan Fuel Card di Kota Samarinda.
Hasilnya mulai terlihat. Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyampaikan bahwa hasil evaluasi terbaru menunjukkan perkembangan positif.
Saat melakukan peninjauan langsung di sejumlah SPBU pada Selasa 26 November 2024, ia mendapati bahwa antrean kendaraan telah berkurang secara signifikan.
"Tadi kami kunjungi beberapa SPBU, di antaranya di kawasan Sungai Kunjang, Loa Bakung, dan Rapak Dalam. Hasilnya, zero antrean," ungkap Manalu, Selasa (26/11), usai melakukan peninjauan langsung sejak pagi.
Manalu menjelaskan, evaluasi ini dilakukan satu minggu setelah diterapkannya Fuel Card versi baru yang mencakup berbagai pembaruan, termasuk penyelarasan Standar Operasional Prosedur (SOP) pembuatan Fuel Card dengan syarat Uji KIR kendaraan.
Namun, ia mencatat masih adanya SPBU yang belum menggunakan mesin EDC terbaru.
Baca juga: Dishub Samarinda Imbau Pemegang Fuel Card Segera Lapor Agar Mendapat Kartu Terbaru, Ini Syaratnya
Sehingga penggunaan Fuel Card belum sepenuhnya optimal di semua lokasi.
"Karena saat ini masih ada SPBU yang memakai mesin EDC lama," ujar Manalu.
Di samping itu, Dishub Samarinda juga masih menghadapi tantangan dalam memperbarui Fuel Card. Sebab hingga saat ini, baru sekitar 400 pengguna Fuel Card melakukan pembaruan.
"Padahal ada sekitar 6000-9000 yang harus memperbarui," sebut Manalu.
Ke depan, Dishub Samarinda akan terus memantau implementasi Fuel Card untuk memastikan efektivitasnya semakin meningkat.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.