Paslon Fahmi-Ikhwan Menang Telak Pilkada Paser 2024 di TPS Rutan Tanah Grogot Paser

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Paser nomor urut 1 Fahmi Fadli-Ikhwan Antasari menang telak di TPS Lokasi Khusus Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.  

Hal tersebut berdasarkan hasil pungut hitung surat suara yang dilaksanakan pada 27 November lalu, dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 

Dari hasil penghitungan suara tersebut, Paslon Fahmi-Ikhwan memperoleh 233 suara sementara pasangan Masitah-Depa memperoleh 63 suara. 

Demikian juga untuk Paslon gubernur dan wakil gubernur Kaltim nomor urut 1 Isran-Hadi memperoleh 102 suara, sementara Paslon nomor urut 2 Rudi-Seno memperoleh 334 suara. 

Baca juga: Fahmi Fadli Didampingi Istri Coblos di TPS 037 Tanah Grogot, Optimis Menang di Pilkada Paser 2024 

Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, Sukarna Trisna Atmaja mengatakan terdapat perbedaan dalam jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilbup Paser dan Pilgub Kaltim. 

Untuk DPT pemilihan gubernur Kaltim 438 orang, jadi Paslon Isran-Hadi memperoleh 102 suara dan Paslon Rudi-Seno 334 suara.

"Sementara untuk DPT pemilihan bupati Paser itu 302 orang, Paslon Fahmi-Ikhwan meraih 233 suara dan Paslon Masitah-Depa 63 suara," terang Sukarna di Tanah Grogot, Kamis (28/11/2024). 

Untuk proses pemungutan suara di Rutan Tanah Grogot, dipastikan berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang dialami. 

Sukarna memastikan, semua WBP yang masuk dalam DPT telah menggunakan hak suaranya. 

Baca juga: Bupati Fahmi Fadli Soroti Bangunan Pasar Rakyat Kuaro Paser, Rawan Longsor hingga Menganggur

"Pencoblosan itu kami mulai dari pukul 08.00 Wita, jadi petugas kami mendatangi kamar WBP untuk menyalurkan hak pilih mereka, selesai pencoblosan itu pukul 12.00 Wita. Kami memastikan, tidak ada arahan untuk menggiring pemilih ke salah satu calon," tegasnya. 

Diutarakan, jumlah WBP Rutan Tanah Grogot mencapai 727 orang namun tidak semua masuk dalam DPT sehingga tidak bisa menyalurkan hak pilihnya. 

Untuk WBP yang tidak masuk dalam DPT tersebut merupakan warga luar Kaltim, kemudian tahanan yang baru masuk menjelang Pilkada. 

KPU sudah menutup H-7 sudah menutup pendataan DPT, selain itu ada juga beberapa tahanan yang bebas duluan sebelum pencoblosan.

"Sehingga jumlah DPT berubah," tandas Sukarna. (*)