Pilkada Jatim 2024
Profil Khofifah Indar Parawansa, Rival Risma Unggul Versi Quick Count, Real Count Pilkada Jatim 2024
Berikut profil Khofifah Indar Parawansa. Rival Tri Rismaharini unggul versi quick count, real count Pilkada Jatim 2024.
Namun pihaknya mengaku tetap menunggu hasil resmi perhitungan real count dari KPU.
“Terima kasih pak Jokowi yang mengucapkan selamat khusus menyikapi hasil quick count Pilkada Jatim 2024. Namun tentu kami menunggu hasil resmi dari KPU sembari kami mengumpulkan data kompilasi C1 yang dilakukan oleh tim data center,” kata Khofifah.
Lalu, Khofifah Indar Parawansa sebut tidak ada euforia usai unggul di quick count Pilkada Jatim 2024.
"Tidak ada euforia dalam proses penghitungan quick count hari ini, kita semua masih akan menunggu penghitungan resmi," ujar Khofifah.
Rekam Jejak Khofifah
Diketahui, Gubernur Jawa Timur yang mengambil cuti demi menjadi Jurkamnas, Prabowo - Gibran di Pilpres 2024.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan bahwa Khofifah Indar Parawansa resmi ditunjuk sebagai dewan pengarah sekaligus juru kampanye nasional (Jurkamnas) paslon nomor urut 02.
Menurut Rosan Roeslani, SK Khofifah menjadi Jurkamnas Prabowo-Gibran sudah ditandatangani, akankah Gubernur Jatim ini menjadi kunci kemenangan capres 02 di Jawa Timur?
Simak selengkapnya update mengenai Khofifah menjadi Jurkamnas Prabowo-Gibran dan target capres 02 di Jawa Timur di artikel ini.
Rosan mengungkapkan, surat keputusan atas ditunjuknya Khofifah baru saja dibuat dan ditandatanganinya.
"Tadi baru saya bikin SK-nya karena beliau sudah bersedia untuk menjadi dewan pengarah di TKN sekaligus sebagai Jurkamnas di TKN.
Itu SK-nya sudah kita bikin, hari ini saya sudah menandatangani," kata Rosan di Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (10/1/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul PROFIL Khofifah Indar Parawansa yang Resmi Jadi Jurkamnas Prabowo: Kunci 02 Meraup Suara di Jatim?
Ia pun mengungkapkan bahwa Khofifah menawarkan diri untuk ikut berjuang bersama TKN Prabowo-Gibran.
Rosan mengaku bersyukur atas keputusan Khofifah karena posisi strategisnya sebagai Gubernur Jawa Timur. Khofifah pun disebut akan mengambil cuti di beberapa kegiatan kampanye.
"Beliau sudah menyampaikan akan mengambil cuti juga di dalam beberapa kegiatannya dan beliau akan berkampanye bersama-sama dengan kami untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujar dia.
Rosan menilai pengaruh Khofifah sangat luas karena ia adalah Ketum PP Muslimat NU.
Sejalan dengan itu, suara untuk Prabowo-Gibran di Jatim ditargetkan dapat tembus mencapai 65 persen.
Profil Khohifah
Diketahui, Khofifah memulai karier sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna, Surabaya pada tahun 1989.
Pada tahun 1991 ia mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi caleg DPR dari Partai Pembangunan Pembangunan.
Ia pun akhirnya terpilih sebagai anggota DPR dari PPP periode 1992-1998.
Khofifah termasuk salah satu anggota dewan termuda ketika itu.
Saat dilantik Khofifah masih berusia 27 tahun.
Ia langsung dipercaya sebagai pimpinan fraksi PPP sekaligus menjabat sebagai pimpinan komisi. Inilah awal langkah Khofifah dalam dunia politik di parlemen.
Pidato Khofifah dalam Sidang Istimewa MPR tahun 1998 dianggap cukup mengejutkan anggota parlemen saat itu.
Bagaimana tidak? Khofifah yang mewakili Fraksi PPP berpidato sangat tegas mengkritik rezim Orde Baru dan mengungkapkan borok pemilu 1997.
Baca juga: Bukan Tanpa Alasan Gerindra Usung Khofifah di Pilkada Jawa Timur, Adik Prabowo Serahkan Rekomendasi
Lewat pidato tersebut, nama Khofifah jadi bahan pembicaraan dalam jagat politik nasional.
Pasca Orde Baru, Khofifah keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang digagas Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Bahkan, saat KH Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden, Khofifah ditunjuk sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN, sayangnya tidak lama kemudian Gus Dur dilengserkan dan posisi Khofifah digantikan orang lain.
Karier politiknya terus berlanjut ketika dia maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jatim 2008.
Sempat gagal, di tahun itu, Khofifah tak patah arang.
Ia kembali maju kembali dalam Pilgub Jawa Timur 2013-2018, namun lagi-lagi gagal.
Terpilihnya Jokowi sebagai Presiden untuk periode kedua, membawanya kembali ke kabinet.
Khofifah ditunjuk menjadi Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014-2019).
Baca juga: Pilgub Jatim 2024, 4 Partai Pengusung Prabowo-Gibran Dukung Khofifah, Gerindra Serahkan Rekomendasi
Hanya saja, ia kemudian mengundurkan diri pada Januari 2018 demi bisa mencalonan diri ketiga kalinya sebagai calon gubernur Jawa Timur 2018.
Berbeda dengan dua pilkada sebelumnya, Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak kali ini berhasil keluar sebagai pemenang.
Mereka mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Pernyataan Khofifah
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya resmi menyatakan dukungannya kepada capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu diungkapkan Khofifah di Bandara Juanda, Surabaya, sepulanganya dia dari melaksanakan ibadah umrah, hari ini.
"InsyaAllah sesuai janji saya, bahwa Januari awal, setelah umrah, saya akan menyampaikan posisi dukungan saya dan saya menyampaikan saya mendukung paslon nomor 2 (Prabowo-Gibran)," kata Khofifah di VIP Room Bandara Juanda.
Baca juga: Alasan Khofifah Indar Parawansa Dukung Pasangan Capres Cawapres 2024 Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Khofifah juga sudah menghubungi Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.
Ia siap bergabung masuk di jajaran juru kampanye nasional (Jurkamnas).
"Hari ini saya kontak Mas Nusron, sekretaris TKN saya menyampaikan saya sudah pulang umrah.
Sesuai janji saya saya siap untuk masuk dalam TKN," ucapnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.