Berita Nasional Terkini

Terungkap Alasan Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang hingga Tewas, Bukan karena Tawuran

Terungkap alasan polisi tembak Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang, bukan karena tawuran.

TRIBUNJATENG / Iwan Arifianto.
Tampang Aipda Robig Zaenudin (38) yang menembak mati pelajar SMKN 4 Semarang GRO. Terungkap alasan polisi tembak Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang, bukan karena tawuran. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap alasan polisi tembak Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang, bukan karena tawuran.

Fakta terkait penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin (RZ) terhadap pelajar SMKN 4 Semarang akhirnya terungkap.

Bukan karena tawuran atau anggota gangster seperti yang dipaparkan Kapolrestabes Semarang, sebelumnya.

Karena memang terbukti tak ada tawuran saat di malam kejadian.

Baca juga: Update Kasus Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Makam Gamma Dibongkar, Jenazah Akan Diautopsi

Ini motif atau alasan Aipda RZ menembak mati siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO).

Berdasarkan pengakuan dari pelaku, penembakan terjadi lantaran pelaku kesal karena kendaraannya dipepet saat pulang dari kantor tempat ia bekerja.

"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar (pelaku) dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar, jadi kena pepet," kata Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Aris Supriyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).

Kompol Aris menjelaskan, pelaku yang merasa kesal lantas mengejar korban yang kabur ke dalam gang.

Karena tak berhasil menemukan korban, pelaku lantas menunggu di titik semula.

Nahas, korban tak lama kemudian kembali muncul dan mendekat ke lokasi semula yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Sesaat, pelaku lalu melakukan penembakan kepada korban.

Dalam kasus ini, terduga Aipda RZ melanggar Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan senjata api.

Baca juga: Beda Pernyataan Satpam dan Kapolrestabes Soal Tawuran Terkait Polisi Tembak Pelajar di Semarang

Selain itu, Pasal 13 Ayat 1 PPRI Nomor 1 Tahun 2003 dan Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang kode etik kepolisian.

"Pelanggar (pelaku) tinggal menunggu sidang kode etik, yang seyogyanya kami lakukan hari ini, kami laksanakan hari berikutnya," pungkas Kompol Aris.

Pelaku penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), saat ini tengah diperiksa Propam Polda Jateng, Selasa (26/11/2024).
Pelaku penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), saat ini tengah diperiksa Propam Polda Jateng, Selasa (26/11/2024). (Kolase Tribunnews.com)

Sempat Diduga Tawuran

Peristiwa penembakan ini awalnya sempat diduga terjadi karena polisi hendak membubarkan tawuran pelajar.

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, yang menyebut insiden penembakan terjadi karena para korban terlibat tawuran.

Irwan menyebut saat itu personelnya sedang menangani dua gangster yang hendak baku hantam.

"(Sebanyak) 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok."

Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Pelajar di Semarang, Sekolah dan Satpam Bantah soal Gangster dan Tawuran

"Korban ini dari geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi lalu dilakukan upaya untuk melerai, ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas," ungkap Kompol Irwan, Senin (25/11/2024).

Pernyataan Kapolres soal tawuran yang jadi pemicu penembakan tersebut belakangan dibantah oleh satpam komplek perumahan setempat.

Dilansir Tribun Jateng, satpam perumahan tersebut membantah ada tawuran di dekat TKP.

Apabila ada tawuran di wilayah perumahan, kata dia, satpam pasti melapor.

"Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran."

"Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (kepada atasan)," kata satpam perumahan yang tak mau disebutkan identitasnya itu, Senin.

Penembakan diketahui terjadi di sekitar jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Jawa Tengah pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Dalam insiden ini, tiga siswa menjadi korban, yaitu GRO, S (16), dan A (17).

Nyawa S dan A masih bisa tertolong.

Keduanya mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara, GRO dinyatakan tewas setelah sempat dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Tawuran, Motif Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang karena Emosi Dipepet di Jalanan

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved