Berita Nasional Terkini
Harga Tiket Pesawat Turun Selama 16 Hari saat Libur Natal dan Tahun Baru, Penurunan Bakal Permanen?
Harga tiket pesawat turun selama 16 hari saat libur Natal dan Tahun Baru, penurunan bakal permanen?
TRIBUNKALTIM.CO - Harga tiket pesawat turun selama 16 hari saat libur Natal dan Tahun Baru, penurunan bakal permanen?
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa penurunan harga tiket pesawat dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025
Kepala Negara pun berterima kasih kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sudah bekerja keras untuk membantu terealisasinya penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen.
Baca juga: Prabowo Banggakan Kerja Kabinetnya 1 Bulan Menjabat: Naikkan UMP hingga Turunkan Harga Tiket Pesawat
Anggota Komisi V DPR RI kompak mengkritisi kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat hanya selama periode 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025.
Anggota Komisi V DPR Fraksi Nasdem Mori Hanafi mengapresiasi pemerintah atas kebijakan itu.
Namun, di sisi lain, kebijakan itu harus dibahas lebih detail lagi agar penurunan harga tiket pesawat bisa permanen.
“Saya apresiasi pemerintah menurunkan harga tiket, tapi pertanyaannya adalah setelah Nataru ini bagaimana? Mengingat instruksi presiden yang meminta harga tiket turun secara permanen,” ujarnya saat rapat dengar pendapat bersama Menteri Perhubungan di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Di sisi lain, Mori mengaku khawatir jika kebijakan penurunan harga tiket pesawat justru memberatkan biaya operasional maskapai dan mengorbankan biaya fundamental maskapai penerbangan.
Mori khawatir biaya perawatan maskapai justru dipotong demi menekan biaya tiket pesawat.
Dia pun merekomendasikan agar pembahasan harga tiket pesawat ini bisa dibahas dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan lainnya.
“Ini harus dibuat transparan dan dibikin panjanya jadi kita bisa cari solusi dan mendengarkan apa yang terjadi di maskapai. Penurunan harga tiket keinginan kita semua tapi ada persoalan-persoalan yang harus kita dalami sehingga ini bisa menjadi keputusan permanen buat kita semua,” jelasnya.
Hal ini juga diamini oleh Anggota Komisi V DPR partai Golkar Hamka Baco Kady.
Dia bilang, jangan sampai kebijakan itu membuat maskapai penerbangan seperti hidup segan mati tak mau.
Baca juga: Penjelasan Dishub Kaltim soal Kebijakan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen Jelang Natal Tahun Baru
“Karena itu, kebijakan penurunan harga tiket pesawat hanya dalam waktu 16 hari, itu betul-betul gula-gula untuk masyarakat atau hadiah, tapi tidak menyelesaikan persoalan secara keseluruhan,” jelasnya.
“Ini hanya 16 hari, tanggal 3 Januari sudah selesai, apakah selanjutnya harga tiket pesawat akan naik atau turun? Kita belum tahu jadi mohon difikirkan kalau Lebaran ada gula-gula, hadiah seperti itu. Tapi harus ada basic yang jadi dasar perhitungan,” sambungnya.
Prabowo: Penurunan Harga Tiket Pesawat untuk Bantu Masyarakat Jelang Liburan
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa penurunan harga tiket pesawat dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 bertujuan membantu masyarakat.
Presiden mengatakan, penurunan harga tiket seperti ini kemungkinan baru pertama kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
"Sekali lagi, mungkin pertama kali dalam beberapa tahun ya, kita bisa menurunkan harga tiket pesawat. Biasanya menjelang akhir tahun untuk hari libur harga-harga naik," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2024).
"(Sekarang) kita bisa turunkan sedikit (harga) tiket pesawat untuk membantu masyarakat dan rakyat kita. Tapi kita juga waspada supaya penurunan tiket pesawat juga tidak merugikan industri penerbangan," tegasnya.
Kepala Negara pun berterima kasih kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sudah bekerja keras untuk membantu terealisasinya penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen.
"Terima kasih Menteri Perhubungan dan semua menteri-menteri BUMN. Terima kasih ini akibat teamwork yang baik di antara kita, di antara saudara-saudara," ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga memberikan pesan khusus kepada menteri-menteri terkait agar mempersiapkan Nataru dengan maksimal.
Pesan itu juga disampaikan Presiden untuk Panglima TNI dan Kapolri.
Baca juga: Terjawab Kapan Harga Tiket Pesawat 2024 Turun 10 Persen, Penyesuaian Tarif Selama 16 Hari
Menurut Prabowo, beban kerja Panglima, Kapolri, Menhub, Menteri Pekerjaan Umum (PU), hingga Menteri Pariwisata (Menpar) akan meningkat jelang Nataru.
Meski begitu, Presiden yakin para anak buahnya itu mampu menyiapkan penanganan masa libur Nataru dengan baik.
"Saya yakin dan kita mampu menyelenggarakan semua persiapan dengan sebaik-baiknya. Kita yakinkan bahwa masyarakat bisa menghadapi tahun baru dengan aman, tertib, dan lancar," kata Prabowo.
"Ini juga manfaat kita, momentum kita untuk meningkatkan perekonomian kita," tegas Kepala Negara.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik hingga 10 persen selama periode Nataru 2024/2025.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, kebijakan ini merupakan hasil kerja sama intensif yang melibatkan berbagai pihak selama dua minggu terakhir.
Langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan ini bertujuan untuk memastikan tiket lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga menggairahkan ekonomi, termasuk pariwisata. Maka dari semua elemen tadi, termasuk menurunkan biaya atau jasa di bandar udara, termasuk juga avtur dan tentunya fuel surcharges, maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen,” ujar Menko AHY dalam siaran persnya, Selasa (26/11/2024).
Dia menjelaskan, harga tiket pesawat turun ini didorong oleh tiga intervensi penting, yakni potongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen, diskon harga avtur sebesar 5,3 persen dari bulan sebelumnya, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen.
Menurut dia, intervensi ini mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9 persen, setara dengan penghematan rata-rata Rp 157.500 per tiket.
Berdasarkan data, dampak kebijakan ini akan dirasakan oleh seluruh kategori penumpang, mulai dari layanan full-service hingga no-frills.
Estimasi penghematan secara keseluruhan mencapai Rp 472,5 miliar selama masa liburan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.