Berita Nasional Terkini

Hasto Tegaskan Jokowi, Gibran dan Bobby Tidak Lagi Bagian dari PDIP, Jokowi Klaim Masih Simpan KTA

Hasto Kristiyanto tegaskan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution bukan lagi bagian dari PDIP. Sebelumnya, Jokowi mengaku masih menyimpan KTA PDIP

|
Penulis: Aro | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Tribunnews.com/Irwan Rismawan-Dokumentasi DPP PDIP
JOKOWI DAN GIBRAN BUKAN LAGI BAGIAN PDIP - Momen Jokowi dan Gibran bersama dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Jokowi menggandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Kanan: Gibran menyalami Hasto Kristiyanto usai pertemuan tertutup di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023). Hasto Kristiyanto tegaskan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution bukan lagi bagian dari PDIP. Sebelumnya, Jokowi mengaku masih menyimpan KTA PDIP 

Padahal, ujar Hasto, Mahkamah Konstitusi (MK) telah menetapkan bahwa aparatur negara termasuk TNI, Polri, kepala desa, penjabat, kepala daerah yang tidak netral bisa dikenakan tindak pidana. 

Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers terkait Pilkada serentak 2024 di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Konferensi itu dihadiri Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dan Ronny Talapessy dan Wasekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhie.

"Sosialisasi atas keputusan MK tersebut belum berjalan dengan baik dan kita melihat masih banyak kepentingan-kepentingan kekuasaan yang dimainkan termasuk bagaimana PDI Perjuangan juga mencatat ambisi kekuasaan dari Bapak Jokowi dan keluarga ternyata belum berhenti dengan menjadikan Mas Gibran sebagai Wakil Presiden,” kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta itu berujar, demokrasi di Indonesia menghadapi suatu persoalan yang sangat serius. 

Prinsip-prinsip demokrasi berada di tangan rakyat, ternyata bisa dimanipulasi dengan keterlibatan Parcok atau Partai Coklat.

 "Kami menemukan begitu banyak persoalan-persoalan yang muncul tidak hanya di Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Banten yang terjadi anomali yang luar biasa, tetapi di beberapa wilayah-wilayah lain termasuk Jakarta dan Jawa Timur,” ungkap Hasto.

"Karena itulah, kritik yang terbesar dalam membangun disiplin baik dalam pemerintahan maupun dalam partai adalah bahwa tanpa ketaatan terhadap etika, moral, dan aturan hukum maka demokrasi akan menjadi sia-sia," tutur Hasto.

Baca juga: Isyarat Perlawanan Megawati, PDIP Tuding Jokowi Kerahkan Partai Cokelat di Pilkada 2024

Hasto meyakini, jika tanpa adanya ketaatan pada hukum, maka Republik Indonesia (RI) ini dibangun bagaikan tubuh tanpa tulang.

"Dia tidak berdaya untuk melakukan suatu pergerakan, apalagi menegakkan suatu keadilan," ucap Hasto

Sebelumnya, keanggotaan Jokowi dan Gibran disorot jelang Pilpres 2024 lalu ketika kemudian anak sulung Joko Widodo tersebut menjadi cawapres Prabowo Subianto, sementara PDIP mengusung Ganjar-Mahfud.

Selain itu, Bobby Nasution juga disorot lantaran kemudian menantu Jokowi tersebut terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Jelang Pilkada Sumut 2024, akhirnya Bobby Nasution terang-terangan bergabung dengan Gerindra dan maju cagub bukan dari PDIP.   

Jokowi Sebut Masih Simpan KTA

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi baru-baru ini mengaku masih menyimpan kartu tanda anggota (KTA) PDIP, partai yang membesarkannya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku masih bersahabat baik dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved