Berita Nasional Terkini
Disebut Bukan Lagi Bagian PDIP, Jokowi dan Gibran Dijadikan Anggota Kehormatan Golkar, Sikap PAN
Sekjen PDIP, Hasto menyebut Jokowi dan Gibran bukan lagi bagian PDIP. Golkar menyebut keduanya adalah Anggota Kehormatan. PAN gelar karpet biru
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan Joko Widodo alias Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka bukan lagi bagian dari partainya, parpol lain pun rama-ramai buka pintu.
Bahkan Golkar terang-terangan menyebut Jokowi dan Gibran adalah anggota kehormatan usai PDIP menegaskan status Presiden ke-7 dan keluarganya.
Selain Golkar, parpol yang juga membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran usai disebut bukan lagi bagian PDIP adalah PAN.
Kamis (5/12/2024), Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar Derek Loupatty di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat mengatakan, “Pak Jokowi atau Pak Prabowo hari ini mereka adalah anggota kehormatan Golkar, termasuk Mas Gibran.”
Baca juga: Respons Jokowi Usai Hasto sebut Bukan Lagi Bagian PDIP, Kata Sufmi Dasco soal Kans Gabung Gerindra
Menurutnya, status keanggotaan itu, karena Golkar mendukung Gibran maju menjadi Wapres bersama Prabowo Subianto yang kini telah resmi menjadi Presiden ke-8 RI.
“Anggota kehormatan itu Golkar berikan bagi para negarawan.
Seperti presiden, wakil presiden, mantan presiden dan lain sebagainya.
Mereka-mereka yang dianggap berjasa bagi negara,” ujar Derek.
Ia menyampaikan, anggota kehormatan tidak perlu memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Jokowi sendiri, lanjut Derek, dianggap telah berjasa pada negara dan telah didukung Partai Golkar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Karena Golkar mendukung beliau (Jokowi) dari pada saat 2019 sampai 2024 sebagai Presiden,” sebut dia.
Diketahui PDI-P telah menyatakan memecat Jokowi dan Gibran setelah berkonflik karena Pilpres 2024.

Saat ini, keduanya diketahui belum memiliki partai politik (parpol).
Sempat beredar kabar bahwa Jokowi dan Gibran bakal bergabung dengan Golkar.
Baca juga: Elite PDIP Minta Jokowi Tiru Maruarar Sirait: Sudah Berseberangan, Mengembalikan KTA, Itu Terhormat
Namun sampai SK Kepengurusan Golkar 2024-2029 disahkan Kementerian Hukum (Kemenkum) keduanya tidak ada dalam struktur kepemimpinan yang digawangi oleh Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum.
PAN Gelar Karpet Biru
Pemecatan Jokowi beserta anak dan menantunya tersebut dibenarkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan Jokowi dan keluarganya dipecat PDIP karena menilai jika praktik-praktik politik yang dijalankan Jokowi dan keluarganya sudah tidak lagi sejalan dengan cita-cita Partai yang telah diperjuangkan sejak masa Bung Karno.
Partai politik berlomba-lomba membujuk Jokowi untuk bergabung. PAN, Golkar dan Gerindra mempersilakan Jokowi untuk bergabung.
Pesona jokowi belum pudar, meski tak lagi menjadi presiden, partai politik masih merasa Jokowi memiliki power meski tak sekuat dahulu.
Bahkan PAN menggelar karpet biru untuk mantan presiden RI dua periode tersebut bila mau bergabung.
Sejumlah partai politik membuka pintu untuk Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo untuk bergabung setelah Jokowi sudah tidak lagi dianggap sebagai bagian dari PDI-P, partai yang membesarkannya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio menyatakan, PAN sangat terbuka apabila Jokowi ingin bergabung ke partai tersebut.
"Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silakan," kata Eko di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Jokowi Masih Simpan KTA PDIP, Hasto: Ketika Konstitusi Dikebiri Maka Keanggotaan di PDIP Berakhir
Bukan hanya Jokowi, Eko memastikan semua anggota keluarga Jokowi juga dipersilakan jika ingin masuk ke PAN.
"Keluarganya, semuanya deh pokoknya terbuka untuk Pak Jokowi untuk masuk. Saya sebagai Sekjen memberikan karpet biru untuk Bapak Jokowi," ucap dia.
Respons Gerindra
Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebutkan bahwa belum ada pembahasan di internal partai mengenai kemungkinan Jokowi bergabung ke Gerindra.
“Saya enggak bisa jawab karena hal ini belum pernah dibahas dalam partai,” ujar Dasco.
Jokowi: Partai Perorangan
Kamis (5/12/2024) saat ditemui saat ditemui di salah satu rumah makan di Sumber, Banjarsari, Solo Jokowi menyebut partai perorangan ketika ditanya soal pernyataan Sekjen PDIP.
Bahkan Jokowi menyebut empat kali soal partai perorangan ini.
"Ya berarti partainya perorangan," kata Jokowi Kamis (5/12/2024).
Namun pada pernyataannya itu Jokowi tak memberikan penjelasan lebih detail
Jokowi kembali melontarkan jawaban yang sama saat ditanya mengenai dirinya yang saat ini tidak terafiliasi partai manapun.
"Ya partainya jadi perorangan, ya udah itu," bebernya.
Partai perorangan kembali menjadi jawaban Jokowi saat ditanya terkait rencana bergabung ke partai lain selain PDIP.
Begitupun juga saat wartawan mencoba mencari tahu mengenai peluang tawaran dari partai lain.
"(Rencana gabung partai lain?) Partai perorangan. (Tawaran dari partai lain?)
Partai perorangan," katanya.
Baca juga: PDIP Pecat 27 Kader Termasuk Jokowi dan Gibran, Rezim Otoriter Selalu Runtuh, Kekuasaan Ada Batasnya
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, Tribuntangerang.com dengan judul Pesonanya Belum Pudar, Partai Politik Ramai-ramai Ajak Jokowi Bergabung, PAN Gelar Karpet Biru dan WartaKotalive.com dengan judul Ini Jawaban Jokowi, Usai Hasto Menyebutnya Bukan Bagian PDIP Lagi.
5 Fakta 20 Tahun Hubungan Jokowi dengan PDIP dari Walikota Solo, Retak Jelang Pilpres, Kini Berakhir |
![]() |
---|
27 Kader Pembelot Bakal Dipecat PDIP, Jokowi dan Gibran Masuk Daftar? Banteng Gugat Parcok ke MK |
![]() |
---|
Hasto Tegaskan Jokowi, Gibran dan Bobby Tidak Lagi Bagian dari PDIP, Jokowi Klaim Masih Simpan KTA |
![]() |
---|
Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution Bukan PDIP Lagi, Hasto: Ambisi Kekuasaannya Tak Pernah Berhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.