Berita Kaltim Terkini
Percasi Kaltim Gelar Raker, Samakan Persepsi demi Kemajuan Cabor Catur
Percasi Kaltim gelar raker, samakan persepsi demi kemajuan cabang olahraga catur.
Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA - Cabang olahraga (cabor) catur merupakan salah satu cabor yang konsisten menyumbang medali emas bagi Kalimantan Timur (Kaltim).
Oleh karena itu, cabor catur ini perlu regenerasi untuk terus menjaga konsistensinya.
Untuk merumuskan hal itu, maka Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim menggelar rapat kerja di Hotel FUGO, Jalan Untung Surapati, Samarinda, Minggu (8/12/2024) sore.
"Alhamdulillah, hari ini Percasi Kaltim melaksanakan raker pengurus Percasi Kaltim. Yang ingin saya tekankan dan saya utamakan adalah raker untuk menyamakan persepsi kita, konsolidasi kita, ke depan Percasi Kaltim bisa lebih maju," kata Ketua Pengprov Percasi Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.
"Perlu saya laporkan yang hadir hari ini, agenda 2024, Percasi sudah banyak dilaksanakan mulai kejurnas junior, kejurda dan melaksanaakan kejurda open 10 Desember, mengikuti kejurnas di Depok. Bahkan, melaksanakan upgrading untuk wasit nasional di Indonesia. Saya harap bisa berjalan lagi kegiatannya ke depan.
Jangan patah semangat kita perlu meningkatkan prestasi atlet meningkatkan wasit kita dan berharap catur kita lebih berkembang," ungkapnya.
Baca juga: Disdikpora PPU Gelar Kejuaraan Catur Tingkat Pelajar
Ketua Percasi Kaltim pun mengakui bahwa masih ada kekurangan yang belum diwujudkan dan perlunya regenerasi atlet.
"Contohnya, belum membangun sekolah catur atau akademi catur. Semoga ke depan, insya Allah, dilaksanakan dengan adanya pemimpin baru di Kaltim bisa bersinergi. Saya melihat dari antusias masyarakat pada Catur di Kalimantan Timur. Saya tadi pagi melantik pengurus Percasi Kabupaten Kutai Kartanegara sudah dijabat ibu Ely Hartati Rasyid. Saya sudah sampaikan pada beliau Perccasi bukan ada di Kaltim, kabupaten maupun kota, tapi saya harap Percasi terbentuk di setiap kecamatan, setiap desa maupun kelurahan di Kaltim," jelasnya.
"Kalau dana catur itu gampang modal 1 juta bisa jalan ada bidak catur, pisang goreng dan lainnya maka bisa saja jalan permainan catur. Saya bukan ahli catur ahli strategi tapi niat saya ingin memajukan catur. Saya minta tolong, kita punya data base. Atlet kita di Kaltim yang main, yang didengar hanya Chelsie Monica, kemudian Yuli pelatih. Kita bagaimana melahirkan atlet Kaltim kalau tak ada kerja sama antara pengurus cabang (pengcab) maupun pengprov. Oleh sebab itu, tahun depan kami memberikan kerja sama dengan Dispora juga sudah memasukan anggaran untuk mengadakan pelatihan maupun memberikan keleluasaan teman teman mengadakan kejuaraan di tiap daerah level nasional dan kejuaraan level lainnya, " tambah.
"Saya harap mumgkin nanti nanti di-backup tahun depan APBD murni kurang lebih Rp1 miliar unntuk anggaran Percasi. Pada anggaran APBD Perubahan 2025, kita harapkan bisa disiapkan try out ke luar negeri," harap Akhmed Reza Fachlevi yang juga anggota DPRD Kaltim.
Baca juga: Chelsie Monica Sumbang Emas untuk Kaltim, Kategori Catur Cepat Perorangan Putri PON XXI 2024
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Rasman Rading mengungkapkan bahwa dalam melakukan pembinaan catur, tinggal bagaimana pengurus, pelatih, pengurus cabang kabupaten/kota memiliki perhatian ke Percasi dan menggerakkan organisasi ini jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Apalagi beliau (Akhmed Reza Fachlevi) jadi Ketua DPRD Kaltim, bahkan mungkin wakil menteri rasanya. Intinya dari keberadaan organisasi ini jadi utuh tak tererai berai seperti organisasi olahraga lainnya. Kalau ada konflik yang terkait adalah atletnya ada catatan di bidang peningkatan prestasi tetap ada yang dikritisi," ujar Rasman Rading.
"Di PON XXI Aceh-Medan, catur Kaltim cuma satu emas dan satu perunggu. Kita hanya mengandalkan Chelsie Monica. Jadi harus ada pecatur Chelsie, Chelsie yang baru. Mungkin ini ada kesalahan entah atlet atau pelatihnya. Ke depan kalau bisa kita datangkan pelatih nasional. Kita daftarkan saja pelatih nasional, kemudian di Dispora ada akademi catur. Mudah-mudahan kita bisa ada akademi di APBDP 2025," bebernya.
"Karena kita di Dispora Kaltim ada akademi basket, voli, taekwondo. Kita datangkan pelatih pelatih nasional. Kemudian perlu ada sekolah catur atau akademi catur Kaltim dengan mendatangkan pelatih nasional, di mana pelatih yang saat ini belum mampu mengeret dan membantu atlet setingkat dengan Chelsea itu sendiri," tutur Rasman.
Rasman menambahkan, dirinya memahami apa yang disampaikan Ketua Umum KONI Kaltim bahwa perlu ada government to government, yakni antara Pemprov Kaltim dengan pemerintah Korea Selatan.
"Saya kemarin dapat amanah caranya kalau bisa ketua bisa buat telaah pada Dispora agar kita kerjasama dengan Korea Selatan. Maka buatkan kami kerja sama government to government, sehingga bukan sekadar wacana. Karena anggaran ada, anggaran luar biasa saat ini, tinggal kita menggerakkan ada atau tidak. Insya Allah, ini harus kita wujudkan," kata Rasman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.