Berita Pemprov Kaltim

Enggan Beri Bantuan yang Tak Produktif, Pj Gubernur Kaltim Ingatkan Pemda untuk Beri Kail

Enggan terapkan bantuan yang tak produktif, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik ingatkan pemda untuk beri kail.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO HMS
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan, dirinya enggan menerapkan kebijakan berupa pemberian bantuan-bantuan yang dinilainya tidak produktif. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Satu kebijakan yang enggan diterapkan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, yakni pemberian bantuan-bantuan yang dinilainya tidak produktif.

Ia bahkan mengaku tak ragu untuk menolak menandatangani SK hibah yang menurutnya tidak mengajarkan hal yang baik bagi masyarakat, selain hanya sebagai penerima bantuan.

“Di Kaltim ini, pemerintah daerahnya seperti sinterklas. Mohon maaf saya katakan ini. Pemda hanya ngasih, ngasih-ngasih terus,” kata Akmal di Tanah Merah, Samarinda Utara, beberapa waktu lalu.

Seharusnya kata Akmal, bantuan diberikan kepada mereka yang bisa memantik kemajuan bagi daerahnya.

Baca juga: Gaji Guru Naik Tahun Depan, Pj Gubernur Kaltim Harap Tunjangan Lebih Tinggi untuk Daerah Terpencil

Mereka-mereka yang bisa berlari kencang setelah diberi bantuan.  

Produktivitas mereka bisa menghadirkan kekuatan ekonomi setempat dan menciptakan lapangan kerja.

Akmal bahkan mengungkapkan, dirinya menolak menandatangani SK hibah yang nilainya cukup besar, dibagi rata untuk sekitar 5.000 orang dengan besaran Rp1 juta per orang.

Menurutnya, cara-cara bantuan seperti ini sangat tidak produktif. 

“Jangan kita terus beri ikan, tapi berikan kailnya. Kenapa tidak dikasih untuk 50 orang saja, jadi dapatnya masing-masing besar. Sekali lagi, jangan beri ikan, kasih kailnya,”  tegas Akmal.

Baca juga: Reaksi Pj Gubernur Kaltim soal Presiden Prabowo Naikkan Gaji Guru, APBD Sulit

Panti-panti asuhan, misalnya, mereka seharusnya diberi semangat untuk bertani dan bercocok tanam.

Bagi mereka yang memiliki  hobi atau keterampilan membengkel, bisa dibuatkan bengkelnya. 

“Yang mau bertani, tapi lahan tidak ada, buatkan greenhouse, begitu. Tanam anggur misalnya,” saran Akmal lagi. 

“Andaikan satu panti punya satu greenhouse anggur, maka setiap minggu mereka akan panen selama 25 tahun. Bayangkan hasilnya.  Itu yang harus kita berikan,” kritiknya lagi. (sul/ky/adv)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved