Berita Nasional Terkini

Romahurmuziy sebut Ada 4 Calon Ketua Umum PPP, Sandiaga Uno, Taj Yasin hingga Dudung Abdurachman

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy menyebut ada 4 nama masuk daftar calon Ketua Umum PPP. Sandiaga Uno, Taj Yasin hingga Dudung

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda/Irwan Rismawan-Istimewa/Pemprov Jateng-
CALON KETUA UMUM PPP - Dari kiri ke kanan Sandiaga Uno, Taj Yasin dan Dudung Abdurrachman. Tiga calon ketua umum yang namanya mengemuka menjadi Ketua Umum PPP. 

TRIBUNKALTIM.CO - Daftar 4 calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengemuka. 

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut 4 nama calon Ketua Umum PPP tersebut dua dari kader internal dan dua dari luar.

Menurut Romahurmuziy, persoalan AD ART partai bisa diubah, hingga PPP membuka bagi pihak eksternal untuk menjadi Ketua Umum.

Pernyataan ini disampaikan Romahurmuziy, Jumat (13/12/2024).

Baca juga: Saat NasDem Tak Target Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran dan PPP Tak Masalah Jika Tak Kebagian

"Kami membuka diri terhadap siapapun dengan membuka pihak eksternal untuk menjadi ketua umum," kata Romy sapaan Romahurmuziy di Jakarta, Jumat (13/12/2024) malam, dikutip dari Antara. 

Menurut dia, dari internal partai PPP ada dua nama yang sudah dimunculkan oleh beberapa kader dari komunikasi di sejumlah grup "WhatsApp".

Kedua nama itu yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin yang merupakan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Kemudian lanjut Romy, untuk dari eksternal terdapat nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman.

Bahkan kata Romy, Gus Ipul sudah menghubungi dirinya menanyakan terkait namanya yang muncul di internal PPP setelah adanya informasi tersebut.

"Saya mendapat suara dari berbagai WhatsApp group yang saya ikuti di Partai Persatuan Pembangunan sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama dua dari internal dan dua dari luar," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa saat ini tidak perlu menutup diri dari pihak luar, yang terpenting para tokoh ini dapat memajukan dan mengangkat kembali PPP ketika pemilu nanti.

"Kalau masalah AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) bisa diubah," katanya.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy, ketika ditemui jurnalis di sela Rapimwil III dan Santiaji Calon Anggota Legislatif 2018 DPW PPP Jatim di Surabaya, Sabtu (10/11/2018). Ini Daftar 12 Orang yang Dibawa Bersama Romahurmuziy ke Jakarta Terkait OTT KPK di Sidoarjo
CALON KETUA UMUM PPP - Ketua Majelis DPP PPP, M Romahurmuziy, ketika ditemui jurnalis di sela Rapimwil III dan Santiaji Calon Anggota Legislatif 2018 DPW PPP Jatim di Surabaya, Sabtu (10/11/2018) lalu. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy menyebut ada 4 nama masuk daftar calon Ketua Umum PPP. Sandiaga Uno, Taj Yasin hingga Dudung.  (SURYA.co.id/Bobby Koloway)

Dalam kesempatan yang sama, Romahurmuziy mengatakan bahwa seruan untuk "taubatan nasuhah" bukan ditujukan pada personal, tetapi kepada semua pengurus DPP PPP untuk meminta maaf secara kesatria karena tidak berhasil membawa parpol itu masuk ke Senayan.

"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah' itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP.

Baca juga: Alasan PPP Dukung Kabinet Prabowo-Gibran, Klaim Tak Incar Posisi

Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti; PPP tidak masuk ke Senayan," kata Romy seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Menurut dia, para pengurus DPP harus meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan partai di seluruh Indonesia, karena telah gagal membawa partai berlambang Ka'bah masuk ke DPR RI.

Untuk itu, kata Romy, DPP juga harus bisa menyiapkan kader dan membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP.

Partai Islam Modern

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-2 pada 13–15 Desember 2024 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, dengan agenda konsolidasi internal menjelang Muktamar PPP pada 2025 

Ketua Panitia Mukernas PPP Amri M. Ali menjelaskan, tema Mukernas kali ini adalah “Transformasi PPP untuk Indonesia” yang mencerminkan kebutuhan mendesak PPP untuk berbenah setelah gagal lolos ke parlemen pada Pemilu 2024.

“Latar belakang pemilihan tema ini adalah setelah melihat kondisi PPP pasca Pileg dan Pilpres kemarin yang ternyata tidak mampu melampaui parliamentary threshold sebesar 4 persen,” ujar Amri dalam konferensi pers di Kantor DPP PPP, Senin (9/12/2024).

Amri menuturkan, Mukernas juga bertujuan untuk mendorong transformasi PPP menjadi partai politik Islam yang modern dan responsif terhadap isu-isu keumatan dan kebangsaan.

Baca juga: Daftar 20 Partai yang Ajukan Gugatan Sengketa Pileg 2024 ke MK, PPP Terbanyak Mengajukan Perkara

Menurut dia, transformasi ini diperlukan agar PPP tidak menjadi partai yang dianggap usang dan tidak lagi dipertimbangkan masyarakat untuk dipilih.

“PPP tidak ingin terlihat seperti bangunan dan tanah wakaf yang tidak boleh dibongkar, direhab, diperbaiki dan dibiarkan begitu saja, sehingga PPP itu nanti akan kelihatan usang dan tidak menarik untuk dilihat, tidak menarik untuk dipilih,” kata Amri.

“Makanya panitia memilih, ini adalah saatnya PPP harus melakukan transformasi. Agar ke depan PPP akan muncul sebagai partai politik Islam yang modern, responsif, tanggap dengan persoalan politik dan persoalan keumatan,” ujar dia.

Ketua Steering Committee PPP Fitri Gayo menekankan bahwa Mukernas kali ini tidak sekadar membahas waktu dan tempat Muktamar PPP 2025, tetapi juga menjadi momentum awal untuk mempersiapkan partai menuju Pemilu berikutnya.

"Selain itu, Mukernas juga akan menerima masukan dari DPW se-Indonesia, baik terkait evaluasi Pilkada 2024 maupun usulan-usulan strategis lainnya," ujar Fitri seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Ia menambahkan bahwa di dalam Mukernas juga akan dilakukan evaluasi hasil Pemilu 2024, penataan organisasi, serta menentukan langkah konkret terkait transformasi partai.

“Transformasi PPP dalam arti merupakan keniscayaan bagi partai bagi kami di PPP, untuk melakukan perubahan-perubahan baik secara organisasi, melakukan lompatan-lompatan yang mengikuti bagaimana saat ini, mengikuti perkembangan zaman,” kata Fitri.

“Memang ini menjadi harapan kami semua agar Partai Persatuan Pembangunan bisa bertransformasi, sehingga kami sudah bisa bersiap untuk pemilu selanjutnya,” ujar dia.

Baca juga: Momen Sandiaga Uno Jadi Bahan Tertawaan di Istana Gegara PPP Gagal Lolos, Jokowi Ikut Tertawa

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved