Live RCTI! Tempat Menonton Tim Nasional Sepak Bola Vietnam vs Timnas Indonesia Hari Ini 2024 dan Jam

Menurut Gita Suwondo, Raihan Hanan dan Arkhan Fikri sering terlambat turun karena terlalu masuk kedalam pertahanan lawan.

Kondisi itu menciptakan ruang kosong di lini tengah yang kemudian dieksploitasi dengan cermat oleh Laos.

Sebuah kondisi yang ideal bagi Laos yang terkenal lihai dalam melakukan serangan balik.

"Kalau pakai 3-4-3 seperti itu tidak ada satu pemain yang mempunyai kemampuan bertahan, ya itu tadi Raihan dan Arkhan Fikri kemampuannya menyerang, jadi kita ditengah bolong," ucap Gita Suwondo.

"Itu yang membuat dua gol dari Laos karena kemampuannya dengan counter memanfaatkan kelemahannya dari sisi tengah kita," lanjutnya.

Apalagi Doni Tri Pamungkas dkk menguasai 67 persen penguasaan bola, namun rutin melakukan kesalahan yang membuat Laos mencuri celah.

Sepanjang laga, Laos hanya melesakan tiga tendangan on target dan semuanya menjadi gol.

Seluruh gol yang tercipta dimulai dari skema permainan dan kombinasi.

Berbeda dengan Indonesia, meskipun unggul dari penguasan bola, namun tiga gol yang dicetak semuanya berasal dari bola mati.

Kekurangan tersebut kemudian diperburuk dengan konsentrasi rendah pemain di lini belakang.

Menurut Gita Suwondo, gol ketiga Laos tidak akan terjadi jika para pemain disiplin dan konsentrasi dalam mengantisipasi pergerakan lawan.

"Kesimpulannya adalah kita terlalu all out attack tanpa memperhatikan pertahanan kita padahal sisi pertahanan kita itu terbaik, Shin Tae-yong gayanya kan bertahan,” katanya.

Kesalahan ini mengingatkan kembali pada kekalahan melawan China pada laga ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat itu Indonesia tampil menyerang namun justru berkahir kalah dramatis 2-1.

"Kita all out lupa dipertahanan, China bikin gol, tapi karena ini Laos jadi kita mampu balas bahkan sempat unggul," ucap Gita Suwondo.

Baca juga: Hasil Pertandingan Piala AFF 2024 dan Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam, Klasemen Terbaru Hari Ini