MotoGP

Terjawab Alasan Kenapa Start MotoGP Tidak Sejajar, Ada Hitung-hitungannya Sebelum Balapan Dimulai

Terjawab sudah alasan kenapa pembalap MotoGP tidak melakukan start secara sejajar.

Twitter - @MotoGP
Race Start. Inilah penjelasan mengapa start MotoGP tidak dilakukan secara sejajar. (Twitter MotoGP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah alasan kenapa pembalap MotoGP tidak melakukan start secara sejajar.

Hal ini berkaitan dengan hasil kualifikasi yang dilakukan setiap pembalap sebelum balapan MotoGP dimulai.

Di posisi start, para pebalap berbaris sesuai dengan hasil kualifikasi yang mereka raih untuk memulai balapan.

Posisi start pembalap MotoGP sendiri biasa disebut Starting Grid.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2025 dan Line Up Pembalap, Seri Perdana Dimulai Akhir Februari di Thailand

Baca juga: Diperkuat 2 Juara Dunia Tidak Membuat Ducati Merasa Makin Kuat di MotoGP 2025

Starting grid adalah istilah yang sangat populer dalam ajang balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP.

Mengutip GridOto.com, grid atau starting grid adalah kumpulan titik start pada trek lurus start/finish sirkuit, di mana pebalap berkumpul pada permulaan balapan.

Di titik tersebut, para pebalap berbaris sesuai dengan hasil kualifikasi yang mereka raih untuk memulai balapan.

Starting grid bisa diartikan sebagai posisi start pebalap dalam suatu balapan.

Baca juga: Kalender MotoGP 2025: Seri Pembuka Digelar di Thailand, GP Indonesia Dimulai Awal Oktober

Lantas bagaimana cara menentukan posisi start atau starting grid pada balapan MotoGP?

Dalam satu pekan balapan atau race week MotoGP, terdiri dari sesi latihan bebas atau free practice (FP) dan kualifikasi.

Adapun, latihan bebas digelar dua kali, yakni FP1 dan FP2, ditambah dengan Practice.

FP1 dan FP2 dilangsungkan selama 45 menit.

Baca juga: Karma KTM, Sia-siakan Banyak Pembalap, Kini Terancam Bangkrut dan Terdepak dari MotoGP

FP1 digelar pada hari pertama (biasanya Jumat), sedangkan FP2 pada hari kedua.

Setelah merampungkan sesi latihan bebas atau free practice, agenda MotoGP bakal dilanjutkan dengan sesi kualifikasi.

Adapun, sesi kualifikasi MotoGP ada dua yaitu Kualifikasi 1 (Q1) dan Kualifikasi 2 (Q2).

Di MotoGP, kualifikasi yang berguna untuk menentukan posisi start atau starting grid memakai sistem eliminasi.

Baca juga: 7 Perubahan di MotoGP 2025, Pembalap 19 Tahun Gantikan Marc Marquez, Wajah Baru Prima Bersama Yamaha

Sesi FP1 hingga FP2 bakal menentukan seorang pebalap bisa berada di Q1 atau Q2.

Sebanyak 10 pebalap dengan waktu terbaik dari FP1 sampai FP2 bakal masuk ke Q2 untuk berebut 12 grid pertama.

Sementara itu, sisa pebalap yang tidak masuk ke Q2 harus mengikuti Q1 untuk memperebutkan posisi start ke-13 hingga terakhir.

Selanjutnya, dua pebalap terbaik dari Q1 akan mengikuti Q2 untuk bersaing memperebutkan 12 grid terdepan.

Baca juga: Pengakuan Jujur Marc Marquez Soal MotoGP 2024, Empat Tahun di Neraka Menuju Kemenangan

Pebalap yang membukukan catatan waktu tercepat pada Q2 berhak menempati posisi start terdepan atau pole position.

Adapun, dalam satu baris terdapat tiga (grid) yang ditempati oleh pebalap berdasarkan urutan hasil kualifikasi.

Lalu bagaimana cara menentukan posisi start apabila kualifikasi tidak bisa digelar?

Sesuai aturan, jika kualifikasi memang terpaksa tidak bisa digelar, starting grid pebalap akan memakai waktu pada FP1 sampai FP2.

Pebalap dengan catatan waktu kombinasi FP1 hingga FP2 terbaik akan meraih pole position. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Cara Menentukan Starting Grid di MotoGP?"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved