MotoGP
Diperkuat 2 Juara Dunia Tidak Membuat Ducati Merasa Makin Kuat di MotoGP 2025
Walaupun diperkuat dua juara dunia, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, namun Ducati diprediksi melemah di MotoGP 2025.
TRIBUNKALTIM.CO - MotoGP 2025 menjadi tantangan baru bagi Ducati.
Walaupun diperkuat dua juara dunia, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, namun Ducati diprediksi melemah di MotoGP 2025.
Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, mengakui kekuatan skuadnya akan melemah pada MotoGP 2025 karena lepasnya beberapa pembalap muda berbakat termasuk Jorge Martin.
Musim depan akan menjadi musim kompetisi berbeda bagi Ducati setelah lepasnya Jorge Martin, Marco Bezzecchi, dan Enea Bastianini ke tik rival.
Baca juga: Kalender MotoGP 2025: Seri Pembuka Digelar di Thailand, GP Indonesia Dimulai Awal Oktober
Baca juga: Jadwal MotoGP 2025, Lengkap dengan Line Up Pembalap Terbaru
Martin dan Bezzecchi pindah ke Aprilia, sedangkan Bastianini akan bernaung di KTM Tech3.
Kehilangan tiga pembalap muda bertalenta itu nyatanya diakui Tardozzi selaku Manajer Tim Ducati Lenovo, akan sangat berdampak bagi skuadnya.
Apalagi setelah pembuktian Jorge Martin yang berhasil jadi Juara Dunia MotoGP 2024.
Karena pindahnya pembalap-pembalap muda ke tim lain, melemahnya Ducati semakin terendus karena mereka juga kehilangan satu tim satelit, Pramac.
Baca juga: Karma KTM, Sia-siakan Banyak Pembalap, Kini Terancam Bangkrut dan Terdepak dari MotoGP
Pramac mengakhiri kerja sama 20 tahun bareng Si Merah Borgo Panigale untuk pindah haluan ke kubu Yamaha.
Belum lagi karena jatah distribusi mesin motor pabrikan mereka iuga akan berkurang.
Dari yang tadinya punya delapan pembalap kini cuma enam.
Lalu yang memakai motor pabrikan pun kini cuma tiga pembalap.
Baca juga: 7 Perubahan di MotoGP 2025, Pembalap 19 Tahun Gantikan Marc Marquez, Wajah Baru Prima Bersama Yamaha
Dua pembalap tim utama Ducati, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, satu lagi adalah pembalap VR46, Fabio Di Giannantonio.
Tardozzi pun sedikit flashback tentang keputusan timnya yang membuat perubahan dengan merekrut pembalap muda yang niatnya jadi prinsip perubahan mereka untuk mendobrak kelas MotoGP.
“Saya harus menengok masa lalu sedikit," kata Davide Tardozzi mengawali, dikutip Bolasport dari Speedweek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.