Berita Nasional Terkini
Profil Olly Dondokambey, Hadir saat PDIP Pecat Jokowi, Sumbang Tanah Jelang Lengser Gubernur Sulut
Profil Olly Dondokambey yang ikut hadir saat PDIP umumkan pecat Jokowi. Di akhir masa jabatan sebagai Gubernur Sulut sumbang tanah di Sulawesi Utara
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) masuk deretan trending Google hari ini, Kamis (19/12/2024).
Sosok Olly Dondokambey yang kader PDIP ini merupakan salah satu tokoh daerah yang punya pengaruh di nasional, ia bahkan ikut hadir saat PDIP mengumumkan pemecatan Jokowi, Senin (16/12/2024) kemarin.
Jelang akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyumbangkan tanahnya untuk dibangun Sekolah Taruna, bahkan Gubernur Sulut sudah melaporkan hal ini kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dedikasi Olly Dondokambey ini menjadi peninggalannya untuk Sulawesi Utara.
Baca juga: Elite PDIP Olly Dondokambey hingga Azwar Anas Dikabarkan Jadi Menteri Prabowo, Puan: Insya Allah
Salah satunya jiwa besar untuk tetap mendukung pembangunan Sulut meski sudah beda warna.
Buktinya, Olly menyumbang tanahnya untuk dibangun sekolah Taruna.
Hal itu ia kemukakan dalam kegiatan penyerahan DIPA dan Dana Transfer Daerah di Gedung Keuangan Negara, Rabu (18/12/2024).
"Saya ketemu pak Prabowo dan saya katakan saya akan membantunya membangun Sulut dengan menyumbang 20 hektare tanah," kata dia.
Selain itu, ini juga menunjukkan kedekatan Olly Dondokambey dengan Presiden Prabowo Subianto.
Olly Dondokambey juga mengaku mendukung penuh program makan gratis.
Kemesraan Olly Dondokambey dengan Prabowo
Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey kembali pamer kemesraan.
Kali ini terjadi di Istana Negara Jakarta pada momen penyerahan DIPA dan buku alokasi ke daerah tahun anggaran 2025, Selasa (10/12/2024).
Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Sosok Yang Pantas Duduki Menpan-RB
Dalam video yang diperoleh Tribun Manado, nampak Prabowo tengah menyalami para Gubernur.
Tiba pada Olly, Prabowo agak lain. Dia lebih akrab. Intim.
Tangan kiri Prabowo memegang bahu kanan Olly. Kemudian keduanya jabat tangan ala komando.
Dua tangan Prabowo menggenggam tangan kanan Olly Dondokambey.

Prabowo tampak berseri seri. Begitupun Olly.
Prabowo pindah. Namun ia tetap menatap Olly. Keduanya seperti saling melempar kode.
Baca juga: Isu PDIP Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Olly: Kami Dengar Budi Gunawan dan Aswar Anas Jadi Menteri
Momen keakraban keduanya nampak awalnya saat Prabowo mengunjungi Olly yang tengah dirawat di rumah sakit di Jakarta.
Olly Dondokambey beberapa waktu lalu mengkonfirmasi pertemuan itu.
Menurut dia, hal itu menunjukkan semangat bersama membangun Sulut.
Hadiri Pemecatan Jokowi
Diketahui, PDIP mengumumkan pemecatan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution dan 24 kader lainnya, Senin (16/12/2024) di mana Olly Dondokambey ikut hadir saat pengumuman DPP PDIP tersebut.
Pengumuman pemecatan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution serta 24 kader ini disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, yang membacakan surat keputusan (SK) pemecatan di hadapan sejumlah petinggi partai.
Dalam acara tersebut, Komarudin didampingi oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, serta Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Wakil Ketua MPR, Bambang Wuryanto yang biasa disapa Bambang Pacul.
“Di depan seluruh jajaran ketua DPD partai se-Indonesia, DPP partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap saudara Joko Widodo, saudara Gibran Rakabuming Raka, dan saudara Bobby Nasution serta 27 anggota lain yang kena pemecatan,” ujar Komarudin.
Komarudin kemudian membacakan isi SK Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang menetapkan pemecatan Jokowi dari keanggotaan PDIP, yang berlaku sejak 14 Desember 2024.
“Menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan, satu memberi sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Joko Widodo dari keanggotaan PDIP,” lanjutnya.
Dalam surat tersebut, PDIP menegaskan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari keluarga besar partai Banteng.
Jokowi juga dilarang melakukan kegiatan dan menduduki jabatan dengan mengatasnamakan PDIP.
“Terhitung setelah dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka DPP PDIP tidak ada hubungan dan tidak bertanggung jawab atas sesuatu yang dilakukan oleh saudara Jokowi,” kata Komarudin.
Prestasi Olly Dondokambey
Tentunya ada beberapa hal yang menjadi perhatian di masa kepemimpinan Olly Dondokambey.
Dimana saat kepemimpinan Olly Dondokambey juga banyak mencatatkan prestasi.
Sebagian prestasi disampaikan Olly Dondokambey.
Berikut ini poin penting pernyataan sejumlah keberhasilan Olly Dondokambey menjabat 2 periode sebagai Gubernur Sulawesi Utara.
Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD PDIP Sulawesi Utara itu membeber, beragam prestasi kepemimpinannya.
Di antaranya di bidang kesehatan dan pendidikan hingga ekonomi.
Bidang Kesehatan
Olly Dondokambey menyampaikan sudah lebih dari 90 persen warga Sulawesi Utara dilindungi BPJS Kesehatan.
"Kita menghadirkan berbagai rumah sakit dengan layanan sangat memadai," kata Olly.
Fasilitas dimaksud, di antaranya RSUD Provinsi Sulawesi Utara (ODSK), RS Mata Provinsi Sulut dan RSJ Ratumbuysang.
Bidang Pendidikan
Olly Dondokambey mengungkapkan, ODSK memberi perhatian khusus pada guru-guru SMA yang masih berstatus THL.
"Honor mereka kita upayakan mendekati UMP dari yang sebelumnya hanya Rp 500 ribu per bulan," jelasnya.
Olly pun membeber, rangkaian keberhasilan itu perlu kesinambungan.
Ekonomi
Lebih lanjut Olly juga mengungkapkan, dalam dua periode pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara selalu di atas angka nasional.
Sewaktu Covid-19 Sulawesi Utara bangkit pulih lebih cepat.
"Itu karena kita diberkati. Orang yang lahir, besar di Sulawesi Utara pasti diberkati dan akan jadi berkat karena Torang Samua Basudara dan Torang Samua Ciptaan Tuhan," jelasnya saat berada di Lapangan GOR RW Mongisidi, Manado, Sabtu (23/11/2024).
Profil Olly Dondokambey
Olly Dondokambey adalah Gubernur Sulawesi Utara yang menjabat sejak 12 Februari 2016 lalu.
Pada tahun 2004, pria kelahiran Manado, 18 November 1961 tersebut memutuskan untuk menjadi calon legislatif dari PDI Perjuangan dari Sulawesi Utara.
Olly memiliki istri bernama Rita Tumuntuan.
Diketahui, sebelum masuk ke dunia politik, Olly mengawali kariernya di bidang ekonomi.
Kemudian, Olly memutuskan untuk menjadi Calon legeslatif dari PDI Perjuangan pada tahun 2004.
Riwayat Pendidikan
Sejak kecil, Olly bersekolah di Manado, Sulawesi Utara.
Berikut riwayat pendidikan Olly, dikutip dari Wikipedia:
- SMA Negeri Manado, Manado (1982)
- Akademi Akuntansi Jayabaya (1982–1984)
- D3, Akademi Akuntansi Manado, Manado (1984–1987)
- S1, Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya, Jakarta (1995–1997)
Riwayat Karier
Sebelum terjun ke dunia politik, Olly mengawali kariernya dalam bidang ekonomi.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, berikut riwayat karier dari Olly:
- Manajer di PT Pembangunan Perumahan
- Direktur PT Bintang Rezeki Abadi Makmur
- Direktur pusat Koperasi Mega Gotong Royong (2001)
Riwayat Karier Politik
Olly Dondokambey mulai aktif dalam bidang politik tahun 2001. Ia bergabung dengan PDIP.
Putra Minahasa itu, lalu menjadi caleg PDI Perjuangan pada Pemilu 2004. Sinar karier politiknya makin terang ketika ia lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009.
Awalnya, Olly dipercaya menjadi anggota Komisi XI.
Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi XI.
Pemilu lima tahun kemudian, 2009, Olly lolos ke Senayan, sekaligus menempatkan dirinya di peringkat 7 yang mendapat suara terbanyak dari 560 anggota DPR terpilih. Hasilnya memuaskan.
Saat anggota DPR RI Periode 2009-2014, Olly menduduki kursi Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI.
Suami Rita Tumuntuan ini kembali lolos ke DPR RI dan tetap di Komisi XI.
Kali ini, ia juga dipercaya mengemban amanat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI.
Tahun 2009, Olly mendapat kepercayaan partai sebagai Bendahara Fraksi PDIP di Senayan.
Pada 27 Agustus 2013, Olly didapuk menjadi Ketua Komisi XI DPR RI menggantikan Emir Moeis yang tersandung kasus korupsi.
Pada pemilu 2014, Olly ikut lagi sebagai Caleg.
Olly terpilih dan duduk lagi di DPR RI periode 2014-2019. Saat itu ia meraup 237.620 suara.
Setelah duduk di DPR RI, Megawati Soekarno Putri mengamanatkan jabatan Ketua Fraksi PDIP ke pundak Olly, tahun 2015.
Setelah tiga kali menjabar di DPR RI, Olly mundur dari legislatif karena ikut konsentrasi pada kontestasi Pilgub Sulut.
Ia memilih maju bersama Steven Kandouw sebagai calon Gubernur dan Wagub Sulut pada Pilkada Sulut 2016.
Pasangan ini diusung PDIP.
Hasilnya, Olly-Steven terpilih sebagai pemenang dengan memeroleh total 647.252 suara atau 51,41 persen.
ODSK berhasil menyisihkan kontestan lainnya yakni pasangan Maya Rumantir-Glenny Kairupan dan Benny Mamoto-David Bobihoe.
Saat itu Maya-Glenny diusung Partai Demokrat dan Gerindra.
Sedangkan pasangan Benny Mamoto-David Bobihoe Akib yang diusung Partai Golkar, PKS, dan PKPI.
Olly menjabat Gubernur Sulawesi Utara 2016 sampai dengan sekarang.
Olly menjabat sebagai Bendahara umum DPP PDI Perjuangan sejak 2015 sampai sekarang.
Rekam Jejak
Olly diketahui pernah diperiksa KPK terkaut kasus pembahasan alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) pada 2013 silam.
Dalam kasus ini, KPK memeriksa Olly sebagai saksi yang diduga mengetahui suap Fahd A Rafiq terhadap Wa Ode Nurhayati.
Kemudian, pada 2018, Olly kembali terseret kasus korupsi pengadaan e-KTP dan diperiksa KPK.
Olly diperiksa sebagai saksi untuk mantan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo.
Prestasi
- Penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif dalam sebuah acara Government Award 2019 dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
- Penghargaan dari Kompas Gramedia Awards pada 2017
- Penghargaan kategori Success in Increasing International Investment and Tourism of North Sulawesi
(TribunManado.co.id/kompas.com/Tribunnews.com)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.