Mantan Gubernur Kaltim Meninggal

Awang Faroek Ishak Dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim, Tokoh Penting Terbentuknya Kaltara

Awang Faroek Ishak dijuluki Bapak Pembangunan Kaltim, tokoh penting terbentuknya provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA
Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur Periode 2008-2013 dan 2013-2018, meninggal dunia, Minggu (22/12/2024). Awang Faroek dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Kaltim. Ia juga jadi tokoh penting terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). 

Tekad tersebut ia sampaikan dalam Pilgub 2008.

Saat itu ia berjanji akan memperjuangkan Kaltara sebagai DOB alias Provinsi ke 34 di Indonesia. 

"Alhamdulillah, sejak 2008 berdasarkan janji saya di Lapangan Agatis, bahwa saya akan berjuang sekuat tenaga agar mewujudkan Provinsi Kaltara. Kita harus bersyukur karena perjuangan ini akhirnya menuai hasil yang baik," tutur Awang Faroek, Selasa (7/5/2013) mengutip kaltimprov.go.id.

Dia mengingatkan, bahwa tujuan dibentuknya provinsi Kaltara adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memudahkan pelayanan publik di wilayah utara Kaltim.

Menurutnya, seorang gubernur tidak mungkin mampu melakukan pengendalian pelayanan publik, jika jumlah wilayah di daerah sangat luas.

Baca juga: Hari Ini Jasad Awang Faroek Ishak akan Dilepaskan di Masjid Pemprov Kaltim Samarinda

Oleh sebab itu, pemekaran provinsi Kaltara sangat tidak berlebihan untuk membantu fungsi kontrol pemerintahan.

Pembentukkan Provinsi Kaltara meliputi Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan serta Tana Tidung dan Kota Tarakan berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2012.

Perhatian Awang Faroek terhadap Kaltara juga terus berlanjut saat Provinsi Kalimantan Utara sudah terbentuk.

Ia sempat menyarankan agar Pemprov Kaltara segera mencari lokasi di luar Tanjung Selor, untuk membangun kantor pemerintahan Pemprov Kaltara.

Kala itu, ia menyarankan wilayah pesisir, Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, cocok sebagai pusat perkantoran Pemprov Kaltara.

"Carikan lahan seluas 1.000-2.000 hektare di kawasan Tanah Kuning yang dekat dengan laut. D isitu dibangun pusat pemerintahan seperti Bukit Pelangi di Sangatta atau Putra Jaya di Malaysia, juga bisa dibangun pelabuhan besar di pinggir laut. Namun yang terpenting, bangun dulu jalan yang bagus dari Tanjung Selor menuju Tanah Kuning. Ini saran saya," ucapnya pada 9 Oktober 2013. (TribunKaltim/TribunKaltara/TribunKalteng)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved