Berita Balikpapan Terkini

Angka Kecelakaan Lalu Lintas saat Operasi Lilin Mahakam 2024 Alami Penurunan 19 Persen dari 2023

Berdasarkan data yang dirilis, angka kecelakaan turun sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya

TribunKaltim.co/DWI ARDIANTO
Wadirlantas Polda Kaltim, AKBP Roni Mustofa, menyampaikan hasil evaluasi Operasi Lilin Mahakam 2024 yang berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Operasi Lilin Mahakam 2024 yang digelar oleh Polda Kalimantan Timur dari 23 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025 mencatat penurunan signifikan pada angka kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data yang dirilis, angka kecelakaan turun sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari 21 kasus pada 2023 menjadi 17 kasus pada 2024.

Jumlah korban meninggal dunia juga mengalami penurunan drastis, dari 7 orang pada 2023 menjadi hanya 3 orang pada 2024, dengan kerugian material berkurang dari Rp191 juta menjadi Rp179 juta.  

Baca juga: Kesadaran Masyarakat dalam Memilah Sampah Masih Rendah, DLH Balikpapan Galakkan Program CGH

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi efektif antar satgas, termasuk Preventive, Preemptive, dan Gakkum, dalam memastikan operasi berjalan sesuai rencana,” ujar Wadirlantas Polda Kaltim, AKBP Roni Mustofa di Balikpapan, Jumat (3/12/2024). 

Dalam Operasi Lilin Mahakam 2024, jenis kecelakaan tunggal atau out of control mencatat penurunan drastis hingga 100 persen, dari 11 kasus pada 2023 menjadi nol pada 2024.

Sementara itu, kecelakaan depan-depan turun 15 persen, dari 21 menjadi 18 kasus.

Namun, beberapa kategori mengalami peningkatan, seperti kecelakaan depan-belakang yang naik 33 persen dari 8 menjadi 12 kasus, dan kecelakaan depan-samping yang melonjak hingga 50 persen, dari 18 menjadi 36 kasus.  

“Kami juga mencatat adanya perubahan pada kategori kecelakaan lainnya. Tabrak pejalan kaki turun hingga 50 persen, dari 14 menjadi 7 kasus,” ungkap AKBP Roni Mustofa.  

Dari segi usia korban, kelompok usia 0-15 tahun mengalami penurunan sebesar 33,2 persen, dari 9 menjadi 6 kasus. 

Sementara itu, kelompok usia 16-20 tahun justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 31 persen, dari 13 menjadi 22 kasus. 

Penurunan terbesar terjadi pada kelompok usia 26-30 tahun, yang turun 42 persen, dari 12 menjadi 7 kasus.  

“Kami sangat mengapresiasi upaya masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan, terutama pada kelompok usia yang rentan. Namun, masih ada pekerjaan rumah pada kelompok usia 16-20 tahun yang menjadi perhatian khusus kami,” tambahnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved