DPRD Balikpapan Minta Dugaan Truk Hauling Batu Bara Ilegal di Jalan Projakal Ditindak

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Truk hauling batu bara yang kembali terlihat di Jalan Projakal, arah Kariangau menuju Soekarno-Hatta, Balikpapan, Kalimantan Timur kembali muncul. 

Berdasarkan salinan yang diterima TribunKaltim.co, rekaman warga memperlihatkan satu unit truk tanpa plat nomor polisi melintas di Jalan Projakal, Balikpapan, pada malam hari. 

Dari bagian bak belakang terlihat muatan yang menyerupai material batu bara, meski beberapa warganet menganggapnya hanya muatan aspal. 

Namun menurut perekam video, aktivitas itu dinilai mencurigakan karena kejadian ini bukan sekali terjadi. 

Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Andi Arif Agung, menilai kemunculan truk-truk tersebut tidak sekadar pelanggaran administratif, melainkan berpotensi masuk ranah pidana.

Baca juga: Kasus Tambang Ilegal Hutan Unmul, Kepala ESDM Kaltim Sebut Praperadilan Bukan Kekalahan

"Kalau benar ada aktivitas hauling ilegal, aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti. Ini sudah masuk ranah hukum," ujar Andi. 

Ia mengingatkan, Presiden dalam pidatonya di Sidang MPR juga secara tegas melarang praktik tambang ilegal.

"Sudah jelas, bukan sekadar tidak boleh. Praktik seperti itu memang harus diberantas," tegasnya.

Andi menekankan, DPRD tidak bisa membiarkan Balikpapan menjadi jalur abu-abu bagi distribusi hasil tambang ilegal. 

Laporan warga, kata dia, harus menjadi dasar aparat untuk bergerak cepat.

“Kalau ada bukti jelas, sebaiknya langsung diproses. Kita tidak punya dinas pertambangan, tidak ada lokasi tambang di Balikpapan. Jadi keberadaan truk hauling sangat patut dicurigai,” lanjutnya.

Komisi I DPRD Balikpapan pun menyatakan siap mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan bila aktivitas ilegal itu terbukti.

"Tidak ada ruang toleransi bagi tambang ilegal di kota ini," pungkas Andi.

Terpisah, Kepala Dishub Balikpapan, Fadli Pathurrahman, menegaskan pihaknya sudah menempatkan petugas selama sepekan bulan lalu, namun tidak menemukan aktivitas hauling.

"Kami sudah tempatkan anggota untuk melakukan pemantauan, dan hasilnya nihil. Tapi warga menyampaikan masih ada truk yang melintas di waktu tertentu," ujarnya.