Kesehatan

Wabah HMPV di China, Benarkah Mirip Covid-19 ? Ketahui Gejala, Penyebaran dan Cara Mencegahnya

Kali ini, China tengah mengalami lonjakan kasus human metapneumovirus (HMPV) yang ciri-cirinya dianggap mirip dengan wabah Covid-19. Hal tersebut.

Freepik
Virus HMPV, kenali gejala, penyebaran dan cara mencegahnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terhitung lima tahun telah berlalu sejak wabah Covid-19 pertama kali terdeksi di China, tepatnya di Kota Wuhan pada akhir 2019. 

Kali ini, China tengah mengalami lonjakan kasus human metapneumovirus (HMPV) yang ciri-cirinya dianggap mirip dengan wabah Covid-19. Hal tersebut memicu kekhawatiran akan krisis kesehatan masyarakat. 

Berbagai laporan dan unggahan media sosial memperlihatkan bagaimana keadaan rumah sakit yang penuh sesak. Beberapa pengguna medsos juga menduga adanya virus lainnya seperti influenza A dan Mycoplasma pneumoniae.

HMPV sendiri merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini menyerang semua kelompok umur. Utamanya terjadi pada anak-anak, orang tua dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Virus ini pertama kalinya diidentifikasi oleh peneliti Bernadette G. van Den Hoogen dan rekan-rekannya pada 2001 silam.

Apa saja yang harus Anda ketahui tentang HMPV? Dilansir dari NDTV World, berikut kami rangkum gejala, penyebaran dan cara pencegahannya untuk Anda.

Baca juga: Virus Mirip Covid-19 di China Bikin Resah, Dinkes Kaltim Pastikan Belum Ada Temuan

Gejala HMPV

HMPV memiliki gejala yang dapat dikatakan mirip dengan gejala flu dan infeksi pernapasan seperti umumnya. Yakni ditandai dengan batuk, demam, hidung tersumbat dan sesak napas. Pada kasus yang lebih serius, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

Adapun masa inkubasi HMPV biasanya terjadi antara tiga dan enam hari. Gejala berlangsung selama durasi yang bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Penyebaran HMPV 

Virus ini menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pernapasan lainnya. Penularan dapat terjadi melalui:

1. Sekresi dari batuk dan bersin

2. Kontak pribadi yang dekat, seperti berjabat tangan atau bersentuhan

3. Menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh bagian mulut, hidung atau mata

Bagaimana cara mencegah HMPV?

Tindakan yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap HMPV serupa dengan tindakan pencegahan pada penyakit pernapasan lainnya. Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama minimal 20 detik

2. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci

3. Jagalah jarak dari orang yang menunjukkan tanda-tanda penyakit

4. Bersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan mainan

Baca juga: Viral Wabah Virus Flu Mirip Covid-19 di China, Peluang jadi Pandemi dan Masuk ke Indonesia

Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala HMPV?

Jika Anda atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan dan memiliki kondisi penyakit yang telah ada sebelumnya, ini dapat meningkatkan resiko komplikasi. Gejala dapat berlanjut atau memburuk setelah beberapa hari dan berpotensi menyebabkan demam.

Oleh sebab itu, apabila tanda-tanda gejala HMPV atau flu biasa telah terlihat, maka ikutilah praktik kebersihan sederhana yang dapat membantu mencegah penyebaran virus.

1.Tutupi mulut dan hidung. Saat bersin atau batuk, gunakan tisu untuk mencegah penyebaran droplet

2. Cuci tangan secara teratur. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik dapat meminimalkan risiko penularan

3. Hindari berbagi barang pribadi: Jangan berbagi peralatan makan, cangkir, atau barang pribadi lainnya untuk mengurangi kemungkinan menularkan virus kepada orang lain

4. Tetaplah berada di rumah. Jika Anda merasa tidak sehat, sebaiknya tetap di rumah dan beristirahat untuk menghindari penyebaran virus kepada orang lain.

Untuk saat ini, belum ada pengobatan atau vaksin spesifik bagi HMPV. Penanganan medis yang dilakukan bagi mereka yang terinfeksi bersifat supportive. Ini berfokus untuk pada pengurangan gejala dan pencegahan komplikasi.

Perbandingan HMPV dengan Covid-19

HMPV dan COVID-19 kurang lebih memiliki banyak kesamaan. Keduanya menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas serta menyebar melalui droplet pernapasan.

Pada kasus yang serius, tentunya memerlukan rawat inap. HMPV biasanya mencapai puncaknya selama musim dingin dan musim semi. Tidak seperti Covid-19, yang dapat menyebar sepanjang tahun karena variannya terus berkembang.

Meskipun penyakit pernapasan meningkat, baik pemerintah China maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan peringatan resmi atau mengumumkan keadaan darurat.

Mengutip dari Business Standard, otoritas pengendalian penyakit di China mengambil langkah-langkah proaktif sebagai tanggapan atas meningkatnya kasus HMPV. 

Adapun pejabat kesehatan telah meluncurkan sistem percontohan untuk memantau pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. 

Inisiatif ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penyakit pernapasan selama bulan-bulan musim dingin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved