Ibu Kota Negara

7 Fakta Kereta tanpa Rel di IKN Kaltim, Februari Dikembalikan ke China dan Uji Coba tak Pakai APBN

7 fakta kereta tanpa rel di IKN Kaltim, Februari 2025 dikembali ke China dan uji coba tanpa menggunakan dana APBN.

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
7 FAKTA KERETA OTONOM DI IKN KALTIM - Trem otonom terpadu atau kereta otonom tanpa rel buatan CRRC Sifang saat digunakan di IKN Kaltim di Upacara HUT RI 17 Agustus 2024 lalu. Berikut 7 fakta kereta tanpa rel di IKN Kaltim, Februari 2025 dikembali ke China dan uji coba tanpa menggunakan dana APBN. 

Uji Coba Otonom dilakukan seusai Upacara HUT RI 17 Agustus 2024.

Pengujian kereta otonom tanpa rel 

Namun, pengujian secara otonom berlangsung sejak 12 September 2024 hingga 22 Oktober 2024 di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4, serta Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur.

5. Gagal Berfungsi Otonom

Pertama, TOT CRRC Qingdao Sifang belum bisa berfungsi secara otonom.

Pengemudi masih tetap duduk memegang kemudi (steer) dan selalu bersiap untuk mengambil alih (override) kendali otomatis ke manual.

Hal ini memperlihatkan bahwa penyedia teknologi belum yakin penuh pada keandalan (realibilitas) sistem kendali otonomnya.

Catatan kedua adalah performa sistem otonom belum teruji sepenuhnya.

Tidak terdapat rencana kecepatan dan pengereman per rute jalan atau programmable route control.

Selain itu beberapa skenario perjalanan yang diminta untuk pengujian otomatisasi masih memerlukan pengaturan ulang di lapangan.

Dengan demikian, ART CRRC Qingdao Sifang ini belum terbukti memiliki sistem otonom yang adaptif terhadap berbagai kondisi yang mungkin terjadi selama operasional.

Baca juga: Kereta Otonom IKN Nusantara Bermasalah, Pemerintah Bakal Kembalikan ke China

Catatan ketiga, sistem pengereman otonom pada trem ini juga belum menunjukkan kemampuan pengereman, pengurangan kecepatan ataupun pemberian peringatan secara otomatis bila dijumpai adanya penghalang atau obyek yang melintas.

Dari berbagai hasil temuan dan pengujian di lapangan, Tim Penilai PoC TOT menyimpulkan bahwa mode otonom belum berfungsi optimal karena masih harus ada intervensi manual pengemudi dalam keadaan darurat.

Selain itu, sistem kendali otonom ART pada PoC belum menunjukkan kemampuan bidireksional (dua arah).

6. Kini Berselimut Debu Konstruksi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved