Berita Tarakan Terkini

Dinkes Tarakan Usulkan Harga Program Makan Bergizi Gratis Rp25 Ribu per Porsi

Pemkot Tarakan sudah mengajukan usulan proposal berkaitan dengan kebutuhan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
MAKAN GRATIS - Program Makan Bergizi Gratis di tahun 2024 kemarin saat proses uji coba di salah satu sekolah Kelurahan Pantai Amal Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Program Makan Bergizi Gratis belum diberlakukan di Kota Tarakan. Meski demikian, Pemkot Tarakan sudah mengajukan usulan proposal berkaitan dengan kebutuhan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Dinkes Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti mengatakan di tahun 2025 untuk Kaltara pelaksanaannya dimulai di Kabupaten Nunukan.

"Di Tarakan sendiri sudah menyiapkan proposal sudah disampaikan terkait dengan siapa saja yang mau diberikan untuk MBG kalau misalnya Tarakan dapat," papar dr Devi.

Rencananya akan dimulai di Tarakan Barat dan Tarakan Timur. Sasaran program yakni ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari SD, SMP dan SMA.

Program MBG ditangani Badan Gizi Nasional. Sedangkan untuk Tarakan melalui Dinkes dengan membantu melakukan pemetaan dan teknis.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Mulai Bahas Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Bersama Badan Gizi Nasional

"Misalnya kami lihat tempatnya, dapur sudah sesuai atau enggak, peralatannya cocok atau tidak, bahan makanannya apakah segar atau misalnya ada masalah atau enggak, itu dari kami Dinkes tupoksinya termasuk menunya, nanti kami bantu," papar dr Devi.

Adapun pengajuan jumlahnya sudah disampaikan dalam proposal dan diajukan tahun 2024.

Estimasi anggaran per paket ada Rp25 ribu dan ada juga Rp20 ribu. Namun ini hanya usulan dan belum tentu sesuai.

Sasarannya sendiri yakni anak sekolah diusulkan 5.014 orang anak. Kemudian anak balita  1.156 orang, ibu hamil 470 orang dan ibu menyusui 360 orang. 

"Ini untuk 2025. Jadi ini belum semua wilayah Tarakan," paparnya.

Total anggaran dengan harga satuan anak sekolah Rp25 ribu dan balita Rp20 ribu dan ibu hamil serta menyusui Rp25 ribu, maka keseluruhan diajukan Rp19.328.000.000. 

"Ini untuk setahun. Ini bukan untuk APBD. Anggaran dari pusat. Kemarin kan Badan Gizi Nasional belum terbentuk semuanya. Jadi kami membantu untuk menghitungkan terkait proposalnya. Karena awal itukan cantolan dananya atau uangnya ditaruh di Kemenkes," paparnya.

Baca juga: Pemkab PPU Siap Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis, Tunggu Petunjuk Teknis dari Pusat

Adapun ahli gizi dari pihaknya menunggu juknis dari Badan Gizi Nasional. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan waktu uji coba kemarin harga per menu Rp15 ribu. Namun pihkanya mengusulkan Rp20 ribu dan Rp25 ribu.

"Ini hanya usulan, bisa disetujui bisa tidak. Kami membuat proposal, kalau nanti ada juga tahap duanya nanti diasesmen dari tim mereka, tapi kami masih tahap awal ini masih usulan," tukasnya. (zia)

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved