Berita Nasional Terkini
'Aneh, Jeruk Makan Jeruk', Respons Tim Hukum Hasto Kristiyanto Usai KPK Periksa Eks Penyidiknya
Ketua Tim Penasehat Hukum Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis mengonfirmasi kliennya memang ditarget sejak lama.
"Ya, harus diperbaharui ya semuanya mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui bukan hanya level Sekjen ya, sudah waktunya lah sudah waktunya pembaharuan yang total ya, karena ini kan fatal ini," tegasnya.
Sebagai mantan kader PDIP, Effendi mengaku prihatin dengan kondisi partai berlambang banteng moncong putih itu.
Dia menilai bahwa perkara yang menimpa Hasto adalah petaka besar bagi PDIP, terutama karena melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.
"Ya itu kan dengan sendirinya, turut prihatin, ini petaka yang sangat besar ya buat partai yang lama saya ikut di sana ya, belum pernah ada setinggi ini posisinya," imbuh Effendi.
Effendi Cari Panggung
Sementara itu, politisi senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, menilai pernyataan Effendi Simbolon yang meminta Megawati mundur dari jabatan Ketua Umum PDIP merupakan upaya mencari panggung politik.
"Enggak ada maknanya, cuma cari panggung," kata Andreas saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (8/1/2025).
Menurut Andreas, Effendi tidak memiliki legitimasi untuk meminta Megawati turun dari jabatan Ketua Umum PDIP.
"Effendi itu siapa?" ujar Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI ini.
Untuk diketahui, pertemuan Effendi Simbolon dan Jokowi berlangsung di kediaman sang mantan Wali Kota Solo pada Kamis (2/1/2025).
Pertemuan tersebut berlangsung 1,5 jam.
Jokowi mengungkapkan, pertemuan itu membahas banyak hal.
Jokowi menepis adanya pembicaraan masalah politik.
"Pertemuan biasa, bertemu dengan senior. Cuma silaturahmi biasa," ucap Jokowi, Jumat (3/1/2025). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Hukum Hasto Kristiyanto Nilai KPK Aneh Periksa Eks Penyidik: Jeruk Makan Jeruk dan PDIP Duga Pernyataan Effendi Simbolon Sarankan Megawati Mundur adalah Hasil Pertemuan dengan Jokowi.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.