BREAKING NEWS

Resmi Ditangkap, Ini 5 Kontroversi Besar Yoon Suk-yeol, Presiden Korea Selatan yang Dimakzulkan

Selama menjabat sebagai presiden, sosok yang satu ini memiliki beragam kontroversi yang meliputi pemerintahan dan orang terdekatnya.

SOUTH KOREA PRESIDENTIAL OFFICE via AP
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. 

"Saya akan menanamkan dalam benak saya, bahwa seorang presiden berada dalam posisi yang memiliki tanggung jawab tak terbatas," tutupnya dalam postingan Facebook tersebut.

Tertangkap mengumpat di mikrofon

Presiden Yoon Suk-yeol saat berbicara singkat dengan Presiden AS, Joe Biden
dalam pertemuan Global Fund di New York. (Yonhap)

Dikutip dari Reuters, serangkaian kesalahan dan kontroversi membayangi kunjungan luar negeri pertama Yoon Suk-yeol yang mengundang kritik pedas dari beberapa anggota parlemen bahkan dalam partainya sendiri.

Salah satu kontroversi yang paling dibicarakan saat itu adalah ketika ia ketahuan mengumpat di mikrofon selama kunjungannya ke New York.

Ketika ia meninggalkan sebuah acara di New York setelah mengobrol singkat dengan Presiden AS Joe Biden.

"Sungguh memalukan, jika bajingan-bajingan ini menolak menyetujuinya di parlemen," kata Yoon kepada Menteri Luar Negeri Park Jin dalam sebuah video yang ditayangkan oleh penyiar Korea Selatan, yang kemudian viral di media sosial.

Juru bicaranya, Kim Eun-hye, membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Yoon merujuk kepada Parlemen Korea Selatan tanpa menyebut Biden.

Atas kontroversi ini, Yoon Suk-yeol kemudian angkat bicara.

"Baiklah, daripada menimbulkan kontroversi, saya akan katakan ini,"

"Kecuali satu atau dua atau tiga negara adikuasa di dunia, tidak ada negara yang dapat sepenuhnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyatnya dengan kemampuannya sendiri."

"Saya ingin mengatakan, bahwa merusak aliansi dengan laporan yang berbeda dari fakta akan menempatkan rakyat pada risiko besar," tukasnya, seperti yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Profil dan Deretan Kontroversi Yoon Suk Yeol, Presiden Korsel yang Umumkan Darurat Militer

Berupaya menghapus Kementerian Kesetaraan Gender

Dilansir dari The Korea Times, komitmen Presiden Yoon Suk-yeol untuk menghapus Kementerian Kesetaraan Gender  yang kontroversial secara signifikan membantunya mendapatkan suara dari para pemuda dalam pemilihan presiden di 2022 lalu. 

Sebuah koalisi kelompok perempuan, termasuk Korea Women's Hotline dan Women Link sempat mengadakan konferensi pers dan mengecam keputusan Yoon yang tidak kunjung menunjuk pengganti mantan Menteri Kesetaraan Gender, Kim Hyun-sook yang meninggalkan jabatannya. 

"Kami menuntut penghentian segera upaya berulang kali untuk menghapus Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga dan mendesak (presiden) untuk menunjuk menteri yang kompeten dan menerapkan kebijakan kesetaraan gender yang tepat dan menormalkan organisasi," seru para aktivis selama acara yang diadakan di dekat kantor kepresidenan di Distrik Yongsan, Seoul.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved