Berita Nasional Terkini

Libur Sekolah Ramadhan 2025 Sudah Disepakati Pemerintah, Tinggal Tunggu Pengumuman Resmi

Libur sekolah Ramadhan 2025 sudah disepakati pemerintah, Mendikdasmen: Tinggal tunggu Surat Edaran bersama 3 menteri.

Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat ditemui wartawan usai Taklimat Media Kemendikdasmen di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Pemerintah telah menyepakati keputusan mengenai libur siswa sekolah di bulan Ramadan. Libur sekolah Ramadhan 2025 sudah disepakati pemerintah, Mendikdasmen: Tinggal tunggu Surat Edaran bersama 3 menteri. 

TRIBUNKALTIM.CO - Libur sekolah Ramadhan 2025 sudah disepakati, Mendikdasmen: Tinggal tunggu Surat Edaran bersama 3 menteri.

Pemerintah sudah menyepakati rencana libur Ramadhan 2025 di sekolah. 

Tinggal tunggu surat edaran lalu diumumkan secara resmi. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan jika keputusan libur sekolah saat Ramadhan sudah disepakati dan saat ini masih menunggu Surat Edaran (SE) bersama. 

Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 2025 Menurut Muhammadiyah dan Kalender Kemenag, Libur Sekolah Sebulan?

"Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat ditemui usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, dilansir dari laman Antara, Rabu (16/1/2025). 

3 Kementerian sepakat, tinggal pengumuman saja

Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan ada tiga kementerian sepakat jika ada libur sekolah saat Ramadhan 2025.

Namun ia meminta masyarakat harap sabar sebab kini hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.

"Intinya sudah kami bicarakan dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan sudah ada kesepakatan, isinya bagaimana, kita tunggu sampai pada waktunya kita umumkan," ujar Mendikdasmen.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan ada sejumlah usulan dari masyarakat terkait libur sekolah saat Ramadhan.

Ia menyebut kegiatan anak-anak selama libur akan diisi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat.

Ia sempat menjelaskan ada 3 usulan dari masyarakat. Pertama, libur sekolah selama satu bulan full.

"Yang kedua, itu paro-paro (setengah-setengah). Artinya, ada sebagian. Biasanya, kalau yang berlaku sekarang, awal Ramadhan itu libur, jadi misalnya tiga hari atau dua hari menjelang Ramadhan sampai misalnya empat hari atau lima hari Ramadhan pertama libur. Kemudian, habis itu masuk seperti biasa. Kemudian nanti biasanya menjelang Idul Fitri juga libur," ungkap Mendikdasmen.

Kemudian ada usulan agar tidak ada libur selama Ramadhan.

Pada intinya, kata dia, semua usulan itu akan dipertimbangkan dalam rapat lintas kementerian. 

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti.
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. (instagram/@abe_mukti)

Skema libur sekolah selama Ramadhan 

Sejauh ini, pemerintah tengah menggodok tiga skema untuk meliburkan sekolah selama Ramadhan, yakni:

Skema pertama: sekolah libur secara penuh selama bulan puasa dan kegiatan belajar-mengajar diisi dengan kegiatan keagamaan  

Skema kedua: sekolah libur selama beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri

Skema ketiga: tidak meliburkan sekolah selama Ramadhan.

Abdul Mu’ti menjelaskan, keputusan untuk meliburkan sekolah saat bulan puasa akan dibuat seragam antara sekolah umum dan madrasah.

Hal tersebut dilakukan supaya keputusan meliburkan sekolah tidak menyebabkan perbedaan yang membingungkan.

 Abdul Mu’ti menjelaskan, pengumuman meliburkan sekolah selama Ramadhan masih menunggu kepulangan Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

“Tunggu sampai surat edarannya keluar ya. Ya mudah-mudahan dalam waktu singkat karena sekarang kan Pak Menteri Agama sedang dalam perjalanan dari Tanah Suci,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2025).

Baca juga: Muhammadiyah Sudah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H, Apakah Bulan Puasa Libur Sekolah Sebulan?

Sementara itu Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyebut bahwa ada banyak dampak yang harus dipertimbangkan pemerintah.

Salah satunya, gaji guru sekolah atau madrasah swasta yang terancam terpotong atau tidak dibayar akibat libur satu bulan.

Menurut Satriwan, setiap Ramadhan jam belajar memang berkurang atau mendapatkan penyesuaian.

Jadi sebenarnya bisa tetap masuk sekolah, namun jadwal pembelajaran selama Ramadhan dimodifikasi, diatur ulang, lalu dikombinasikan dengan kegiatan sekolah bernuasa pendidikan nilai kerohanian.

“Misal saja, dengan mengurangi jam pelajaran di SMA/MA/SMK dari 45 menjadi 30 hingga 35 menit. Kemudian mengubah jam masuk sekolah lebih siang dan lebih cepat pulang. Atau juga belajar aktif hanya dua minggu pada pertengahan Ramadhan. Sisanya sekolah mengadakan program Pesantren Ramadhan. Jadi opsinya ada banyak," Kata Satriwan, dari rilis resmi P2G.

Siswa tetap belajar menuntaskan kurikulum, tapi juga tidak meninggalkan aktivitas spiritual Ramadhan.

Sekolah membuat program pembelajaran khusus Ramadhan.

Selain itu pihaknya meminta pemerintah bisa mempertimbangkan siswa agama non Islam.

“Harus dikaji secara holistik, jika libur ini hanya mengakomodir siswa beragama Islam, bagaimana siswa non muslim? Jika mereka libur, mereka tidak mendapat layanan pembelajaran. Jika mereka tetap sekolah, ini juga mendiskriminasi layanan belajar siswa muslim yang libur,” tandas Satriwan Salim.

Kata PBNU dan PP Muhammadiyah soal libur sekolah saat Ramadhan 

Terkait wacana pemerintah meliburkan sekolah selama Ramadhan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy mengaku, pihaknya belum bisa berkomentar terkait kebojakan ini.

Ia menyampaikan, pembahasan mengenai libur sekolah selama Ramadhan bakal dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) pada 5-7 Februari 2025.

Hasil Konbes juga akan menjadi pedoman bagi PBNU untuk memaparkan pandangan mengenai isu-isu aktual.

“Ini belum ada pilihan (untuk menanggapi tiga opsi). Nanti tanggal 5 Februari akan ada Munas Konbes. Jadi ada berbagai masalah dibahas, termasuk hal itu (libur sekolah saat Ramadhan),” ungkap Ahmad dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Muhammadiyah Mendukung Libur Anak Sekolah saat Puasa Ramadhan 2025

Organisasi keagamaan Muhammadiyah mendukung wacana pemerintah untuk meliburkan anak sekolah saat puasa Ramadhan 2025.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir setuju dengan wacana libur sekolah saat Ramadhan 1446 Hijriah atau pada tahun ini.

Haedar menuturkan, bulan Ramadhan seyogianya dijadikan sebagai momen penting untuk mendidik akhlak dan karakter anak.

"Setuju, setuju. Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadhan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter," kata Haedar saat ditemui di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

Haedar menyebut, generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi membutuhkan pendidikan budi pekerti dan akhlak.

"Karena itu pendidikan agama, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti menjadi sangat penting," imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Haedar, libur sekolah saat Ramadhan harus menjadi momentum bagi orangtua untuk membangun kesadaran dan membimbing akhlak anak.

"Jadikan libur seberapa lamapun yang ada di bulan Ramadhan gunakan untuk fokus membina akhlak, membina akal budi, di samping ada proses pembelajaran," jelasnya.

Meski begitu, Haedar mengatakan rencana kebijakan ini sepenuhnya ada di tangan pemerintah.

"Itu sepenuhnya kan kewenangan Kementerian baik Dikti maupun Dikdasmen," imbuhnya.

Awal Ramadhan 1446 H/tahun 2025

Diberitakan Kompas.com, organisasi keagamaan Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2025 pada Sabtu, 1 Maret 2025 sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).  

Muhammadiyah juga telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.  

Muhammadiyah resmi meninggalkan kriteria wujudul hilal dan beralih menggunakan kriteria KHGT dalam penentuan awal bulan Hijriah.  

Kriteria tersebut berasal dari Muktamar Kalender Islam Global yang sebelumnya digelar di Turkiye pada 2016 silam.  

Hasil muktamar menetapkan konsep kalender dengan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia.  

Penggunaan KHGT juga merupakan amanat dari Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2015, dan ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah pada 2022.  

Mengacu pada Kalender Hijriah Global Tunggal, 1 Ramadhan 1446 H bertepatan dengan tanggal 1 Maret 2025 M.

Sedangkan penetapan awal puasa 2025 secara resmi oleh pemerintah akan dikonfirmasi melalui sidang isbat jelang bulan Ramadhan.  

Pemerintah Indonesia melalui Kemenag melakukan penetapan awal bulan di tahun Hijriah dengan metode rukyat dan hisab dan berlaku secara nasional.  

Saat menentukan penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, Kementerian Agama wajib berkonsultasi dengan MUI, ormas-ormas Islam, dan instansi terkait.  

Meski demikian, Anda dapat menggunakan kalender Hijriah 2025 terbitan Kemenag untuk memperkirakan kapan puasa Ramadhan 2025.

Berdasarkan kalender Hijriah 1446 H yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada 22 Oktober 2024, awal bulan Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Tanggal tersebut bisa menjadi acuan sementara, sebab tanggal resmi 1 Ramadhan 2025 perlu menunggu hasil sidang isbat.

Tanggal merah dan cuti bersama Idul Fitri 2024

Pemerintah pun telah menetapkan daftar tanggal merah dan cuti bersama tahun 2025.

Dilansir dari Tribunnews.com, daftar tanggal merah dan cuti bersama 2025 telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024.  

Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa terdapat total 27 hari libur, yang terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama sepanjang tahun 2025.

Salah satunya adalah jadwal Lebaran Idul Fitri yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Maret- April 2024 mendatang.

Berikut daftar lengkap hari libur nasional 2025:

Januari 2025

Tanggal merah Januari 2025

  • 1 Januari (Rabu) Tahun Baru 2025 Masehi
  • 27 Januari (Senin) Isra Mikraj Nabi Muhammad saw
  • 29 Januari (Rabu) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili

Tanggal merah Februari 2025 -

Tanggal merah Maret 2025

  • 29 Maret (Sabtu) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • 31 Maret-1 April (Senin-Selasa) Idulfitri 1446 Hijriah

Tanggal merah April 2025

  • 18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus
  • 20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)

Tanggal merah Mei 2025

  • 1 Mei (Kamis) Hari Buruh Internasional
  • 12 Mei (Senin) Hari Raya Waisak 2569 BE
  • 29 Mei (Kamis) Kenaikan Yesus Kristus

Tanggal merah Juni 2025

  • 1 Juni (Minggu) Hari Lahir Pancasila
  • 6 Juni (Jumat) Iduladha 1446 Hijriah
  • 27 Juni (Jumat) 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

Tanggal merah Juli 2025 -  

Tanggal merah Agustus 2025

  • 17 Agustus (Minggu) Proklamasi Kemerdekaan

Tanggal merah September 2025

  • 5 September (Jumat) Maulid Nabi Muhammad saw

Tanggal merah Oktober 2025 -

Tanggal merah November 2025 -  

Tanggal merah Desember 2025

  • 25 Desember (Kamis) Kelahiran Yesus Kristus

Berikut daftar lengkap cuti bersama 2025  

Sementara daftar lengkap hari cuti bersama 2025 yaitu:

  • 28 Januari (Selasa)  Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
  • 28 Maret (Jumat) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • 2, 3, 4, dan 7 April (Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin) Idulfitri 1446 Hijriah
  • 13 Mei (Selasa) Hari Raya Waisak 2569 BE
  • 30 Mei (Jumat) Kenaikan Yesus Kristus
  • 9 Juni  (Senin) Idul Adha 1446 Hijriah
  • 26 Desember (Jumat) Kelahiran Yesus Kristus

Itulah jadwal tanggal merah dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H tahun 2025. 

Artikel ini dirangkum dari Kompas.com, Kontan.co.id dan Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved