Berita Penajam Terkini
Produksi Sampah di PPU Meningkat, DLH Usulkan Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
Produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung, mencapai 50 hingga 60 ton perhari
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Produksi sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), terus mengalami peningkatan.
Salah satunya ditengarai kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku.
Produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung, mencapai 50 hingga 60 ton perhari.
Tidak hanya berasal dari sampah di Kecamatan Babulu, Waru dan Penajam, tetapi juga dari Sepaku.
Baca juga: Penajam Paser Utara Belum Mulai Program Makan Bergizi Gratis, Masih Tunggu Petunjuk Teknis
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU Safwana, di Sepaku saat ini hanya ada satu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Itupun dikhususkan untuk pembuangan sampah yang berasal dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Karena sifatnya terpadu, artinya sampah yang masuk ke TPST IKN juga tidak sembarangan, harus melalui pemilahan yang ketat.
Sampah-sampah diluar KIPP dan yang tidak lolos pemilahan di TPST itulah, yang turut dibuang ke TPA satu-satunya milik PPU.
"Sampah disini terus meningkat, apalagi nanti ada IKN, TPA kita sudah mau penuh," ungkapnya pada Kamis (16/1/2025).
Safwana menjelaskan bahwa, usia TPA Buluminung diperkirakan hanya sampai 2 atau 3 tahun kedepan.
Selanjutnya, sudah tidak bisa lagi menampung sampah, karena melebihi kapasitasnya.
Terhitung, sampah yang terbuang ke TPA Buluminung sepanjang 2024, yakni sebanyak 18 ribu ton.
Selain karena sampah dari IKN, proses pemilahan sampah ditengah-tengah masyakarat yang belum maksimal juga menjadikan TPA Buluminung cepat penuh.
Sampah yang ditemui disana kata Safwana, masih didominasi oleh sampah yang bisa diolah, bahkan memiliki nilai ekonomi.
Seperti botol, plastik bekas, potongan besi, kaleng dan lainnya.
Padahal, yang seharusnya dibuang ke TPA hanya sampah yang berupa residu.
"Yang punya nilai jual itu harusnya dibawa ke bank sampah, tetapi kesadaran di masyarakat terkait hal itu memang masih kurang," sambungnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak DLH sudah mengusulkan pembangunan TPST baru, yang juga berlokasi di Buluminung.
Disamping itu, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi di masyarakat, agar memilah sampah sebelum dibuang.
Selain itu, pemerintah daerah juga tetap mengupayakan pengadaan bank sampah di setiap kelurahan dan desa yang ada di PPU.
"Sampah yang masuk ke kami kebanyakan sampah yang memiliki nilai ekonomi karena proses pemilahan yang tidak maksimal," pungkasnya.(*)
Gerebek Rumah di Pesisir Penajam, Polisi Temukan Sabu Disembunyikan di Bawah Karpet |
![]() |
---|
Bupati Mudyat Noor Minta ASN Penajam Paser Utara Tinggalkan Pola Lama Birokrasi |
![]() |
---|
Bupati PPU Mudyat Noor Miliki 6 Jurus Tekan Inflasi di 2025 |
![]() |
---|
18 Petinju Muda Penajam Paser Utara Siap Unjuk Gigi di Piala Gubernur Kaltim 2025 |
![]() |
---|
Polres PPU Cek Disiplin Anggota hingga Kelengkapan Kendaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.