Diskukmperindag PPU Pastikan tak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg, Awasi Distribusi di Pangkalan

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Penajam Paser Utara (PPU) terus memantau distribusi gas LPG 3 Kg. 

Hal itu untuk menghindari kelangkaan di tengah-tengah masyarakat, padahal kuota yang diberikan mencukupi.

Kepala Bidang Perdagangan, Diskukmperindag PPU Marlina menyebutkan bahwa, jika terjadi kelangkaan, maka penyebabnya ada pada pangkalan.

Di mana, pangkalan biasanya ada yang tidak memastikan kebutuhan masyarakat sekitar terpenuhi, tetapi sudah memberikan kepada pengecer.

"Pangkalan itu harusnya memenuhi dulu kebutuhan masyarakat baru memberi pengecer," ungkapnya Jumat (17/1/2025).

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sebut Kelangkaan LPG 3 Kg di Balikpapan karena Distribusi tidak Terpenuhi

Baca juga: Jual LPG 3 Kg Rp50 Ribu, Sejumlah Izin Pangkalan di Balikpapan Terancam Dicabut

Marlina mengatakan bahwa, jatah gas LPG 3 Kg dari Pertamina yakni lebih dari 5 ribu metrik ton setiap tahun.

Pada 2025, pihaknya akan meminta penambahan kuota, seiring meningkatnya pengguna di masyarakat.

"Tahun ini kami akan meminta kenaikan, kalau bisa lebih dari 5 ribu, kalau kuota kan ditentukan dari pusat," ujarnya.

Ia juga mengaku bahwa pihaknya akan mengawasi ketat pendistribusian gas LPG 3 Kg

Pengecer memang memiliki jatah 10 persen dari Pertamina, tetapi itu diberikan oleh pangkalan setelah memastikan kebutuhan masyarakat yang ada disekitarnya, terpenuhi.

"Memang masih ada ditemui pangkalan yang tidak memberikan seluruhnya ke masyarakat," katanya.

Meski demikian ia mengatakan bahwa tak ada kenaikan harga gas LPG di 2025 ini.

Harganya masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tetapkan pemerintah yakni bekisar Rp22 ribu.

"Harganya tetap mengacu pada HET 2022," pungkasnya. (*)