Berita Nasional Terkini
Bukan Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025, Menteri Abdul Mu'ti Pakai Kata Pembelajaran saat Ramadhan
Bukan libur sekolah selama Ramadhan 2025, Menteri Abdul Muti pakai kata pembelajaran saat Ramadhan.
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan libur sekolah selama Ramadhan 2025, Menteri Abdul Muti pakai kata pembelajaran saat Ramadhan.
Adapun kepastian soal pembelajaran selama Ramadhan 2025 akan diumumkan hari ini, Senin (20/1/2025).
Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, pada Sabtu (18/02/2025).
"Paling lambat Senin, kita akan umumkan," ujar Nasaruddin Umar, seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: 5 Daftar Hari Libur Januari 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, menegaskan tidak ada libur sekolah pada Ramadhan 2025.
Kini pihaknya tengah membahas perihal pembelajaran selama bulan Ramadhan 2025.

"Jadi libur Ramadhan itu, bahasanya bukan libur Ramadhan ya, karena ada yang nulis libur Ramadhan," ujar Mendikdasmen RI, Abdul Mu'ti pada Jumat, (17/1/2025).
"Kata kuncinya bukan libur Ramadhan, tapi pembelajaran di bulan Ramadhan. Gitu ya," lanjutnya.
Muti menegaskan, pemerintah tidak pernah merencanakan kebijakan libur kegiatan belajar-mengajar di sekolah selama Ramadhan.
"Jangan pakai kata libur. Tidak ada pernyataan libur Ramadhan, (adanya) pembelajaran di bulan Ramadhan," tegasnya.
Muti lebih jauh menjelaskan, saat ini kebijakan konsep pembelajaran sekolah saat Ramadhan tengah dibahas oleh lintas kementerian untuk selanjutnya menerbitkan Surat Edaran Menteri Bersama.
Baca juga: Senin Bakal Diumumkan Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025, Bagaimana Dampaknya pada Gaji Guru?
Di antaranya Menko PMK Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto.
Melansir laporan jurnalis Kompas TV Thifal Solesa, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebut, terkait hal itu, pihaknya masih menunggu kedatangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dari Tanah Suci.
Draf rencana pembelajaran itu sudah selesai dibahas.
"Insya Allah dalam minggu depan sudah selesai, karena draftnya sudah selesai," kata dia.
Pernyataan Mu'ti sekaligus meluruskan kabar yang beredar bahwa pemerintah tengah menggodok libur Ramahan untuk anak-anak sekolah.
Padahal, yang sebenarnya dibahas adalah pembelajaran di bulan Ramadhan.
Kebijakan meliburkan sekolah satu bulan penuh saat Ramadhan, pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden ke-4 RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Kebijakan itu dibuat agar sekolah-sekolah membuat kegiatan pesantren kilat dan kegiatan untuk belajar agama Islam.
Baca juga: Rencana Libur Sekolah di Bulan Puasa 2025 oleh Pemerintah, Begini Respons PBNU dan PP Muhammadiyah
Wacana libur sekolah satu bulan penuh selama Ramadhan 2025 beredar di media sosial di penghujung 2024.
Wacana ini kemudian direspons Menteri Agama Nasaruddin Umar.
"Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama, khususnya di Pondok Pesantren itu libur," ujar Nasaruddin, Senin (30/12).
Saat itu, Nasaruddin mengatakan libur sebulan pada Ramadhan sedang diwacanakan pada sekolah selain madrasah dan pesantren.
Baca juga: Keputusan Libur Sekolah Ramadhan 2025 Tinggal Diumumkan, Mendikdasmen: Pemerintah Sudah Sepakat
"Tetapi, sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan," katanya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan akan mendukung segala keputusan pemerintah terkait libur sekolah Ramadhan 2025.
"Setuju, setuju. Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadhan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menolak jika kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan selama Ramadhan.
Baca juga: Keputusan Libur Sekolah Ramadhan 2025 Tinggal Diumumkan, Mendikdasmen: Pemerintah Sudah Sepakat
Ia menilai kebijakan itu tidak perlu dilakukan karena belum jelas konsepnya.
Muhaimin berpendapat agar puasa tidak menjadi halangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
"Tidak perlu (libur), tetap saja jalan, puasa tidak menghentikan semua (kegiatan)," ujar Muhaimin, Sabtu (11/1/2025).
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf meminta libur sekolah sebulan penuh selama Ramadhan dipertimbangkan matang dengan memperhatikan nasib anak-anak non-muslim.
Baca juga: Keputusan Libur Sekolah Ramadhan 2025 Tinggal Diumumkan, Mendikdasmen: Pemerintah Sudah Sepakat
"Kami setuju saja, asal ada konstruksi yang jelas mengenai anak-anak sekolah ini kemudian diarahkan untuk berkegiatan apa?" kata Yahya.
"Termasuk anak-anak yang non-muslim. Anak sekolah tidak semuanya muslim. Dan non-muslim juga diliburkan. Lalu disuruh apa? Nah itu yang penting dibahas di situnya itu," imbuhnya.
Sejarah wacana mengenai libur sekolah selama Ramadhan ini berawal dari pernyataan Wakil Menteri Agama, Romo HR Syafi’i, pada Senin (30/12/2024).
Ia mengusulkan untuk mengadopsi kebijakan yang pernah diterapkan oleh Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, yang meliburkan sekolah selama sebulan pada akhir 1999 dan awal 2000.
Baca juga: Apakah Selama Ramadhan 2025 Bakal Libur Sekolah? Mendikdasmen Abdul Mu'ti Minta Tunggu Surat Edaran
Nasaruddin kemudian menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian terkait rencana libur sekolah pada bulan puasa dan meminta masyarakat untuk menunggu informasi lebih lanjut dari Kementerian Agama.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, memberikan tanggapan positif terhadap usulan ini.
Ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan pengurangan jam belajar atau libur parsial alih-alih meniadakan seluruh kegiatan belajar-mengajar.
Pemerintah juga telah membahas beberapa skema yang mungkin diterapkan jika kebijakan libur sekolah diteruskan.
Tiga opsi yang sedang dibicarakan adalah:
1) libur penuh selama Ramadhan dengan aktivitas keagamaan,
2) libur sebagian dengan beberapa hari libur di awal Ramadhan dan masuk kembali menjelang Idul Fitri, dan
3) tetap masuk sekolah seperti biasa.
Baca juga: Keputusan Libur Sekolah Ramadhan 2025 Tinggal Diumumkan, Mendikdasmen: Pemerintah Sudah Sepakat
Mu’ti menekankan pentingnya keseragaman antara sekolah umum dan madrasah agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat.
Sementara itu, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyuarakan kritik terhadap rencana ini.
Mereka mengkhawatirkan dampak negatif terhadap guru, terutama yang berstatus honorer atau di sekolah swasta.
Salim, Koordinator Nasional P2G, menyatakan bahwa kebijakan libur sekolah dapat mengurangi pendapatan guru, termasuk biaya transportasi.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun ada rencana untuk pembelajaran selama Ramadhan, tantangan dan dampak terhadap berbagai pihak, terutama guru, tetap menjadi perhatian utama. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keputusan Libur Ramadan 2025 Diumumkan Senin Besok
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Libur, Mendikdasmen Sebut Konsep Pembelajaran Baru Selama Ramadhan 2025"
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wacana Libur Sekolah 1 Bulan, Mendikdasmen : Tidak Ada Libur Ramadhan, Tapi Pembelajaran saat Ramadhan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.