Tribun Kaltim Hari Ini
Warga Bulungan Temukan Tenggiling saat Cari Pakan Sapi, Sempat Dikira Hewan Jadi-jadian
Seorang warga Desa Tanjung Buka SP2, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan menemukan seekor hewan liar yakni tenggiling
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Seorang warga Desa Tanjung Buka SP2, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan menemukan seekor hewan tenggiling.
Tenggiling sendiri merupakan salah satu jenis hewan golongan Manidae dan terdiri dari delapan spesies yang tersebar di Asia dan Afrika.
Keberadaanya yang hampir punah membuat beberapa negara menerbitkan larangan atas perburuan satwa langka ini, termasuk di Indonesia.
Sugondo (65) seorang warga Desa Tanjung Buka SP2 menyampaikan bahwa pertemuannya dengan hewan liar tersebut terjadi sekitar empat hari yang lalu tepatnya pada Rabu (19/1).
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Perintis Rute Samarinda ke Daerah Terpencil di Kalimantan Timur dan Kaltara
Saat itu ia hendak mencari rumput untuk ternak sapi, namun ia dikejutkan karena melihat seekor hewan aneh dengan bentuk fisik yang unik.
“Saya kan dari jawa, tinggal di Kalimantan kurang lebih sudah 20 tahun.
Saya kaget pas lihat hewan ini karena belum pernah lihat sebelumnya, akhirnya saya bawa pulang takutnya hewan jadi-jadian kan,” kata Sugondo, Minggu (19/1).
Sugondo mengatakan bahwa sempat ada beberapa orang yang ingin membeli hewan langka tersebut dengan nominal yang cukup mahal sekitar Rp1 juta sampai Rp2 Juta.
“Sempat ada yang mau beli tapi saya tidak mau, karena kasihan takut nanti malah dimasak dijadikan sate,” ucapnya.
“Tapi tidak lama ada beberapa sanak saudara dan teman-teman yang memberitahu kalau ini hewan langka dilindungi oleh negara. Nah saya berkeinginan untuk menyerahkan kepada pihak yang berwenang, tapi tidak tahu bagaimana,” lanjutnya.
Dia sempat meminta anaknya untuk mencari tahu tempat penangkaran hewan langka di Bulungan, sayangnya untuk Karantina Hewan hanya ada di Kota Tarakan.
Sehingga ia memilih untuk melepaskan kembali hewan langka ini di kebunnya.
“Kata teman anak saya Karantina Hewan ada di Tarakan, ya kami bingung membawa nya bagaimana ongkos nya juga.
Jadi kami pilih untuk melepaskan kembali saja biar hidup di alam bebas,” tuturnya.
Dia berharap, jika kemudian ada yang tidak sengaja menemukan hewan langka tersebut untuk dibiarkan saja di alam terbuka.
“Sebagai warga yang patuh akan undang-undang kalau memang itu hewan dilindungi semoga jika ada yang menemukannya lagi jangan dibunuh.
Itu bukan hama, malah bagus untuk ekosistem karena makannya serangga,” tandasnya. (*)
Sabu 1 Kg Diselipkan dalam Baju, Residivis Narkoba Dibekuk Saat Tiba di Bandara SAMS Balikpapan |
![]() |
---|
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie Sjamsoeddin, Hadi Tjahjanto, dan Tito Karnavian jadi Sorotan |
![]() |
---|
Donna Faroek Terjerat Suap Tambang, KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Terkait Pemberian IUP |
![]() |
---|
BEM UI Minta Purbaya Dicopot, Baru Sehari Menjabat Menkeu Didemo Mahasiswa |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Rombak Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani Lengser IHSG Langsung Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.