HUT Balikpapan 2025

Gratis! Link Download Logo dan Poster HUT Balikpapan 2025 untuk Instansi Lengkap dengan Cara Pasang

Inilah link download logo dan poster HUT Balikpapan 2025 lengkap dengan tema yang diusung tahun ini untuk instansi.

Dok. Pemkot Balikpapan
HUT Balikpapan 2025 - Inilah link download logo dan poster HUT Balikpapan 2025 lengkap dengan tema yang diusung tahun ini untuk instansi. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Inilah link download logo dan poster HUT Balikpapan 2025 lengkap dengan tema yang diusung tahun ini untuk instansi.

Sebagai informasi, HUT Balikpapan 2025 yang ke-128 tahun jatuh pada tanggal 10 Februari.

Dalam rangka HUT ke-128 Kota Balikpapan, Pemkot Balikpapan secara resmi merilis logo beserta poster yang akan digunakan.

20252201 Logo HUT Kota Balikpapan 2025
HUT Balikpapan 2025 - Logo HUT ke-128 Kota Balikpapan resmi

Peluncuran itu dilaksanakan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Balikpapan, Pada Sabtu (21/12/2025).

Logo HUT Kota Balikpapan ke 128 itu mengkombinasikan tiga warna cerah merah, biru dan hijau dengan gradasi berwarna putih.

Warna merah untuk angka satu, biru untuk angka dua, dan hijau untuk angka delapan.

Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - IKN Nusantara, Rahmad Masud Bersedia Bebaskan 1.448 Bidang Tanah

Kemudian diakhiri dengan tulisan th berukuran kecil yang juga berwarna hijau.

Dibawah logo terdapat tulisan 10 Feb 1987-2025 berwarna hitam, 10 Februari 1987 merupakan hari jadi Kota Balikpapan dimana pada hari itu pengeboran sumur pertama di Kota Balikpapan dilakukan.

Walikota Balikpapan, Rahmad Masud mengatakan bahwa tema HUT Balikpapan 2025 ini adalah “Balikpapan Harmoni dan Berkelanjutan"

Makna Tema Harmoni dan Berkelanjutan

Dijelaskan oleh Pemkot Balikpapan, logo HUT ke-128 Kota Balikpapan ini mempresentasikan nilai dari tema ‘harmoni berkelanjutan’ yang disandingkan dengan tampilan yang modern dan elegan.

Meskipun terkesan modern dan elegan. Logo itu tetap mempertahankan ciri chas Balikpapan dan tidak melupakan budaya tanah Kalimantan.

Desain logo menyatukan setiap elemen secara organi dan dinamis, menciptakan kesan sinergi dan harmoni yang kuat.

Baca juga: Bekuk PSM Madiun, Aksi Herman Dzumafo Bawa Persiba Balikpapan Menapak 6 Besar Liga Nusantara

Setiap bagian bergerak bersama menggambarkan kolaborasi dan gotong royong untuk kemajuan Kota Balikpapan.

Logo ini juga melambangkan harapan menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, namun tetap dalam bingkai madinatul iman.

Cara Unduh Logo HUT ke-128 Kota Balikpapan

Berikut cara mengunduh logo HUT ke-128 Kota Balikpapan

  1. Klik resmi Pemkot Balikpapan di https://web.balikpapan.go.id/infopenting/read/478
  2. Pada tampilan akan terlihat logo serta tema di website tersebut
  3. Klik kanan pada logo HUT ke-128 Kota Balikpapan pada gambar
  4. Klik Save Image As...
  5. Lalu Simpan.

Pada bawah logo terdapat poster dan umbul-umbul yang dapat di download.

Anda tinggal klik link yang tertera pada website.

Langsung pakai untuk berbagai macam instansi dan lainnya.

Sejarah Kota Balikpapan

Pada era kolonial Balikpapan merupakan sebuah desa kecil di pesisir timur Kalimantan.

Namun, pada tahun 1897, seorang ahli geologi Belanda bernama J.H. Menten menemukan deposit minyak di sekitar Sungai Balikpapan.

Penemuan ini membuka awal eksploitasi minyak di daerah tersebut.

Berlanjut dengan eksploitasi minyak, perusahaan-perusahaan minyak asing mulai beroperasi di Balikpapan.

Shell dan Standard Oil Company of California (sekarang Chevron) adalah dua perusahaan pertama yang memulai eksploitasi minyak di Balikpapan.

Hal ini mengubah wajah Balikpapan dari sebuah desa nelayan menjadi pusat industri minyak dan gas.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Klaim Tangani Lebih dari 100 Kasus Pekerja Terlantar, Mayoritas dari Jawa Timur

Berdasarkan informasi dari laman Kemdikbud, Naskah Salasilah Kutai mencatat bahwa Balikpapan merupakan bagian dari Kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri sejak tahun 1300.

Namun, sedikit informasi yang tercatat selama beberapa abad berikutnya.

Data mengenai Balikpapan lebih banyak ditemukan pada masa penjajahan Belanda.

Pada periode tersebut, Belanda berhasil menguasai wilayah Balikpapan yang dikenal sebagai penghasil minyak bagi Kerajaan Kutai Kartanegara.

Melalui perjanjian dengan Kerajaan Kutai Kartanegara, Belanda memperoleh hak untuk melakukan penelitian dan eksplorasi di sektor kehutanan, kelautan, dan pertambangan dalam wilayah tersebut. 

Sebagai hasilnya, Mr. Adams dari Firma Samuel & Co. London diangkat sebagai pemegang hak konsesi oleh pemerintah Hindia Belanda.

Eksplorasi dimulai di kaki Gunung Komendur, dan pada 10 Februari 1897, pengeboran pertama menghasilkan minyak komersial pada kedalaman 220 meter.

JH Menten, yang bertanggung jawab atas pengeboran tersebut, menamai sumur tersebut Mathilda, sesuai dengan nama putrinya.

Hari tersebut kini diakui sebagai hari jadi Kota Balikpapan yaitu 7 Februari.

Baca juga: Tahap Awal Ada 7 Sekolah di Balikpapan Selatan Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Kota Minyak

Pertumbuhan Balikpapan terkait erat dengan penemuan dan pengeboran minyak.

Minat ini menarik banyak pendatang dari berbagai wilayah, terutama pekerja pengebor dari Jawa, serta imigran dari China dan India.

Mereka menjadi penduduk awal di desa Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru), membentuk akar sebagian besar masyarakat Balikpapan.

Selain itu, keberadaan minyak khususnya minyak tanah atau "lantung" menjadi dorongan bagi pedagang dari Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan menetap di Balikpapan.

Hingga saat ini, Balikpapan telah tumbuh menjadi Kota Minyak yang menghasilkan sekitar 86 juta barel minyak per tahun.

Asal-usul Balikpapan

Beberapa versi cerita menjelaskan asal-usul nama Balikpapan, salah satunya mengaitkannya dengan kata Bilipapan, yang diasosiasikan dengan sebuah komunitas pedesaan di Teluk Balikpapan.

Cerita lain memberikan beberapa versi tambahan tentang asal-usul nama tersebut.

Salah satu versi mencatat peristiwa pada tahun 1739, saat Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai memerintahkan penduduk sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbangkan bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai Lama.

Penduduk menyumbangkan 1.000 lembar papan yang diikat menjadi rakit untuk dibawa ke Kutai Lama.

Namun, 10 keping papan lepas dalam perjalanan dan hanyut ke tempat yang sekarang disebut Jenebora.

Nama Balikpapan kemudian diberikan, bermakna "Baliklah-papan itu" atau papan yang kembali yang tidak ikut disumbangkan dalam Bahasa Kutai.

Versi lain menjelaskan bahwa asal-usul nama Balikpapan berasal dari legenda rakyat Suku Pasir Balik, juga dikenal sebagai Suku Pasir Kuleng.

Orang-orang Suku Pasir Balik yang tinggal di pantai Teluk Balikpapan berasal dari keturunan Kayung Kuleng dan Papan Ayun.

Mereka memberi nama kampung nelayan di Teluk Balikpapan sebagai "Kuleng-papan" yang artinya "Balik-papan."

Dengan begitu, asal-usul nama Balikpapan memiliki variasi cerita yang menarik, tetapi banyak versi mencerminkan keterkaitannya dengan sejarah dan geografis kawasan tersebut. (*)

 

 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved