Berita Nasional Terkini

Gunung Marapi Meletus Lagi, Erupsi Disertai Hujan Abu Vulkanik, Warga Diminta Waspada

Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan kembali meletus, Rabu(22/1/2025)

Editor: Nisa Zakiyah
Pos PGA Marapi via Kompas.com
GUNUNG MARAPI MELETUS - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan kembali meletus pada Rabu (22/1/2025) malam. 

Hal itu penting karena masih ada yang mengira Gunung Marapi dan Gunung Merapi adalah gunung yang sama.

Padahal, keduanya adalah gunung yang berbeda.  

Jika Gunung Merapi terletak di Pulau Jawa, Gunung Marapi terletak di Sumatera, tepatnya berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Gunung ini merupakan gunung berapi paling aktif di Sumatera.

Ketinggian Gunung Marapi adalah 2.891 meter (9.465,2 kaki).

Adapun beberapa kota besar dan kecil terletak di sekitar gunung ini termasuk Bukittinggi, Padang Panjang, dan Batusangkar. 

Sejarah Erupsi Gunung Marapi Selama 2 Abad

Berdasarkan penelitian berjudul Walk in Splendor: Ceremonial Dress and the Minangkabau, University of California, Gunung Marapi menjadi situs pertama yang ditemukan masyarakat Minangkabau awal-awal mendiami Sumatera Barat di zaman dulu.

Lutusan Gunung Marapi mulai tercatat sejak era penjajahan Hindia Belanda.

Bukan kali ini saja letusan Gunung Marapi menelan korban jiwa.

Sejarah panjang letusan Gunung Marapi sudah terjadi sejak dua ratus tahun atau dua abad. 

Sejak tahun 1807, Gunung Marapi telah aktif beraktivitas mengeluarkan kepulan asap vulkanik.

Kemudian pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.

Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.

Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.

Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved