Bandara Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim Hampir Selesai, Progres Airstrip Capai 73,17 Persen

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pembangunan Bandara Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur semakin mendekati penyelesaian. 

Hingga 10 November 2024, progres pengerjaan airstrip mencapai 73,17 persen dengan target penyelesaian akhir Desember 2024.

Proyek ini dibiayai melalui APBD Mahulu dengan anggaran sebesar Rp63,4 miliar.

"Kami berharap pengerjaan selesai tepat waktu. Saat ini belum ada masalah, semua berjalan sesuai rencana," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahulu, Didik Subagja, Sabtu (25/1/2025).

Baca juga: Bandara Ujoh Bilang di Mahulu Kaltim Mulai Dibangun, Runway Pesawat 750 Meter Disiapkan

Pembangunan fisik airstrip ini merupakan salah satu tahap penting dalam mewujudkan operasional Bandara Ujoh Bilang. 

Namun, menurutnya, tugas Dinas PUPR terbatas pada pembangunan fisik.

"Kami hanya bertanggung jawab pada pembangunan fisik saja. Untuk perizinan hingga bandara ini bisa dioperasikan, itu menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan," ucapnya.

Ia menegaskan, sejak pembangunan dimulai, proyek ini tidak menemui kendala yang signifikan.

"Sejauh ini semua on the track. Kami optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak," tuturnya.

Baca juga: Bandara Ujoh Bilang Jadi Prioritas Nasional karena Masuk di RPJMN 2025-2029

Perjuangan untuk merealisasikan Bandara Ujoh Bilang sebenarnya telah dimulai sejak 2016. 

Proses panjang ini mencakup perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan konstruksi.

"Perjuangan mewujudkan pembangunan Bandara Ujoh Bilang telah bergulir sejak 2016. Ini menjadi salah satu proyek strategis untuk membuka aksesibilitas Mahulu," ujarnya.

Dibuat Fasilitas Penunjang Lainnya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahulu, Didik Subagja, menyatakan, proyek Bandara Ujoh Bilang ini tidak hanya berfokus pada pembangunan airstrip, tetapi juga mencakup penyediaan fasilitas penunjang lainnya. 

Ke depan, bandara ini diharapkan mampu melayani pesawat jenis ATR72 dengan kapasitas 70 penumpang pada tahap awal, hingga pesawat berbadan besar seperti Boeing 737 di tahap berikutnya.