Tribun Kaltim Hari Ini

Temuan Badan Gizi Nasional Terkait Persentase Konsumsi Susu Bagi Anak-anak di Indonesia

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, 60 persen anak di Indonesia tidak pernah minum susu.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
SURYA/PURWANTO
SIAPKAN MAKANAN - Guru mempersiapkan kotak makanan yang dibagikan ke siswa saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lowokwaru 3 Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/1/2025). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, 60 persen anak di Indonesia tidak pernah minum susu.

Menurut Dadan, temuan tersebut menyedihkan karena mereka tidak mengonsumsi susu bukan karena faktor kesehatan seperti intoleransi laktosa, tetapi akibat faktor ekonomi. 

"Yang paling menyedihkan juga ternyata 60 persen anak-anak kita itu tidak pernah minum susu.

Dalam kenyataannya, mereka tidak mampu beli susu," kata Dadan dalam Rapimnas PIRA Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (25/1). 

Baca juga: Disdikbud Kaltim akan Beri Subdisi untuk Program Makan Bergizi Gratis di Wilayah Terpencil

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa 60 persen anak Indonesia tidak pernah melihat menu makanan yang mengandung gizi seimbang.

Menurutnya, kebanyakan anak Indonesia hanya mengonsumsi menu makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi dan mi. 

"(Sebanyak) 60 persen anak di wilayah percobaan, yang kami lakukan uji coba selama 12 bulan. Itu 60 persen tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang," kata  "Jadi kalau makan ada nasi, ada mi, ada bala-bala, ada kerupuk, ada kecap. Itu makannya yang itu semuanya adalah karbohidrat," ujar dia.

Dadan mengatakan bahwa Badan Gizi Nasional menyajikan makan bergizi gratis dengan kandungan karbohidrat, protein, serat, buah, dan susu.

Dia menyebutkan, ketika anak-anak melihat menu makan dengan gizi seimbang, mereka langsung teringat akan keluarganya yang tidak pernah makan selengkap itu. 

"Itu banyak anak yang betul-betul terpanggil dengan apa yang disajikan. Bahkan ketika makan, ingat ibunya, ingat adiknya.

Sehingga tidak sedikit yang mau dibawa pulang, Karena ingat ibu bapaknya, di rumah tidak melihat makan yang dengan gizi seimbang," kata Dadan. (kps)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved