Ramadhan 2025
30 Puisi Ramadhan 2025 yang Sedih dan Penuh Ucapan Permintaan Maaf, Share ke Grup WA atau IG
Inilah contoh puisi Ramadhan 2025 yang sedih dan penuh ucapan permintaan maaf, cocok dibagikan ke media sosial.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah contoh puisi Ramadhan 2025 yang sedih dan penuh ucapan permintaan maaf, cocok dibagikan ke media sosial.
Bulan suci ini bukan sekadar waktu untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan menghapus segala dosa di masa lalu.
Di setiap Ramadhan, kita diajak untuk merenungi perjalanan hidup, memperbanyak ibadah, serta mengucapkan maaf kepada keluarga, sahabat, dan semua orang yang pernah kita sakiti, agar hati kembali bersih dan tenang.
Dalam menyambut bulan suci ini, banyak orang mengungkapkan rasa haru, doa, dan permohonan maaf melalui berbagai cara, salah satunya dengan puisi.
Puisi menjadi ungkapan hati yang mendalam, menggambarkan betapa besarnya rindu akan Ramadhan, ketakutan kehilangan kesempatan beribadah, serta harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: 25 Puisi Ramadhan 2025 yang Sedih, Cocok untuk Kata-kata Ucapan Sambut Puasa di Medsos
Kata-kata dalam puisi mampu menyentuh perasaan, mengingatkan kita bahwa Ramadhan bukan hanya tentang ritual, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh makna.
Berikut 30 puisi menyambut Ramadhan 2025 yang penuh haru, doa, dan permintaan maaf.

1. Ramadhan Datang, Hati Bergetar
Ramadhan tiba mengetuk hati,
Menyapu duka yang lama berseri.
Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini,
Yang sering lalai dalam janji suci.
Sujudku kini penuh air mata,
Menyesali dosa yang tiada tara.
Bulan mulia datang kembali,
Semoga aku lebih baik lagi.
Puasa menuntun jiwa yang resah,
Mengajarkan sabar dalam ibadah.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Menuntun langkah menuju surga-Nya.
Di malam-malam penuh rahmat,
Kubisikkan doa tanpa sekat.
Ya Allah, tuntunlah kami,
Dalam kebaikan hingga mati.
Takbir kelak kan berkumandang,
Mengiringi hati yang penuh tenang.
Semoga Ramadhan yang mulia ini,
Membawa ridha sepanjang hari.
2. Maaf Sebelum Ramadhan
Wahai sahabat, wahai saudara,
Sebelum Ramadhan tiba mulia.
Kuhaturkan maaf setulus hati,
Agar ibadah tak ternoda lagi.
Salah kata, sikap yang kasar,
Mungkin pernah buatmu gusar.
Di bulan penuh ampunan ini,
Kuharap kita bersih kembali.
Ya Allah, lapangkan dada kami,
Hapuskan dendam di sanubari.
Biarkan Ramadhan menyatukan,
Hati-hati yang dulu terluka.
Bulan ini bukan sekadar ibadah,
Namun momen untuk memaafkan.
Semoga Ramadhan membawa damai,
Untuk jiwa-jiwa yang mendamba tenang.
Ketika fajar Idul Fitri menjelang,
Semoga hati telah lapang.
Bersama kita meraih berkah,
Dalam dekapan kasih Allah.
3. Doa di Malam Ramadhan
Langit malam penuh cahaya,
Ramadhan datang membawa doa.
Di sepertiga malam yang sunyi,
Kusampaikan pinta setulus hati.
Ya Allah, sucikan jiwa ini,
Agar Ramadhan penuh arti.
Jadikan aku hamba yang sabar,
Tak goyah oleh godaan liar.
Sujudku kini lebih lama,
Berharap dosa terhapus semua.
Ya Allah, bimbinglah kami,
Agar tak lagi sesat di bumi.
Ramadhan adalah kesempatan,
Untuk kembali dalam keikhlasan.
Ya Allah, jangan Kau tutup,
Pintu taubat bagi kami yang lemah.
Kelak ketika takbir berkumandang,
Kuharap hati ini telah tenang.
Semoga Ramadhan kali ini,
Membawa berkah sepanjang hari.
4. Cahaya Ramadhan di Hati
Ramadhan tiba membawa terang,
Di hati yang dulu kelam dan garang.
Cahaya suci turun perlahan,
Menuntun jiwa yang penuh beban.
Sujudku kini lebih berarti,
Karena dosa terasa menghimpit diri.
Ya Allah, bersihkanlah hati,
Agar Ramadhan tak kulewati sia-sia lagi.
Setiap helaan nafas penuh syukur,
Menanti berkah yang mengalir.
Ramadhan adalah hadiah Ilahi,
Untuk jiwa yang haus cahaya suci.
Dalam puasa, kutemukan makna,
Tentang sabar dan ikhlas di dada.
Ya Allah, kuatkanlah kami,
Dalam kebaikan hingga mati.
Ketika lebaran nanti menjelang,
Kuharap hati telah tenang.
Semoga Ramadhan membawa rahmat,
Bagi setiap insan yang bertaubat.
5. Ampunan-Mu yang Kurindu
Ya Allah, Ramadhan kini menyapa,
Hati bergetar penuh asa.
Kuharap ampunan-Mu nyata,
Menghapus dosa sepanjang masa.
Setiap sajadah yang kupeluk erat,
Menjadi saksi rindu yang pekat.
Terlalu lama diri terlena,
Kini ingin kembali pada-Nya.
Ya Allah, di bulan penuh berkah,
Izinkan aku menata langkah.
Menjadi insan yang lebih baik,
Menjalani hidup penuh syafaat.
Di malam-malam Ramadhan suci,
Kubisikkan doa dalam sunyi.
Ya Allah, peluklah kami,
Agar tak jauh dari cahaya Ilahi.
Ramadhan bukan hanya menahan lapar,
Tapi perjalanan jiwa yang sabar.
Semoga setiap langkah kecil ini,
Menghantarkanku ke surga abadi.
6. Air Mata Taubat di Ramadhan
Di malam sunyi kupanjatkan doa,
Air mata jatuh tak tertahan jua.
Ya Allah, ampuni hamba,
Yang sering lalai dan penuh dosa.
Ramadhan datang mengetuk hati,
Mengingatkanku pada janji suci.
Ya Allah, izinkanlah aku,
Kembali mendekat kepada-Mu.
Langkahku dulu penuh salah,
Namun Ramadhan memberi arah.
Ya Allah, tuntun jalanku,
Agar tak terjatuh ke dalam keliru.
Dalam puasa kutemukan makna,
Kesabaran adalah kunci utama.
Ramadhan ini semoga berkah,
Membawa rahmat hingga akhir hayat.
Ketika lebaran menjelang tiba,
Kuharap jiwa telah bersih sudah.
Semoga Ramadhan kali ini,
Menjadi pintu menuju cahaya abadi.
7. Selamat Datang, Bulan Penuh Berkah
Langit bersinar dengan cahaya,
Ramadhan tiba membawa rahmat-Nya.
Hati yang resah kini bahagia,
Sambut bulan yang penuh cinta.
Ya Allah, bimbing langkah kami,
Agar ibadah tak sekadar janji.
Izinkan kami lebih mendekat,
Dalam sujud yang lebih khidmat.
Hari-hari akan terasa berbeda,
Saat Ramadhan datang menyapa.
Semoga hati semakin bersih,
Membuang semua dosa yang pedih.
Bulan ini adalah anugerah,
Bagi jiwa yang ingin berubah.
Ya Allah, jadikanlah kami,
Orang-orang yang Engkau ridhoi.
Ketika fajar Idul Fitri berseri,
Kuharap hati telah suci.
Semoga Ramadhan memberi makna,
Bagi jiwa yang mendambakan surga.
8. Saatnya Kembali
Ramadhan tiba mengetuk pintu,
Mengingatkanku pada jalan yang lurus.
Dulu aku lalai, terlalu jauh,
Kini ingin kembali dalam naungan rahmat-Mu.
Sejuk fajar membisikkan rindu,
Pada sujud yang dulu semu.
Ya Allah, terimalah taubatku,
Di bulan suci penuh ampunan-Mu.
Hari-hari kulalui dengan doa,
Menyesali semua salah dan dosa.
Ya Allah, bimbinglah hati ini,
Agar tak tergoda oleh duniawi.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Menuntun jiwa yang haus makna.
Semoga kali ini aku tak lepas,
Dari keberkahan yang sangat luas.
9. Doa di Malam Ramadhan
Malam Ramadhan sunyi dan damai,
Kubentangkan sajadah penuh harap.
Ya Allah, dengarkanlah doa,
Ampuni hamba yang sering alpa.
Setiap hembusan angin malam,
Membawa rindu pada ampunan.
Ya Allah, bersihkan hati ini,
Dari iri, dengki, dan prasangka keji.
Ramadhan adalah waktu terbaik,
Untuk kembali dan memperbaiki diri.
Ya Allah, kuatkanlah hamba,
Agar tak tergoda oleh dunia.
Saat takbir menggema nanti,
Semoga jiwa ini telah suci.
Semoga Ramadhan mengajarkan cinta,
Pada sesama dan Sang Pencipta.
10. Maafkan Aku, Ayah dan Ibu
Ramadhan tiba, hati bergetar,
Terbayang wajah kalian dalam samar.
Ayah, Ibu, maafkanlah aku,
Yang sering lalai dalam bakti kepadamu.
Setiap malam kuteteskan air mata,
Menyesali waktu yang sia-sia.
Ya Allah, panjangkan usia mereka,
Agar aku bisa membahagiakannya.
Di bulan penuh berkah ini,
Kuingin lebih mendekat lagi.
Pada orang tua yang kusayangi,
Agar ridha mereka selalu menyertai.
Jika Ramadhan ini yang terakhir,
Kuharap bisa menjadi anak yang sabar.
Ya Allah, bahagiakan mereka selalu,
Seperti mereka menyayangiku sejak dulu.
11. Tangisan di Sepertiga Malam
Ramadhan membawa keheningan,
Sepertiga malam jadi penyesalan.
Ya Allah, betapa sering aku lupa,
Hingga jauh dari rahmat-Mu yang nyata.
Tangisku pecah dalam sujud,
Mengharap ridha dalam rintih.
Ramadhan, izinkan aku bertahan,
Menjaga ibadah agar tetap aman.
Di malam-malam penuh cahaya,
Kubisikkan doa dalam hampa.
Ya Allah, kuatkan hati ini,
Agar istiqomah hingga mati.
Kelak saat perpisahan tiba,
Kuharap ampunan menjadi nyata.
Semoga Ramadhan membawaku,
Pada surga-Mu yang kutuju.
12. Ampunan yang Kudirindu
Ya Allah, Ramadhan menyapaku,
Menggetarkan hati yang pilu.
Aku sadar betapa banyak dosaku,
Namun Engkau Maha Pengampun selalu.
Setiap helaan nafas adalah permohonan,
Agar Engkau menghapus beban.
Ya Allah, jangan tinggalkan hamba,
Dalam gelap yang menyesatkan jiwa.
Aku tak ingin Ramadhan berlalu,
Tanpa taubat yang sungguh-sungguh.
Ya Allah, bimbinglah aku,
Menuju jalan yang lurus selalu.
Ketika Idul Fitri datang berseri,
Kuharap hati ini telah suci.
Semoga ampunan-Mu tercurah,
Bagi kami yang merindu berkah.
13. Wahai Saudaraku, Maafkan Aku
Ramadhan ini kuingin berbicara,
Pada hati yang dulu terluka.
Saudaraku, maafkan aku,
Atas khilaf yang menyakitimu.
Tak ada manusia yang sempurna,
Namun aku ingin memperbaiki semuanya.
Ramadhan adalah waktu yang tepat,
Untuk menata hati yang sempat retak.
Mari bersama merajut kembali,
Tali persaudaraan yang abadi.
Ya Allah, lembutkan hati kami,
Agar saling memaafkan dengan tulus suci.
Saat takbir berkumandang nanti,
Semoga tak ada dendam di hati.
Mari jalani hari dengan damai,
Dalam ridha dan kasih sayang Ilahi.
14. Ramadhan dan Air Mata Penyesalan
Ketika bulan suci tiba,
Air mata jatuh tak terbendung juga.
Dosa-dosa yang kulakukan dulu,
Kini menjadi beban yang begitu pilu.
Ya Allah, Ramadhan kali ini,
Kuingin lebih dekat dengan-Mu lagi.
Tak ingin terjerumus ke dalam kelalaian,
Seperti tahun-tahun yang berlalu dalam kebodohan.
Setiap rakaat yang kulakukan,
Adalah penyesalan yang kutuangkan.
Ya Allah, bimbinglah langkahku,
Agar tak jatuh ke jurang semu.
Ramadhan datang dengan cahaya,
Membawa harapan dan kasih-Nya.
Ya Allah, kuatkan tekadku,
Agar ibadahku lebih bermakna selalu.
15. Ramadhan Terakhirkah Ini?
Jika ini Ramadhan terakhirku,
Apakah cukup amal yang kupunya?
Apakah cukup sujudku?
Ataukah dosaku masih menggunung juga?
Setiap malam kubertanya,
Apakah Engkau ridha dengan langkahku?
Ya Allah, tuntun aku selalu,
Agar tak tersesat dalam kelam yang semu.
Ramadhan ini ingin kujalani,
Seperti tak ada lagi esok pagi.
Kutinggalkan semua kesia-siaan,
Berharap ampunan-Mu jadi kenyataan.
Jika lebaran datang dan aku tiada,
Kuharap doa tetap mengalir jua.
Ya Allah, terimalah amal hamba,
Di bulan suci penuh berkah ini.
16. Wahai Sahabat, Mari Kembali
Ramadhan datang menyapa kita,
Menghapus lara dalam jiwa.
Sahabatku, mari kita kembali,
Pada jalan-Nya yang suci.
Dulu kita tersesat bersama,
Namun kini Ramadhan membuka mata.
Ya Allah, kuatkan hati kami,
Agar tak tergoda duniawi.
Sujud kita yang dulu terabaikan,
Kini ingin kukokohkan.
Ya Allah, ampuni segala dosa,
Bukakan jalan menuju surga.
Sahabatku, mari genggam tangan,
Jangan biarkan Ramadhan berlalu percuma.
Mari kita berbenah bersama,
Agar hidup lebih penuh makna.
17. Bunda, Maafkan Aku
Ramadhan ini mengingatkanku,
Pada kasih sayang yang tulus.
Bunda, maafkan anakmu,
Yang sering lalai dalam rindu.
Doamu mengiringi setiap langkah,
Namun aku sering tak mendengar.
Ya Allah, lindungilah ia selalu,
Sebagaimana ia menjagaku dahulu.
Ramadhan membawa cahaya,
Namun hatiku masih gelisah.
Ya Allah, panjangkan usianya,
Agar aku bisa menebus dosaku padanya.
Bunda, dalam Ramadhan ini,
Kuingin memelukmu lebih erat.
Maafkan aku yang terlambat,
Menyadari betapa berharganya dirimu.
18. Ampunan di Ujung Malam
Saat malam menyelimuti bumi,
Doa-doa lirih terucap kembali.
Ya Allah, ampuni hamba,
Yang selalu lalai pada-Mu jua.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Namun hatiku masih terluka.
Dosa menumpuk dalam dada,
Ya Allah, hapuslah dengan maghfirah-Mu saja.
Di setiap rakaat aku menangis,
Berharap Ramadhan ini tak habis.
Ya Allah, berikan aku kesempatan,
Untuk memperbaiki segala kekhilafan.
Jika ini Ramadhan terakhir,
Izinkan aku lebih bersabar.
Ya Allah, tuntun langkahku,
Agar tak menyimpang dari jalan-Mu.
19. Saudara, Maafkan Aku
Di bulan suci penuh berkah,
Aku ingin meminta maaf.
Saudaraku, lupakanlah luka,
Mari kita kembali bersama.
Terlalu lama hati kita beku,
Dihujani dendam yang tak menentu.
Ya Allah, lembutkan hati ini,
Agar bisa saling memaafkan lagi.
Ramadhan mengajarkan cinta,
Bukan hanya pada-Nya semata.
Tapi juga pada sesama,
Agar hidup penuh cahaya.
Jika ini Ramadhan terakhir,
Izinkan aku meminta maaf.
Saudaraku, mari kita saling mendukung,
Agar berkah tak pernah berkurang.
20. Rindu Suara Adzan
Ramadhan datang membawa rindu,
Pada suara adzan yang syahdu.
Ya Allah, hati ini begitu pilu,
Mengingat waktu yang berlalu.
Dulu sering aku abai,
Mendengar panggilan-Mu tapi lalai.
Kini Ramadhan mengetuk hati,
Mengingatkan aku untuk kembali.
Setiap rakaat kupanjatkan doa,
Semoga iman ini tak lagi sirna.
Ya Allah, izinkan aku berubah,
Menjadi lebih dekat pada-Mu jua.
Adzan berkumandang menenangkan hati,
Menjadi panggilan yang kini kunanti.
Ya Allah, jangan biarkan aku jauh,
Dari rahmat-Mu yang begitu utuh.
21. Ya Allah, Bimbinglah Hati Ini
Ramadhan hadir menyapaku lagi,
Mengingatkan hati yang sering lalai.
Ya Allah, bimbinglah aku,
Agar tak terjatuh dalam dosa yang semu.
Bulan ini penuh dengan rahmat,
Namun hatiku masih tersayat.
Dosa-dosa yang pernah kulakukan,
Terasa berat dalam ingatan.
Ya Allah, hapuskan segala cela,
Bimbing langkahku menuju cahaya.
Di Ramadhan ini aku berjanji,
Untuk lebih dekat pada-Mu lagi.
Jika ini Ramadhan terakhir,
Jadikan ia yang paling berkesan.
Ya Allah, kuatkanlah aku,
Agar tetap teguh dalam jalan-Mu.
22. Ramadhan di Tanah Rantau
Jauh dari rumah, jauh dari keluarga,
Ramadhan ini terasa berbeda.
Tiada sahur bersama ibu,
Tiada tawa di meja berbuka.
Ya Allah, kuatkanlah hati,
Agar tetap tegar dalam sunyi.
Ramadhan adalah bulan suci,
Meskipun sendiri, harus tetap berarti.
Kupanjatkan doa dari kejauhan,
Semoga keluarga tetap dalam lindungan.
Ya Allah, izinkan aku pulang,
Jika Ramadhan ini masih panjang.
Namun jika takdir tak mempertemukan,
Semoga doa tetap menguatkan.
Ramadhan ini kujalani sendiri,
Tapi hati tetap bersama keluarga di sisi.
23. Doa untuk Negeri
Ya Allah, Ramadhan ini aku berdoa,
Untuk negeri yang kucinta.
Bimbinglah para pemimpinnya,
Agar berlaku adil dan bijaksana.
Berikanlah kedamaian di tanah ini,
Jauhkan dari segala bencana.
Ya Allah, jagalah negeri ini,
Agar tetap bersatu dalam cinta.
Ramadhan adalah bulan penuh doa,
Izinkan kami memohon bersama.
Semoga negeri ini selalu damai,
Di bawah lindungan kasih-Mu yang nyata.
Ya Allah, jadikan Ramadhan ini,
Awal bagi negeri yang lebih baik.
Limpahkan berkah pada rakyatnya,
Agar hidup sejahtera selamanya.
24. Saatnya Kembali Pada-Nya
Bulan suci kini telah tiba,
Menggetarkan hati yang lama terlupa.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Menghapus dosa yang menumpuk lama.
Ya Allah, aku kembali,
Setelah sekian lama pergi.
Ramadhan ini kuingin berjanji,
Takkan lagi meninggalkan-Mu lagi.
Setiap sujud kini terasa damai,
Menghapus gundah yang selama ini menggerogoti.
Ya Allah, genggamlah hatiku erat,
Agar tak lagi terlepas dan tersesat.
Jika Ramadhan ini adalah akhir,
Izinkan aku menebus yang telah hilang.
Ya Allah, jangan biarkan aku pergi,
Tanpa ampunan dan cinta-Mu yang hakiki.
25. Cahaya di Malam Ramadhan
Malam Ramadhan penuh cahaya,
Lantunan doa menggema di angkasa.
Ya Allah, tuntun langkah kami,
Agar tak tersesat dalam dunia ini.
Setiap tahajud kupanjatkan rindu,
Agar dekat dengan-Mu selalu.
Dosa-dosa yang dahulu kulupa,
Kini terasa berat di dada.
Ramadhan adalah waktu kembali,
Menjernihkan hati yang penuh duri.
Ya Allah, jangan biarkan aku lalai,
Dalam gelap yang menyesatkan sekali.
Bulan suci akan segera pergi,
Namun hati ini ingin tetap berseri.
Ya Allah, jangan lepaskan cahaya,
Tetap bimbing aku selamanya.
26. Maaf Ayah dan Ibu
Ayah, Ibu, maafkanlah aku,
Anakmu yang sering tak tahu malu.
Sering lalai dalam kata dan sikap,
Membuat hatimu lelah dan penat.
Ramadhan ini ingin kupakai,
Menebus segala dosa yang terurai.
Ya Allah, panjangkan usia mereka,
Agar aku sempat membahagiakan keduanya.
Doamu selalu mengiringi langkah,
Namun aku sering melangkah jauh.
Ya Allah, ampuni aku,
Jangan biarkan aku menyesal selalu.
Ramadhan ini aku kembali,
Berjanji tak akan menyakiti lagi.
Ayah, Ibu, maafkan segala salah,
Semoga Ramadhan ini membawa berkah.
27. Ramadhan di Penghujung Usia
Langkah terasa makin berat,
Usia menua, waktu mendekat.
Ramadhan datang membawa cahaya,
Namun entah ada berapa lagi sisa.
Ya Allah, aku hanya hamba,
Penuh dosa, penuh cela.
Jika ini Ramadhan terakhir,
Ampuni aku sebelum takdir menjemput.
Sujudku kini lebih panjang,
Doaku lebih dalam tertuang.
Ya Allah, jangan biarkan aku pergi,
Tanpa membawa bekal hakiki.
Jika masih ada Ramadhan nanti,
Izinkan aku memperbaiki diri.
Namun jika ini kesempatan terakhir,
Terimalah taubatku tanpa menakar.
28. Aku Rindu Sujud Panjang
Ya Allah, betapa aku rindu,
Sujud panjang dalam malam syahdu.
Dulu aku sering terburu,
Tak peduli waktu yang berlalu.
Kini Ramadhan menyadarkanku,
Bahwa dunia takkan abadi.
Ya Allah, ajarkan aku,
Agar tak tenggelam dalam ilusi.
Setiap rakaat ingin kupanjangkan,
Setiap doa ingin kuperdalam.
Ya Allah, jangan biarkan Ramadhan ini,
Hanya menjadi ritual tanpa arti.
Jika sujudku bisa menghapus dosa,
Maka akan kutekuk lutut lebih lama.
Ya Allah, jangan biarkan aku lupa,
Bahwa Kaulah tujuan utama.
29. Doa di Sepertiga Malam
Di sepertiga malam aku terbangun,
Lantunan doa lirih terdengar.
Ya Allah, ampuni aku,
Yang dulu sering berpaling dari-Mu.
Ramadhan ini sungguh bermakna,
Mengingatkanku pada surga yang nyata.
Namun aku masih takut sekali,
Jika tak cukup bekal nanti.
Air mata menetes dalam doa,
Ya Allah, dekatkan aku pada-Mu saja.
Jangan biarkan aku kembali tersesat,
Dalam dunia yang penuh gelap.
Sepertiga malam ini saksi,
Taubatku yang sungguh dari hati.
Ya Allah, jangan biarkan aku pergi,
Tanpa ampunan dari-Mu lagi.
30. Ramadhan, Jangan Berlalu
Ramadhan hampir pergi,
Hati ini merasa sepi.
Ya Allah, betapa aku ingin,
Bulan suci ini tetap abadi.
Dulu aku tak menghargainya,
Kini aku takut kehilangannya.
Ramadhan, jangan tinggalkan aku,
Aku masih butuh cahayamu.
Ya Allah, beri aku kesempatan,
Agar tetap istiqomah dalam kebaikan.
Jangan biarkan aku kembali,
Pada dunia yang penuh ilusi.
Ramadhan, jika kau berlalu,
Tinggalkan aku dengan hati yang baru.
Ya Allah, jaga iman ini,
Agar tetap kokoh hingga akhir nanti.
Itulah 30 puisi menyambut Ramadhan 2025 yang penuh haru, doa, dan permintaan maaf. Semoga puisi-puisi ini bisa menjadi ungkapan hati dalam menyambut bulan suci.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.