Berita Viral
4 Fakta Terkini Kasus Valyano dan Ipda Ferren, Ahmad Sahroni Meradang, Terjawab Apa Itu NPD Disorder
Inilah sejumlah fakta terkini kasus Valyano Boni Raphael dan Ipda Ferren Azzahra, dan ulasan seputar apa itu NPD disorder.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah sejumlah fakta terkini kasus Valyano Boni Raphael dan Ipda Ferren Azzahra, dan ulasan seputar apa itu NPD disorder.
Polwan Ipda Ferren Azzahra menjadi perbincangan setelah menyebut Valyano Boni Raphael mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD) hingga gagal dilantik sebagai polisi.
Valyano Boni Raphael sendiri adalah siswa Bintara Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jabar.
Sedangkan Ipda Fareen merupakan Bag Psikologi Polda Jawa Barat.
Baca juga: Pendidikan Tuntas, 61 Bintara Muda di SPN Polda Kaltim Memulai Kiprah di Polresta Balikpapan
Berikut sejumlah fakta seputar kasus Valyano Boni Raphael yang gagal dilantik jadi Polisi dan Ipda Ferren Azzahra yang sudah dirangkum TribunKaltim dari TribunJateng.com di artikel berjudul Sosok Ipda Ferren Azzahra Polwan yang Sebut Bintara SPN Derita NPD Hingga Gagal Dilantik Jadi Polisi dan Tribuntrends.com di artikel berjudul Siapa Ipda Ferren? Polwan Vonis Valyano Siswa SPN Derita NPD, Disemprot Ahmad Sahroni: Ini Kebencian:
1. Valyano Boni Gagal Dilantik jadi Polisi
Rekomendasi Ipda Farren ini membuat Valyano dipecat 6 hari sebelum dilantik menjadi polisi.
Namun ternyata, laporan Ipda Farren ini berbeda dengan hasil pemeriksaan dari Biddokkes Polda Jabar.
Hal itu diungkap oleh Kabiddokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Nariyana.
“Pada terperiksa Valyano tidak ditemukan adanya tanda atau gejala gangguan jiwa yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terperiksa masih memiliki potensi, dalam menjalankan tugas dalam menjalankan pendidikannya,” kata Kabiddokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Nariyana.
2. Penjelasan Ipda Ferren Buat Sahroni Emosi

Penjelasan Ipda Ferren sempat membuat Wakil Ketua Komisi III DPR Sahroni emosi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang disiarkan di Youtube TVR Parlemen pada 6 Februari 2025.
“Analisa tadi Ibu Ferren NPD-lah, Pak Kabiddokes ini baik ini baik. Pak evaluasi rusak SPN kalau begini. Ini bisa terjadi dengan orang lain, bapak bikin laporan ajah kalau enggak suka sama orang. Rusak pak!” jelas Sahroni, seperti dilansir
Sahroni menyebut jika Ipda Farren melaporkan kebencian.
“Ini cara melaporkan cuma analisa kebencian kepada seseorang, analisa tadi Bu Farren bilang,” lanjut Sahroni.
3. Sosok Ipda Farren
Ipda Farren sendiri merupakan polisi wanita yang bertugas di Bagian Psikologi Polda Jawa Barat.
Ia berasal dari Cimahi, Jawa Barat.
Dikutip dari akun Linkedin melalui Tribun Jabar, Ipda Farren adalah Psikologi Kepolisian Tingkat II, Bagian Psikologi SDM Polda Jabar.
Dirinya lulus dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).
4. Alasan Ipda Ferren Sebut Valyano Boni Alami NPD
Ipda Ferren menjelaskan bahwa Valyano Boni Raphael memenuhi 3 dari 9 kriteria pengidap NPD.
Pertama kata Ferren, Valyano menunjukan sikap tak biasa saat lari dengan berteriak Brimob, padahal rekan lainnya berteriak Sabhara.
"Contoh anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa anak kami bersorak 'Brimob' dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar NPD," kata Ferren di DPR RI.
Lalu lanjut Ferren, Valyano Boni Raphael juga meminta fasilitas kesehatan yang tak sesuai aturan di SPN Polda Jabar.
"Merasa memiliki hak lebih. Kami dapat data dari SPN yang bersangkutan tidak ingin dirawat di rumah sakit Polri saat infaksi gigi ingin dirawat di Siloam ingin mendapat fasilitas terbaik," katanya.
Valyano juga disebut melakukan eksploitasi interpersonal.
Menurut Ipda Ferren Azzahra Putri, Valyano Boni Raphael pernah menyuruh siswa SPN lain menyabetkan lidi ke punggungnya.
Baca juga: Gelar Sosialisasi dan Promosi, UT Beri Kesempatan Lulusan SPN Polda Kaltim
"Dengan maksud seolah dipukuli pengasuh. Karena dilakukan pemeriksaan tidak terbukti adanya pemukulan dan penculikan tersebut, Propam kami sudah melaksanakan pemeriksaan," katanya.
Terakhir Valyano dinilai sebagai pribadi yang arogan dan angkuh.
"Ini sudah meluapkan kebencian ini gak baik, gak boleh, ini gak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini gak bener si itu gak bener, apa ibu bener ? belum tentu lho. Jangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analaisa itu. Ibu melaporkan ini sama saja melaporkan ini anak gak benar, hanya kebencian yang ibu laporkan itu," kata Ahmad Sahroni.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Dr. Nariyana mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sub spesialis, Valyano Boni Raphael memiliki kerentanan.
"Terperiksa memiliki kerentanan yang perlu diantisipasi agar mampu menjalani pendidikannya dengan baik yaitu terperiksa memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide pikiran yang cukup baik hanya saja cara berpikirnya yang kurang matang dan cenderung mencari solusi yang cepat dan instant ketika menghadapi masalah atau situasi tekanan," katanya.
Menurut Nariyana, Valyano juga memiliki kebutuhan dalam menonjolkan diri.
"Terperiksa memiliki kebutuhan yang cukup besar dalam menonjolkan diri dan mendapatkan pengakuan orang lain sehingga menjadikan terperiksa rentan untuk mengalami masalah karena sikap dan perilaku yang disalahartikan oleh lingkungan yang belum mengenalnya," katanya.
Apa itu NPD?
Disebut-sebut diidap oleh anak perwira hingga gagal di sekolah polisi, NPD belakangan ramai jadi perbincangan.
Dihimpun TribunnewsBogor.com dari laman Halodoc, NPD atau Narcissistic Personality Disorder adalah penyakit gangguan mental di mana seseorang merasa memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingannya sendiri.
Artinya, orang-orang NPD biasanya senang diperhatikan, dikagumi, namunkurang berempati terhadap orang lain.
Orang-orang yang mengidap NPD juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi tapi rapuh terhadap kritikan.
Biasanya orang yang NPD tidak menyadari dirinya adalah NPD.
Berikut adalah gejala yang biasanya dilakukan oleh penderita NPD:
- Punya tingkat keamanan diri yang rendah
Baca juga: KISAH VIRAL Anak Sopir Angkot Jadi Lulusan Terbaik SPN Polda Jabar, Tujuan Mulia sang Anak Terungkap
- Sangat sensitif dan reaktif terhadap kritikan sekecil apapun
- Mudah marah dan meledak-ledak jika menghadapi hal yang berbeda dengan pandangannya
- Mau menang sendiri
- Suka merendahkan orang lain
- NPD juga memiliki beberapa jenis dan tingkatan yang berbeda.
Dilansir dari laman Rumah Sakit Siloam, berikut adalah jenis-jenis NPD berdasarkan analisa medis :
1. Narsistik tampak
Orang yang mengidap NPD tampak biasanya bersikap arogan, kompetitif, percaya diri berlebihan, tidak punya empati dan sering mengintimidasi orang lain
2. Narsistik Terselubung
Biasanya orang yang mengidap narsistik terselubung tidak sering menampakkan kesombongannya depan umum.
Namun pengidap NPD terselubung ini biasanya menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpanya.
3. Narsistik Antisosial
Gejala NPD Antisosial mirip dengan NPD tampak.
Namun pengidap NPD Antisosial biasanya sering mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain tanpa rasa bersalah.
Penderita NPD Antisosial juga sulit memaafkan orang lain dan sering berdebat mencari masalah.
4. Narsistik Prososial
Pengidap NPD Prososial biasanya sering melakukan kebaikan namun tujuannya untuk mendapatkan pujian atau perhatian orang lain.
Pengidap NPD Prososial biasanya haus akan validasi.
Kendati gejala dan jenis NPD banyak diketahui oleh orang, namun diagnosis gangguan NPD hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli.
Ada 9 ciri yang biasanya jadi pedoman oleh ahli untuk mendiagnosa pasien adalah NPD, yakni:
- Membutuhkan pujian dan validasi yang konstan dari orang-orang di sekitarnya.
- Mengharapkan perlakuan khusus dari orang lain.
- Menganggap orang iri dengannya atau merasa iri dengan orang lain.
- Sombong dan arogan.
- Merasa dirinya paling baik di antara orang lain.
- Merasa dirinya istimewa dan hanya bersedia berteman dengan orang yang dirasa setara.
- Selalu mengkhayal tentang kecerdasan, kesuksesan, kecantikan, kekuasaan, dan pasangan yang sempurna.
-Sering memanfaatkan orang lain untuk keuntungan sendiri.
- Memiliki sedikit empati dan tidak peduli pada perasaan atau kondisi orang lain.
Itulah tadi sejumlah fakta terkini kasus Valyano Boni Raphael dan Ipda Ferren Azzahra, dan ulasan seputar apa itu NPD disorder.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.