Hari yang Dilarang untuk Mengganti Puasa Ramadhan ataupun Puasa Sunnah: Hari Syak hingga Tasyrik

TRIBUNKALTIM.CO – Hari yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadhan ataupun melakukan puasa sunnah: Hari Syak hingga Tasyrik.

Membayar utang puasa bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi umat Islam.

Agar tidak lupa utang puasa, kita harus mencatat jumlah hari puasa yang kita tinggalkan.

Baca juga: Bacaan Niat Qadha Ramadhan dalam Tulisan Arab dan Latin, Kapan Batas Terakhir Bayar Utang Puasa?

Berpuasa selama bulan Ramadhan adalah ibadah wajib bagi umat Muslim jika memungkinkan.

Namun, ada beberapa kondisi yang menghalangi seseorang untuk berpuasa, seperti sakit, bepergian, dan menstruasi hingga nifas.

Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, maka harus mengganti puasa di hari lain, namun ada beberapa hari yang dilarang untuk mengganti puasa Ramadhan.

Hari-hari ini memiliki keutamaan dan kekhususan dalam Islam.

Berikut ini adalah hari-hari yang dilarang untuk mengqadha atau mengganti puasa Ramadhan

Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)

Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan.

 Pada hari ini, umat Islam merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Oleh karena itu, berpuasa di hari raya Idul Fitri dilarang.

Baca juga: 30 Puisi Ramadhan 2025 yang Sedih dan Penuh Ucapan Permintaan Maaf, Share ke Grup WA atau IG

Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)

Idul Adha adalah hari raya kurban yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Pada hari ini, umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban. Sama halnya dengan Idul Fitri, puasa dilarang pada Idul Adha.

Hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)