Ramadhan 2025

Mana Tulisan yang Benar, Ramadhan Apa Ramadan? Ini Penulisan yang Baku Sesuai KBBI

 Menjelang bulan suci, banyak orang sering bingung mengenai penulisan yang benar antara "Ramadhan" dan "Ramadan."

Canva
RAMADHAN ATAU RAMADAN - Ilustrasi Ramadhan yang diolah melalui Canva, Minggu (9/2/2025). Berikut penulisan yang baku menurut KBBI, Ramadhan apa Ramadan? (Canva, 2025) 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang bulan suci, banyak orang sering bingung mengenai penulisan yang benar antara "Ramadhan" dan "Ramadan."

Kebingungan ini wajar karena kedua bentuk tersebut sering digunakan dalam berbagai media dan percakapan sehari-hari.

Namun, penting untuk memahami mana yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan.

Bulan Ramadan sendiri memiliki makna penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, momen ini juga digunakan untuk saling berbagi ucapan selamat serta meningkatkan ibadah.

Baca juga: 30 Puisi Ramadhan 2025 yang Sedih dan Penuh Ucapan Permintaan Maaf, Share ke Grup WA atau IG

Oleh karena itu, mengetahui penulisan yang benar menjadi hal yang perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan tetap sesuai dengan aturan bahasa yang berlaku.

RAMADHAN ATAU RAMADAN - Ilustrasi Ramadhan yang diolah melalui Canva, Minggu (9/2/2025). Berikut penulisan yang baku menurut KBBI, Ramadhan apa Ramadan? (Canva, 2025)
RAMADHAN ATAU RAMADAN - Ilustrasi Ramadhan yang diolah melalui Canva, Minggu (9/2/2025). Berikut penulisan yang baku menurut KBBI, Ramadhan apa Ramadan? (Canva, 2025) (Canva)

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah 'Ramadan' bukan 'Ramadhan'.

Kata Ramadan dianggap bentuk yang baku. sebab mengacu ke aturan penyerapan kosakata asing.

Bahasa Indonesia tidak mengenal gabungan konsonan 'dh'. Sehingga, wajib bagi setiap kosakata bahasa asing yang akan diserap untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia, Ramadan/Ra-ma-dan/ berarti bulan ke -9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari).

Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa.

Kata Ramadan berasal dari akar kata ramida atau ar-ramad yang berarti panas yang menyengat.

Selain itu dapat juga diartikan sebagai kehausan atau kekeringan.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasi adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.

Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.

Namun, penulisan Ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan Ramadan yang ada dalam bahasa Arab.

Dilansir Wikipedia, Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata hendak buta.

Baca juga: 6 Keutamaaan Bulan Ramadhan, Salah Satunya Pahala Bisa Dilipat Gandakan hingga 1.000 Kali Lipat

Pada kenyataanya, masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan Ramadhan dibanding Ramadan.

Dilansir Grid.ID, menurut penuturan penyelaras bahasa Kompas TV, hal itu dikarenakan masyarakat menggunakan sistem transkripsinya bukan transliterasinya.

Transkripsi bahasa berarti pengalihan tuturan yang berujud bunyi ke dalam bentuk tulisan.

Untuk saat ini, pemerintahan dan media massa lebih sering menggunakan 'Ramadhan' demi menyesuaikan publik.

Tips menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan 2025 yang dikutip dari upk.kemkes.go.id

1. Pola Makan Sahur yang baik

Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari.

Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari

2. Pola makan saat berbuka

Langsung mengkonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa, akan menyebabkan perut menjadi sesak, sehingga makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.

3. Menjaga pola makan malam

Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari.

Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.

4. Aktivitas fisik, minimal 30 menit

Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh

5. Menjaga pola tidur

Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved