Ibu Kota Negara
Rekam Jejak Mohammed Ali Berawi yang Mengundurkan Diri dari OIKN, Masuk 2 Persen Ilmuwan Top Dunia
Petinggi Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengundurkan diri, tinggal tunggu Keputusan Presiden Prabowo Subianto.
"Bangun dan berdayakan masyarakat terus-menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat," pesan Ale.
Menurutnya, Indonesia akan terus membangun ekosistem, membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, IKN bukan hanya sekadar membangun proyek.
Oleh karenanya komitmen, konsistensi, dan keberlanjutan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.
"Terima kasih atas kekompakan dan kerja samanya dalam bekerja bersama selama ini. Insya Allah persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina saat ini akan terus menjadi penyambung tali silaturahim kita ke depan. Proud to have you all!," cetus Ale.
Rekam Jejak
Ale dilantik sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN pada Kamis, 13 Oktober 2022.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi di Tim Transisi OIKN.
Ale juga terlibat dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 sebagai Alternate Chair of Science 20.
Sejumlah posisi menentukan pernah disandang Ale yakni sebagai Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Universitas Indonesia dan Direktur ASEAN University Network-Sustainable City and Urban Development (AUN-SCUD).
Baca juga: Anggaran IKN Diblokir, Ekonom Kaltim: Masih Ada Progres tapi Lambat, Prioritas Prabowo Disinggung
Selain itu, Ale dipercaya sebagai Working Group Leader bidang Smart Cities pada Association of Pacific Rim Universities (APRU) Sustainable Cities and Landscapes.
Pria berkacamata ini juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada tahun 2020-2022.
Tak hanya itu, Ale termasuk dalam daftar Top 2 persen Ilmuwan Terbaik Dunia versi Elsevier dan Stanford University (2021 – 2024).
Penghargaan Top 2 persen Ilmuwan Terbaik Dunia yang dianugerahkan kepada Ale pada tahun 2024, masuk dalam dua kategori yaitu Career-long impact dan Single-year impact.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.