Breaking News

Ramadhan 2025

Ucapan Menyambut Puasa 2025, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini Perbedaannya

Mana yang benar untuk dijadikan ucapan menyambut puasa, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini penjelasannya.

freepik
UCAPAN RAMADHAN 2025 - Ilustrasi Ramadhan Kareem yang diolah dari laman Freepik. Mana yang benar, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini penjelasannya (Freepik) 

TRIBUNKALTIM.CO - Mana yang benar untuk dijadikan ucapan menyambut puasa, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini penjelasannya.

Bulan puasa 2025 sebentar lagi, Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak merupakan salah satu ucapan menyambut Ramadan yang sering disampaikan. 

Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak merupakan ucapan bahasa Arab yang digunakan sebagai doa baik selama puasa dan doa memohon berkah.

Meskipun berlafal hampir mirip, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda. Sebelum Ramadan 2023 tiba, ketahui arti ucapan menyambut Ramadan berikut.

Baca juga: 30 Puisi Ramadhan 2025 yang Sedih dan Penuh Ucapan Permintaan Maaf, Share ke Grup WA atau IG

Arti Ramadan Kareem

UCAPAN RAMADHAN 2025 - Ilustrasi Ramadhan Kareem yang diolah dari laman Freepik. Mana yang benar, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini penjelasannya (Freepik)
UCAPAN RAMADHAN 2025 - Ilustrasi Ramadhan Kareem yang diolah dari laman Freepik. Mana yang benar, Ramadhan Kareem atau Ramadhan Mubarak? Ini penjelasannya (Freepik) (freepik)

Ramadan Kareem artinya 'Ramadan yang murah hati'.

Apabila digunakan untuk memberi ucapan kepada seseorang maka artinya 'semoga Ramadan menjadi murah hati untuk Anda'.

Arti Ramadan Mubarak

Sementara itu, Ramadan Mubarak artinya 'Ramadan Berkah' atau 'Ramadan yang diberkahi'.

Aturan Penggunaaan

Mengenai penggunaan Ramadan Kareem sedikit menui perdebatan lantaran sifat murah hati tidak berasal dari Ramadan melainkan Allah SWT.

Dalam hal ini Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin lebih sepakat untuk menggunakan Ramadan Mubarak daripada Ramadan Kareem.

“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Karim” (Ramadan yang murah hati) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254).

Nabi Muhammad SAW juga pernah mengucapkan Ramadan Mubarak, sebagaimana dalam hadis berikut, yang artinya:

“Telah datang kepada kalian Ramadan, Bulan Mubarak (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya.

Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1.000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).

Demikian arti Ramadan Kareem dan arti Ramadan Mubarak yang perlu diketahui.

Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025

Sesuai jadwalnya, Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025.

Sidang dijadwalkan akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menjelaskan sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujar Abu melalui keterangan tertulis, Senin (10/2/25).

Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat.

Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelasnya.

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H.

Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

“Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," jelasnya.

Berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat.

Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal.

Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Apa Arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak? Ucapan Menyambut Bulan Puasa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan pada 28 Februari 2025

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved