Berita Samarinda Terkini

Lahan Warga di Palaran Samarinda Rusak Kena Dampak Tambang Batu Bara, Perusahaan Belum Tanggungjawab

Dampak dari kegiatan penggalian tambang batu bara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur masih dirasakan, terutama di kawasan lahan milik masyarakat.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
HO/Andri
DAMPAK BURUK TAMBANG - Lahan milik warga di Palaran rusak akibat aktivitas tambang batu bara di sekitarnya. Minimnya reklamasi dari perusahaan tambang menyebabkan lahan tak lagi produktif dan berdampak pada rencana pengembangan kawasan industri. DPRD Samarinda minta komitmen dari Perda RTRW Samarinda, Kamis (13/2/2025). (HO/Andri) 

Di samping itu, Anhar juga menyoroti peran inspektur tambang dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim yang dinilai belum maksimal dalam menghentikan aktivitas tambang yang merusak lingkungan.

"Kenapa tidak tutup buku dulu, kalau bicara potensi galian maka sampai kapan pun tentu tidak habis. Masalahnya kan terjadi kerusakan lahan, sampai banjir dan sebagainya," tegas Anhar.

Terakhir, Anhar menekankan bahwa peruntukan kawasan industri di Palaran harus diikuti dengan langkah nyata.

Apalagi, dirinya sempat mendengar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) untuk pembangunan pelabuhan multipurpose di kawasan Bukuan, Palaran belum lama ini.

Sehingga Anhar berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas agar permasalahan ini tidak semakin meluas dan menghambat perkembangan kawasan industri di Palaran.

"Jika kerusakan lingkungan terus berlanjut, hal ini tentu akan berdampak pada kelangsungan investasi di masa mendatang," tutupnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved