Berita Balikpapan Terkini
Penyebab Harga Ikan dan Cabai di Balikpapan Melonjak
Masyarakat Kota Balikpapan mulai merasakan kenaikan harga ikan dan cabai rawit di pasar tradisional, terutama di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO , BALIKPAPAN - Masyarakat Kota Balikpapan mulai merasakan kenaikan harga ikan dan cabai rawit di pasar tradisional, terutama di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kenaikan harga ini sudah berlangsung selama seminggu terakhir, membuat para pembeli maupun penjual mengeluh akibat berkurangnya pasokan pada Jumat (14/2/2025)
Beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan harga signifikan antara lain ikan layang dan ikan kembung.
Morgan, salah satu pedagang ikan di Pasar Pandansari, mengungkapkan bahwa sulitnya mendapatkan pasokan ikan menjadi penyebab utama lonjakan harga.
Baca juga: Harga Ikan di Balikpapan Naik Usai Pencoblosan Pemilu 2024, Ikan Tuna Tembus Rp 95 Ribu per Kg
“Sudah seminggu ini ikan layang sulit didapat, padahal itu yang paling dicari. Sekarang ada ikan kembung, tapi kualitasnya kurang baik, jadi saya jual lebih murah. Itu pun tetap lebih mahal dari harga normal karena stok sangat terbatas,” ujarnya.
Morgan menambahkan bahwa cuaca buruk menjadi faktor utama berkurangnya pasokan ikan dari pemasok.
Kata dia, ikan layang tadi ada, tapi dalam waktu kurang dari sejam sudah habis. Harganya mencapai Rp 40.000 per kilogram, padahal harga normalnya sekitar Rp 20.000 hingga Rp 15.000.
"Ini bukan karena menjelang puasa, tapi memang cuaca buruk selama seminggu terakhir, jadi suplier tidak bisa mengirim ikan,” tambahnya.
Baca juga: Ombak Tinggi Jadi Penyebab Harga Ikan Laut di Penajam Paser Utara Naik
Kenaikan harga ini tidak hanya berdampak pada pedagang ikan, tetapi juga dirasakan oleh pembeli, terutama ibu-ibu rumah tangga dan pemilik warung makan. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan ikan layang.
Bukan karena Mau Puasa Ramadhan
Selain ikan, harga cabai rawit juga mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Rapi, salah satu pedagang cabai di Pasar Pandansari, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai bukan disebabkan oleh datangnya bulan puasa, melainkan karena pasokan yang berkurang drastis.
“Dulu setiap hari kapal datang bawa cabai, sekarang seminggu sekali. Makanya harganya naik,” ungkap Rapi.
Meskipun harga melonjak, cabai tetap menjadi kebutuhan utama masyarakat.
“Sekarang harga cabai Rp 60.000 per kilogram, bahkan ada yang mencapai Rp 70.000. Tetap dicari orang karena stoknya terbatas dan mereka butuh. Kami pedagang hanya mengambil keuntungan Rp 2.000 hingga Rp 5.000 saja, tapi karena harga dari pemasok sudah mahal, jadi di pasar pun semakin tinggi,” tambahnya.
Dari pantauan TribunKaltim.co, harga cabai rawit tertinggi di Pasar Pandansari mencapai Rp 70.000 per kilogram, sementara di beberapa tempat masih bisa didapatkan dengan harga Rp 50.000, tergantung kualitasnya. Normalnya, harga cabai berkisar di bawah Rp 40.000 per kilogram.
Pembangunan Taman KOT Balikpapan Berlanjut, Pengerjaan Fokus ke Struktur Beton |
![]() |
---|
Progres Terkini Pembangunan Taman Kawasan Olahraga Terpadu Balikpapan |
![]() |
---|
Usung Pembangunan Taman KOT Balikpapan untuk Destinasi Wisata Keluarga |
![]() |
---|
HUT ke-70 Lalu Lintas Bhayangkara, Ditlantas Polda Kaltim Berbagi Santunan dan Sembako ke Anak Yatim |
![]() |
---|
Panen Raya Jagung Pipil, Kapolresta Balikpapan Apresiasi Kerja Keras Petani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.