Ramadhan 2025

BREAKING NEWS - Terjawab Puasa Ramadhan 2025 Jatuh Pada 1 Maret 2025, Hasil Sidang Isbat 2025

Terjawab puasa Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025. Berikut hasil Sidang Isbat 2025.

|
IST
RAMADHAN 2025 - ILUSTRASI Puasa Ramadhan 2024. Terjawab puasa Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025. Berikut hasil Sidang Isbat 2025. (IST) 

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Keputusan ini diambil berdasarkan metode hisab yang digunakan oleh Muhammadiyah. 

HASIL SIDANG ISBAT - Kementerian Agama Kantor Wilayah DKI Jakarta melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal Ramadan 1445 H atau Ramadan 2024 pada hari ini, Minggu (10/3/2024) pada pukul 18.07 WIB, di antaranya di kantor Kemenag Kanwil DKI Jakarta.  Kapan Lebaran Idul Fitri 2024? Prediksi 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April 2024. Jadwal sidang isbat Pemerintah.
KEPUTUSAN SIDANG ISBAT - Kementerian Agama Kantor Wilayah DKI Jakarta melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal Ramadan 1445 H atau Ramadan 2024 pada hari ini, Minggu (10/3/2024) lalu, di antaranya di kantor Kemenag Kanwil DKI Jakarta. Inilah live streaming Sidang Isbat 2025 hari ini, info hasil dan keputusan kapan mulai puasa Ramadhan 2025. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Sekretaris PP Muhammadiyah, Sayuti, menegaskan bahwa keputusan tersebut sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

"Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025," ujarnya dalam konferensi pers. Keputusan ini membuka kemungkinan terjadinya perbedaan awal Ramadhan antara pemerintah dan Muhammadiyah, mengingat pemerintah masih menunggu hasil rukyat yang akan dibahas dalam sidang isbat sebelum mengambil keputusan resmi.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, mengungkapkan bahwa berdasarkan perhitungan hisab, ijtimak akan terjadi pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 07.44 WIB.

Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama," kata Arsad.

Perbedaan awal Ramadhan ini berkaitan dengan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah dan pemerintah.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal, yang berarti awal bulan baru dimulai ketika hilal sudah berada di atas ufuk.

Sementara itu, pemerintah menerapkan kriteria imkan rukyat sesuai standar MABIMS yang mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat agar dapat dianggap terlihat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah melakukan perhitungan posisi hilal di 37 lokasi di Indonesia.

Hasilnya menunjukkan bahwa posisi hilal di sebagian besar wilayah memenuhi kriteria MABIMS.

Namun, hasil pemantauan langsung atau rukyat tetap menjadi faktor penentu keputusan final dalam sidang isbat.

Sidang Isbat hari ini akan menjadi penentu awal Ramadhan 1446 Hijriah di Indonesia.

Baca juga: Cek Jadwal Sidang Isbat 1 Ramadhan 2025 dan Puasa Muhammadiyah, Prediksi BRIN Awal Puasa 2025

Jika hasil rukyat menunjukkan hilal tidak terlihat, kemungkinan besar pemerintah akan menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Minggu (2/2/2025).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved