Liga Italia
Blunder AC Milan Beri Zlatan Ibrahimovic Jabatan Tinggi, Sergio Conceicao Kena Getahnya
Zlatan Ibrahimovic dituding jadi penyebab kekacauan yang terjadi di tubuh AC Milan.
Terdapat perbedaan opini di antara para petinggi klub soal calon yang mereka jagokan dan Ibra jelas memiliki egonya sendiri.
AC Milan dikritik keras karena melewatkan kesempatan merekrut Antonio Conte dan menjatuhkan pilihan kepada Paulo Fonseca.
Hasilnya bisa dilihat sendiri.
Conte membawa Napoli bersaing ketat di jalur scudetto, sedangkan Fonseca dipecat sebelum Tahun Baru.
Penggantinya, Sergio Conceicao, mewarisi segudang masalah yang berimbas buruk terhadap kinerja tim serta ruang ganti yang amburadul.
Baca juga: Update Liga Italia, 4 Nama Pelatih Masuk Radar AC Milan
Wajar apabila AC Milan terpuruk karena materi skuad yang ada sekarang sebagian besar peninggalan Fonseca dengan dicampuri preferensi dari Zlatan dkk di jajaran atas.
Konflik kepentingan di antara para petinggi klub itulah yang dianggap mendatangkan atmosfer toksik di AC Milan.
Apalagi, AC Milan tak lagi memiliki figur sekelas Paolo Maldini usai diberhentikan pada Juni 2023, yang kerap dianggap awal kebencian sebagian tifosi kepada RedBird.
"Sejujurnya saya tak tahu posisi macam apa yang dimiliki Ibrahimovic," kata striker legendaris AC Milan era 1980-an, Pietro Paolo Virdis.
"Apakah itu posisi sebagai pemimpin atau dia harus bertanggung jawab kepada Redbird untuk aspek publisitas."
"Saya tidak tahu apakah dia memiliki tanggung jawab langsung untuk tim utama," ujarnya.
Pelatih legendaris Arrigo Sacchi turut menyayangkan kondisi di tubuh AC Milan akibat disharmoni antara petinggi klub sendiri.
"Saya tetap yakin dengan fakta bahwa semuanya tergantung pada keputusan yang dibuat pada musim panas, selama bursa transfer," ujar Sacchi.
Baca juga: AC Milan Buru Tanda Tangan Antonio Conte, Sergio Conceicao OUT!
AC Milan bak dihantui penyesalan karena tidak menggaet Conte, pelatih terbaik yang tersedia pada musim panas lalu.
"Keputusan yang selalu saya anggap salah, karena seorang pelatih (Fonseca) tidak mendapat kepercayaan penuh dari para direktur dan karena pemain yang dibeli tidak sesuai dengan rencana permainannya," tambah Sacchi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.