Liga Italia
Blunder AC Milan Beri Zlatan Ibrahimovic Jabatan Tinggi, Sergio Conceicao Kena Getahnya
Zlatan Ibrahimovic dituding jadi penyebab kekacauan yang terjadi di tubuh AC Milan.
TRIBUNKALTIM.CO - Zlatan Ibrahimovic dituding jadi penyebab kekacauan yang terjadi di tubuh AC Milan.
Zlatan Ibrahimovic, yang diharapkan mampu menjalankan peran Paolo Maldini, nyatanya justru semakin membuat AC Milan terpuruk.
Alih-alih mengangkat performa tim, Zlatan Ibrahimovic justru menjadi biang banyaknya problem di internal AC Milan, yang berimbas terhadap performa Rafael Leao dkk di atas lapangan.
Ya, banyak pihak yang menilai buruknya penampilan AC Milan bukan semata-mata salah Sergio Conceicao, namun ada andil Zlatan Ibrahimovic.
Baca juga: AC Milan Butuh Sosok Pelatih Seperti Claudio Ranieri, Ini Alasannya
Baca juga: Pemecatan Sergio Conceicao Tinggal Menunggu Waktu, AC Milan Butuh Sosok Seperti Claudio Ranieri
Sebagaimana diketahui, tak lama setelah pensiun sebagai legenda di AC Milan, Zlatan Ibrahimovic langsung mendapatkan jabatan tinggi.
Pada 11 Desember 2023, eks penyerang timnas Swedia dilantik sebagai penasihat senior bagi Rossoneri.
Tugasnya menjadi perantara atau penyambung lidah keputusan pemilik saham, RedBird, dengan kalangan internal klub.
Walaupun tidak tercantum secara resmi sebagai bagian staf manajerial, posisi tersebut memungkinkan Ibrahimovic campur tangan dalam berbagai urusan teknis hingga nonteknis.
Pria 43 tahun ini berperan besar dalam penunjukan pelatih, transfer pemain, sampai memberi masukan soal taktik di lapangan.
Malahan Ibrahimovic juga pernah menggantikan tugas Sergio Conceicao untuk hadir dalam jumpa pers pertandingan.
Manuver Ibra membuat fungsinya dalam hierarki semakin tidak jelas dan dinilai sudah melewati kapasitasnya.
Sebagai mantan pemain top yang dihormati suporter, eksistensi raksasa kelahiran Malmoe tak usah diragukan lagi.
Baca juga: Paolo Maldini Sosok yang Memiliki Budaya AC Milan, Siap Kembali Menjadi Juru Selamat Leao dkk
Namun ihwal kemampuan manajerial, Ibra disebut harus belajar banyak dulu sebelum menjabat posisi sepenting sekarang di AC Milan.
Pelantikan Ibrahimovic dinilai terlalu cepat dilakukan.
Blunder lanjutan yang terjadi di AC Milan pada era kepemimpinannya adalah soal kisruh pemilihan pelatih pada musim panas tahun lalu.
Terdapat perbedaan opini di antara para petinggi klub soal calon yang mereka jagokan dan Ibra jelas memiliki egonya sendiri.
AC Milan dikritik keras karena melewatkan kesempatan merekrut Antonio Conte dan menjatuhkan pilihan kepada Paulo Fonseca.
Hasilnya bisa dilihat sendiri.
Conte membawa Napoli bersaing ketat di jalur scudetto, sedangkan Fonseca dipecat sebelum Tahun Baru.
Penggantinya, Sergio Conceicao, mewarisi segudang masalah yang berimbas buruk terhadap kinerja tim serta ruang ganti yang amburadul.
Baca juga: Update Liga Italia, 4 Nama Pelatih Masuk Radar AC Milan
Wajar apabila AC Milan terpuruk karena materi skuad yang ada sekarang sebagian besar peninggalan Fonseca dengan dicampuri preferensi dari Zlatan dkk di jajaran atas.
Konflik kepentingan di antara para petinggi klub itulah yang dianggap mendatangkan atmosfer toksik di AC Milan.
Apalagi, AC Milan tak lagi memiliki figur sekelas Paolo Maldini usai diberhentikan pada Juni 2023, yang kerap dianggap awal kebencian sebagian tifosi kepada RedBird.
"Sejujurnya saya tak tahu posisi macam apa yang dimiliki Ibrahimovic," kata striker legendaris AC Milan era 1980-an, Pietro Paolo Virdis.
"Apakah itu posisi sebagai pemimpin atau dia harus bertanggung jawab kepada Redbird untuk aspek publisitas."
"Saya tidak tahu apakah dia memiliki tanggung jawab langsung untuk tim utama," ujarnya.
Pelatih legendaris Arrigo Sacchi turut menyayangkan kondisi di tubuh AC Milan akibat disharmoni antara petinggi klub sendiri.
"Saya tetap yakin dengan fakta bahwa semuanya tergantung pada keputusan yang dibuat pada musim panas, selama bursa transfer," ujar Sacchi.
Baca juga: AC Milan Buru Tanda Tangan Antonio Conte, Sergio Conceicao OUT!
AC Milan bak dihantui penyesalan karena tidak menggaet Conte, pelatih terbaik yang tersedia pada musim panas lalu.
"Keputusan yang selalu saya anggap salah, karena seorang pelatih (Fonseca) tidak mendapat kepercayaan penuh dari para direktur dan karena pemain yang dibeli tidak sesuai dengan rencana permainannya," tambah Sacchi.
"Dalam kondisi seperti itu, sulit untuk bisa melakukannya dengan baik."
"Conceicao mewarisi tim yang tidak ia bangun dan sejauh ini ia belum berhasil memberikan gayanya sendiri," tuturnya, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
Sergio Conceicao Masih Aman
Di sisi lain, Meski serangkaian hasil buruk dialami AC Milan, posisi Sergio Conceicao sebagai pelatih tim masih aman.
Yang terbaru, setelah kekalahan 1-2 dari Lazio, yang merupakan kekalahan ketiga berturut-turut terjadi di tengah protes di San Siro.
Dengan hasil itu, AC Milan sekarang ini berada di posisi kesembilan klasemen sementara Liga Italia Serie A.
Baca juga: Audisi Pelatih AC Milan Dimulai, 4 Nama Beken Mencuat Menjadi Pengganti Sergio Conceicao
AC Milan lagi-lagi dihukum oleh keputusan-keputusan menentukan, yang merupakan hal yang terus berulang dalam skuad.
Imbasnya, sah-sah saja kemudian muncul pertanyaan besar apakah tim benar-benar mendukung sang pelatih?
Namun bagaimanapun, posisi Conceicao di kursi kepelatihan dilaporkan masih akan tetap aman hingga akhir musim.
Pasalnya, klub disebut tidak ingin membuat keputusan yang terburu-buru dan memutuskan untuk melakukan pergantian pelatih lagi.
Pertimbangannya adalah bahwa musim Liga Italia Serie A masih berlangsung.
Setelah pemecatan Paulo Fonseca pada akhir Desember, langkah yang sama dipastikan tidak akan ditempuh lagi.
Dalam beberapa hari terakhir beredar rumor tentang kemungkinan pemecatan pelatih asal Portugal itu jika kalah melawan Lazio.
Bahkan kabarrnya Mauro Tassotti, yang sudah berada di klub sebagai kolaborator Massimo Oddo untuk Milan Futuro, akan menggantikannya hingga akhir musim.
Baca juga: Prediksi Skor AC Milan vs Lazio di Liga Italia Serie A Lengkap Susunan Pemain dan H2H, Siapa Menang?
Namun, saat ini sepertinya semuanya akan tetap seperti semula.
Selain itu, beberapa orang mengira Conceicao akan mengundurkan diri.
Namun, pelatih Rossoneri itu tidak berniat melakukannya meskipun ia menyadari bahwa situasi AC Milan benar-benar sangat sulit.
Komentarnya di akhir pertandingan tampaknya menyalahkan atmosfer negatif di sekitar klub.
"Kami mempersiapkan pertandingan dalam waktu yang sangat singkat, kami membicarakan atmosfer ini dan itu aneh: pertama kali ini terjadi pada saya dalam karier saya," katanya.
“Para pemain merasakannya: Saya adalah seorang pemain dan kami tahu bahwa saat seperti ini, sepatu bot terasa panas.
"Tidak mudah: ketika menggiring bola, mengumpan, dan lawan mencetak gol...
“Tim menunjukkan karakter yang hebat ketika bermain dengan 10 pemain, kami bahkan bisa menang. Pada akhirnya penalti ini terjadi.
"Para pemain memberi saya jawaban positif. Satu hal yang terjadi di antara kami dalam latihan, setelah memasuki situasi sulit yang sudah ada sejak awal musim.
“Kami mencoba mengatasinya juga, tidak hanya pada level taktis dan fisik." (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.