Disbunak Paser Optimis Produksi Telur di UPTD Pembibitan Ternak Capai 9 Ribu Butir Per Hari

TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - UPTD Pembibitan dan Perawatan Ternak Disbunak di Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau, kini tidak hanya berfokus pada produksi ayam broiler. 

Mereka juga berhasil beternak ayam petelur yang turut membantu pasokan telur di Bumi Daya Taka, Rabu (5/3/2025). 

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Paser, Djoko Bawono mengatakan kandang ayam yang dibangun di Desa Saing Prupuk mampu menampung belasan ribu ekor ayam petelur. 

"Kandang ayam di Desa Saing Perupuk berkapasitas 12.400 ekor ayam pullet, dari belasan ribu ekor dan setiap harinya sudah mampu memproduksi 3.400 butir telur per hari," terang Djoko. 

Baca juga: Harga Telur Mahal tak Berlangsung Lama, Ayam Petelur Butuh Proses, Pasokan Kembali Normal

Hasil produksi ribuan butir telur itu, nantinya juga akan dipasok ke masyarakat saat kegiatan Pasar Murah dan Operasi Pasar. 

Hasil produksi ayam petelur di Desa Saing Prupuk diharapkan terus meningkat, khususnya di Bulan Ramadhan ini yang diperkirakan mencapai lebih dari 5 ribu butir telur per hari. 

"Ini adalah wujud intervensi nyata kita terhadap penurunan komoditas telur ayam," ungkapnya. 

Menurut Djoko, UPTD telah menemukan metode untuk memacu produksi telur yang lebih tinggi setelah belajar dari pengalaman Kalimantan Selatan (Kalsel). 

"Semoga saja dari 12.400 ayam petelur kita, puncaknya bisa mencapai 80 persen atau mampu memproduksi 9.000 butir telur setiap harinya," harapannya. 

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunak Paser Al Habib mengatakan selain kandang ayam di Desa Saing Prupuk, Paser juga memiliki peternak mandiri di tiap kecamatan. 

Baca juga: Kesaksian Warga soal Kandang Ayam di Lempake Samarinda Ada Barang Haram 500 Gram

Hasil produksi yang dihasilkan para peternak itu, diakumulasikan mencapai 337 ribu butir telur atau 26.850 kilogram produksi per hari. 

"Dengan jumlah itu, memang belum memenuhi secara umum dan kita masih butuh pasokan dari luar daerah seperti telur dari Banjarmasin dan Sulawesi," tutup Habib.  (*)