Ibu Kota Negara

Penyebab 10 Titik Rawan Banjir di IKN Kaltim, OIKN Beber Teknologi Pencegah Banjir di IKN Nusantara

Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim. OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara.

TRIBUNKALTIM.CO/HO/Humas OIKN
DAERAH RAWAN BANJIR IKN - Suasana IKN, OIKN, Minggu (9/2/2025). Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim. OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/HO/Humas OIKN) 

Di kawasan sekitar halaman gedung utama bandara IKN juga terlihat masih ada genangan air yang cukup dalam. 

Menurut para pekerja lainnya, genangan air tersebut merupakan sumber mata air yang tidak pernah surut meski disedot menggunakan mesin pompa.

"Itu mata air mas, gak pernah surut memang. Kalau disedot airnya kering tapi nda lama nanti ada lagi.

Itu dalam, mungkin lebih 2 meter," ujar pekerja lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya.

Bahkan genangan yang disebut sumber mata air tersebut dijadikan tempat mandi oleh para pekerja.

"Iya bisa (buat mandi), ini baru selesai dan cuci baju kerja juga," tambah pekerja tersebut.

Tribunkaltim.co kemudian mencoba melakukan penelusuran lebih lanjut disekitar area bandara IKN.

Di dalam arena gedung tampak terlihat bersih dan tidak ada tanda-tanda bekas genangan air bekas banjir karena menurut pekerja, genangan air tidak sampai masuk ke dalam gedung bandara.

Sementara di luar gedung tepatnya di kawasan area parkiran pesawat terlihat sejumlah armada kendaraan proyek hingga mobil penyapu jalan tampak sibuk melakukan bersih-bersih.

Mereka menyapu sisa-sisa tanah pasir yang ada di dalam area tersebut.

Sedangkan gedung utama bandara VVIP  terlihat ditutup rapat dan dijaga oleh petugas keamanan. Nampak juga ada pagar kawat besi yang membatasi area gedung dan area parkir pesawat.

Bandara IKN tersebut berada di bawah bukit yang dipangkas, sementara di luar kawasan bandara terdapat anak sungai yang membentang tak jauh dari pinggir  jalan utama.

Saat ini pembangunan gedung-gedung fasilitas pendukung bandara VVIP IKN masih terus dikebut dan ditargetkan rampung secepatnya agar bisa difungsikan untuk mendukung transportasi udara di kawasan ibukota Nusantara.

Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F Laisa mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan tinggi hampir setiap hari, dan saluran drainase pembuangan belum selesai.

 Akibatnya, air pembuangan belum dapat dibuang dengan cepat, sehingga terjadi genangan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved