Berita Samarinda Terkini

Kisah Pilu Karyawan RSHD Samarinda, Upah tak Dibayar Mengadu ke Disnakertrans Kaltim Cari Keadilan

Tengok kisah pilu karyawan RSHD Samarinda. Upah tak dibayar manajemen, mereka mengadu ke Disnakertrans Kaltim cari keadilan.

Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Kolase Tribun Kaltim
PEGAWAI RSHD TAK DIGAJI - Tengok kisah pilu karyawan RSHD Samarinda. Upah tak dibayar manajemen, mereka mengadu ke Disnakertrans Kaltim cari keadilan. (Kolase Tribun Kaltim/GREGORIUS) 

"Dulu lancar saja, sekarang sudah enggak," katanya. 

Sementara itu, Agus, salah satu karyawan RS Haji Darjad lain yang ikut menyerahkan laporan ke Disnakertrans Kaltim, menyebut ketidaklancaran menerima gaji sebenarnya sudah terjadi sejak 2 tahun terakhir. Terutama pada 2024.

"Tepatnya ketika THR April tahun lalu sampai sekarang," jelasnya.

Dalam laporan tertulisnya, mereka mengungkap tiga poin penting. Pertama, manajemen RS Haji Darjad belum membayar gaji mereka sekira 2 bulan.

Yakni tehitung sejak Januari hingga Februari 2025.

Kedua, belum ada kejelasan informasi kebijakan manajemen RS Haji Darjad mengenai gaji mereka di Maret 2025 dan ketiga tidak ada kejelasan terkait THR mereka pada tahun 2025.

Secara awal persoalan, mereka menceritakan bahwa, pada bulan Mei 2024, puluhan karyawan dapat uang masuk dobel setelah gajian, namun uang masuk itu direkening BCA dan bukan direkening Mandiri sebagai rekening transaksi gajian mereka, uang yang sebesar kurang lebih 3,3 juta masuk di BCA itu pun mereka tidak mengerti, lantaran tidak diberitahukan oleh pihak Manajemen RSHD. 

"Ini ada uang masuk dibulan Juni dan itu uang gaji bulan April, tergantung di bulan Mei, nah uang masuk di bulan Mei itu memang ada di rekening BCA tapi kita tidak tahu apakah itu uang gaji atau THR karena biasanya kita pake rekening Mandiri untuk gajian, Bingung kita ini, kayaknya uang THR gitu, tapi dari manajemen RSHD itu tidak ada keterangan atau penjelasan terkait uang tersebut," jelasnya. 

Baca juga: Paus Fransiskus Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Bronkitis, Riwayat Penyakitnya dari Tahun ke Tahun

Tidak hanya itu, mereka juga menceritakan bahwa, kawan yang sama-sama bekerja di RSHD itu mengundurkan diri lantaran tidak kuat menahan diri dengan bekerja tanpa mendapatkan upah dari RSHD. 

"Ada juga helper disana belum setahun dia kerja dia ngeluh, mudahan ada gajian kan dia terima setiap tanggal 5 pas ditanggal lima dia tidak dapat akhirnya dia cabut," katanya. 

Tidak hanya persoalan lambat mendapatkan upah yang diterima sejak bulan April tahun 2024 lalu, puluhan tenaga kerja sebagai Kesling di RSHD tersebut menyampaikan bahwasanya sejak tiga bulan terakhir pihak tidak mendapatkan upah apalagi berbicara soal THR.

"Di bulan Januari 2025 sama sekali tidak ada masuk gajian, nah di bulan Febuari ada masuk dan itu gajian di bulan Desember 2024 dan sampai Sekarang pun tidak ada, Intinya di tahun 2025 ini tiga bulan tidak ada, belum tau dibulan April nanti, Ini permasalahan upah gimana thr gimana, karena pihak Manajemen itu tidak pernah diajak duduk bersama," jelasnya. 

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama tiga bulan terakhir, mereka harus berhutang sana sini, kuras tabungan, hingga harus mengadaikan bara berharga seperti kalung emas. 

"Kita berhutang pak, sampai kalung kita gadai juga, soalnya kan biaya anak kuliah, anak sekolah mana untuk belanja makanan di rumah," ucapnya. 

Eni Rahayu, Jumadi dan satu kawannya menyampaikan di RSHD tersebut mereka kesusahan bilang ingin bertemu dengan pihak manajemen untuk mempertanyakan persoalan para karyawan di rumah sakit tersebut. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved